Menu Close

Berita & Acara

Migrasi Database: Pengertian, Jenis dan Tujuannya

Migrasi database adalah
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Migrasi database dilakukan untuk menghemat biaya, mencapai skalabilitas, atau tujuan lainnya. Hal ini karena ekosistem data di suatu perusahaan mungkin terdiri dari berbagai aplikasi. Sehingga mereka ingin mencapai suatu tujuan dengan pengelolaan data yang lebih maksimal.

Ada banyak hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan migrasi database. Bagaimana caranya? dan apa saja yang harus dipersiapkan? Selanjutnya dalam artikel ini akan memberikan penjelasan terkait pengertian, jenis, serta tujuannya.

Mengenal Apa Itu Migrasi Database

Secara pengertian migrasi database merupakan sebuah proses untuk memindahkan data penting milik suatu organisasi, dari satu atau lebih database ke tujuan database target. Tentu ada beberapa alasan atau latar belakang mengapa harus melakukan migrasi. Misalnya, dipertimbangkan bahwa penggunaan Cloud lebih banyak memiliki manfaat dibandingkan mengelola semua data secara mandiri. Kemungkinan yang lain karena database lainnya lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Perubahan teknologi juga memengaruhi dalam migrasi database. Hal ini dapat terjadi karena sebuah organisasi ingin berkembang dan mengimbangi kemajuan yang ada. Mereka juga ingin merubah cara kerja manual menuju sistem komputer yang lebih efisien untuk menyelesaikan banyak tugas dengan lebih cepat.

Namun, dalam melakukan migrasi database juga memiliki risiko seperti terjadi kehilangan data atau kerusakan data. Tantangan yang akan dihadapi adalah terkait keamanan data. Sehingga mereka akan sangat mementingkan enkripsi data dalam proses migrasi. Selain itu, strategi yang digunakan untuk migrasi data juga harus diperhatikan sebelum melakukan proses tersebut.

Selain itu, praktik terbaik dalam melakukan migrasi database dengan memerhatikan cadangan database, menggunakan strategi yang tepat dan sesuai kebutuhan, lakukan uji migrasi sebelum mengimplementasikannya. Tiga hal ini penting untuk menjaga agar data tetap aman dan prosesnya juga berjalan lancar.

Ketika ingin melakukan migrasi sebaiknya terapkan beberapa hal ini untuk memastikan semua kesiapan telah sesuai. Pertama, perlu cari tahu terkait kesesuaian database target dengan data yang akan dimigrasikan. Selanjutnya perlu juga untuk mendesain cara migrasinya dengan mempertimbangkan kebutuhan, dan strateginya.

Lakukan juga tes untuk memastikan keakuratannya ketika diimplementasikan. Kemudian tentukan rencana dan strategi mana yang akan digunakan. Bagian akhir adalah lakukan audit terhadap rencana yang disusun. Perlu juga untuk mengomunikasikan prosesnya ke beberapa tim agar setiap peran dan fungsi dapat dijalankan secara maksimal.

Baca juga: Pahami 3 Fungsi Database untuk Dunia Usaha

Kenapa Perlu Melakukan Migrasi Database?

Migrasi database dilakukan karena organisasi mempertimbangkan banyak manfaat yang akan mereka dapatkan. Selain itu, mengurangi biaya untuk pemeliharaannya. Berikut adalah alasan kenapa perlu melakukan migrasi database.

1. Ingin Menghemat Biaya Overhead

Bekerja menggunakan sistem lama akan meningkatkan biaya overhead karena infrastruktur yang terbatas. Jika tidak memanfaatkan teknologi dengan baik, perusahaan bisa kehilangan uang, produktivitas, dan peluang kalau masih mengelola database dengan cara yang lama. Itulah mengapa, migrasi database yang dilakukan perusahaan ke platform yang akan melayani tujuannya justru membantu dalam mengoperasikannya dengan lebih baik, dan efisien.

2. Perusahaan Ingin Mengimbangi Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi menjadi salah satu alasan untuk melakukan migrasi database. Bahkan setelah terdorong oleh inovasi untuk menghemat biaya, mereka juga ingin mengimbangi kemajuan teknologi. Arsitektur lama yang tidak begitu maksimal mulai ditinggalkan dan beralih ke arsitektur teknologi yang lebih menjanjikan dari sebelumnya. Sehingga sistem database lebih terstruktur dan lebih mudah untuk dioperasikan oleh banyak pengguna.

3. Penggabungan Bisnis

Dalam situasi seperti ini, masing-masing database dari dua perusahaan akan digabung untuk memudahkan dalam menjalani bisnis. Proses seperti ini akan melibatkan perencanaan, dan konsolidasi untuk memastikan memastikan bahwa semua data telah terintegrasi dalam satu kesatuan dan tidak terjadi kehilangan data.

Baca juga: Catat! Inilah 7 Cara Meminimalkan Risiko-Risiko Bisnis

4. Mengganti Vendor Database

Hal ini dapat terjadi entah karena alasan apa pun. Salah satunya dapat disebabkan oleh kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga organisasi memilih vendor lain. Masalah biaya, manfaat, atau fitur yang tersedia tidak lagi sesuai dengan kebutuhan yang terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan hal lainnya.

5. Skalabilitas dan Fleksibilitas

Ini merupakan faktor yang terkait dengan kebutuhan. Di mana, migrasi oleh pemilik database agar mereka dapat menentukan skalabilitas ketika menggunakan Cloud Computing. Sehingga hal ini dapat memberikan elastisitas terkait penentuan tersebut. Mereka dengan mudah melakukannya bahkan tanpa harus melibatkan fungsionaris dari penyedia layanan.

6. Mempersiapkan Rencana Pemulihan Bencana

Bencana dapat terjadi kapan pun oleh sebab itu melakukan migrasi adalah salah satu upaya untuk rencana pemulihan yang lebih baik dan mencegah kerusakan data yang lebih jauh terjadi sehingga merugikan organisasi. Mereka mementingkan bagaimana data selalu dapat tersedia ketika dibutuhkan tanpa ada hambatan.

Baca juga: Apa Itu DRP? Seperti Apa Fungsinya dan Jenisnya?

Strategi Migrasi Database

Dalam melakukan migrasi database terdapat sejumlah langkah atau strategi yang perlu diterapkan agar prosesnya berjalan lancar dan tidak menimbulkan kesalahan. Berikut ini adalah strategi yang dilakukan dalam melakukan migrasi database.

1. Strategi Big Bang

Migrasi database dengan strategi big bang biasanya dilakukan selama akhir pekan atau sesuai periode waktu henti (downtime) yang sudah dijadwalkan. Tipe ini melakukan migrasi dalam satu titik waktu, yang artinya proses mentransfer semua data dari satu sistem sumber ke database target, dilakukan dalam satu operasi sekaligus. Menggunakan strategi ini, dinilai menguntungkan karena caranya yang sederhana tetapi bagi organisasi atau perusahaan yang menjalankan sistem secara terus menerus sepanjang waktu akan terganggu dengan waktu henti (downtime).

2. Strategi Trickle

Strategi ini berbeda dengan big bang. Jika sebelumnya dilakukan transfer secara menyeluruh dalam satu titik waktu, jenis strategi trickle melakukannya secara bertahap berdasarkan jenis datanya. Semua dipecah menjadi bagian yang kecil kemudian ditransfer, tetapi jika terjadi kegagalan hal tersebut dapat dipelajari kemudian prosesnya diulang kembali. Sehingga proses berikutnya tidak rentan terhadap kegagalan yang tidak terduga. Kelemahannya adalah waktu dan tenaga yang dihabiskan terlalu lama untuk melakukan migrasi.

3. Strategi Zero-Downtime

Strategi migrasi zero-downtime melakukan transfer dengan cara mereplikasi data dari sumber database ke database target. Hal Ini tidak mengganggu klien atau pengguna yang ingin mengakses database. Karena data selalu tersedia dan gangguan yang dialami sangat kecil sehingga prose migrasi berlangsung lebih cepat dengan biaya yang lebih terjangkau.

Keuntungan Migrasi Database Menggunakan Layanan Cloudeka

Migrasi menggunakan layanan Cloudeka memberikan sejumlah keuntungan bagi organisasi maupun bisnis. Mulai dari sisi biaya yang lebih terjangkau dan skalabilitas yang dapat ditentukan sendiri sesuai kebutuhan. Jaminan keamanan atas data yang dimigrasikan juga sangat terjamin. Tersedia juga infrastruktur Cloud yang sangat baik untuk membantu organisasi maupun bisnis dalam era digital agar lebih berkembang.

Migrasi database dilakukan untuk memperbarui sistem penyimpanan dan pengelolaan. Dalam melakukan migrasi database, harus mempertimbangkan jenis data dan strategi yang digunakan serta kelemahan dan kelebihannya. Semua ini menyesuaikan juga dengan operasional organisasi, agar tidak terganggu ketika dilakukan proses migrasi.

Kemajuan teknologi informasi memudahkan untuk mengelola data dan mencegahnya dari kerusakan. Melalui infrastruktur yang memadai dan pola kerja yang terstruktur sebuah layanan dapat memberikan manfaat yang dibutuhkan oleh pengguna. Terutama layanan Cloud yang disediakan oleh Cloudeka, secara profesional dan tepercaya dalam urusan pengelolaan data. Menggunakan Deka DBaaS akan membantu dalam mengurus semua keperluan terkait data, untuk itu segera hubungi dan pastikan bisnis mendapatkan layanan terbaik.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.