Menu Close

Berita & Acara

10 Cara Mempercepat Loading Website untuk Meningkatkan Pengalaman Pengguna

Cara Mempercepat Loading Website
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Bayangkan jika website yang telah Anda bangun selama berbulan-bulan ternyata memiliki bounce rate yang tinggi. Setelah ditelusuri, ternyata masalahnya bukan terletak pada desain website yang buruk atau konten yang kurang menarik.

Website yang lambat dimuat ternyata menjadi akar masalah tingginya bounce rate tersebut. Tentunya Anda frustrasi ketika mengetahui alasannya, bukan? Jangan gelisah dahulu karena Cloudeka akan membagikan cara mempercepat loading website yang bisa Anda praktikkan. Simak penjelasannya sampai selesai!

Mengapa Anda Harus Meningkatkan Kecepatan Loading Website?

Setiap detik sangat berharga dalam dunia digital. Pengguna internet cenderung tidak sabar dan tidak mau menunggu terlalu lama untuk memuat sebuah website. Oleh karena itu, kecepatan loading website penting untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mempercepat loading website sangat penting:

1. Menurunkan Tingkat Bounce Rate

Bounce rate, atau tingkat pentalan, adalah indikator kritis untuk mengukur seberapa efektif halaman web dalam mempertahankan pengunjung. Kecepatan website yang lambat adalah salah satu penyebab umum tingginya bounce rate. Ketika pengunjung menunggu terlalu lama, mereka kemudian merasa tidak sabar dan memutuskan untuk meninggalkan situs tersebut.

2. Meningkatkan Kepuasan Pengguna

Kepuasan pengguna adalah elemen kunci dalam kesuksesan sebuah website. Pengguna yang merasa puas dengan pengalaman mereka di situs Anda lebih mungkin kembali dan bahkan merekomendasikannya kepada orang lain. Kecepatan website adalah faktor penting dalam menciptakan pengalaman yang positif.

3. Meningkatkan Peringkat SEO

Kecepatan website memiliki dampak langsung pada peringkat SEO situs Anda. Mesin pencarian seperti Google mempertimbangkan kecepatan website sebagai faktor penting dalam menentukan seberapa tinggi situs Anda muncul di peringkat hasil pencarian.

Baca juga: Yuk, Kenali Perbedaan SEO dan SEM!

10 Tips Praktis untuk Mempercepat Loading Website

Lantas, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kecepatan website. Lakukan 10 cara mempercepat website di bawah ini.

1. Optimalkan Ukuran Gambar

Ukuran gambar yang besar dapat  memperlambat loading halaman website Anda. Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat menerapkan beberapa strategi optimasi gambar yang efektif. Kompresi gambar dapat mengurangi ukuran file gambar tanpa mengorbankan kualitas visualnya. Gambar di website Anda bisa dimuat lebih cepat tanpa mengurangi tampilannya yang menarik.

Selanjutnya, Anda harus memilih format gambar yang tepat. Berbagai format gambar memiliki ukuran file yang berbeda. Sebagai contoh, format JPEG seringkali lebih efisien untuk gambar-gambar berwarna-warni dan berdetail, sedangkan format PNG lebih sesuai untuk gambar dengan sedikit warna atau memerlukan lapisan transparan. Dengan menggunakan format yang sesuai, Anda dapat mengoptimalkan ukuran file gambar tanpa mengorbankan kualitas.

Anda juga perlu melakukan optimasi metadata. Metadata adalah informasi yang terkait dengan gambar, seperti informasi kamera atau lokasi pengambilan gambar. Pastikan untuk membersihkan metadata yang tidak diperlukan dari gambar sebelum mengunggahnya ke website.

2. Gunakan CDN

Penggunaan CDN (Content Delivery Network) adalah strategi cerdas untuk mempercepat loading website dan memberikan banyak manfaat penting. Dengan CDN, konten website Anda disimpan di server yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh dunia. Dengan konten yang tersimpan di server yang berdekatan dengan lokasi pengguna, waktu yang diperlukan untuk mengunduh konten pun lebih singkat. Pengguna tidak perlu menunggu lama untuk melihat halaman web sehingga meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan.

Penggunaan CDN juga mengurangi beban server utama. Konten yang tersebar di server yang berbeda dapat membagi beban server secara merata. Hal ini mengurangi risiko kelebihan beban pada server yang dapat menyebabkan lambatnya respon atau bahkan crash pada server. Dengan demikian, CDN membantu memastikan kinerja website tetap stabil meskipun ada lonjakan trafik.

3. Kurangi Jumlah Permintaan HTTP

Salah satu cara efektif untuk mengurangi jumlah permintaan HTTP adalah dengan menggabungkan berkas CSS dan JavaScript. Daripada memiliki beberapa berkas terpisah, Anda dapat menggabungkannya menjadi satu berkas yang lebih besar. Ini mengurangi jumlah permintaan yang diperlukan untuk memuat halaman web Anda. Namun, perlu diperhatikan bahwa saat menggabungkan berkas ini, pastikan untuk menjaga agar kode tetap tersusun dan mudah dipelihara.

Seiring waktu, website Anda telah mengumpulkan berkas yang sudah tidak diperlukan lagi. Menghapus berkas yang tidak diperlukan adalah langkah bijak untuk mengurangi jumlah permintaan HTTP. Pastikan untuk melakukan audit teratur pada situs Anda dan mengidentifikasi berkas-berkas yang tidak lagi digunakan. Dengan cara ini, Anda dapat mengoptimalkan loading website dengan menghilangkan beban berkas yang tak diperlukan.

Penggunaan plugin caching adalah langkah yang baik untuk mengurangi permintaan HTTP dengan menyimpan salinan halaman website di cache. Ketika pengguna kembali ke halaman yang sudah dikunjungi, halaman tersebut dapat diambil dari cache tanpa harus membuat permintaan HTTP baru ke server. Ini mengurangi beban server dan mempercepat loading halaman. Pastikan untuk memilih plugin caching yang sesuai dengan platform atau CMS yang Anda gunakan, seperti WordPress.

Baca juga: Yuk, Kenali Perbedaan HTTP dan HTTPS!

4. Gunakan Teknik Lazy Loading

Lazy loading adalah teknik yang memuat gambar hanya ketika diperlukan. Artinya, gambar-gambar pada halaman tidak akan dimuat sekaligus saat halaman pertama kali dibuka. Sebaliknya, gambar akan dimuat secara bertahap saat pengguna bergulir ke bawah halaman atau mencari konten yang mengandung gambar. Hal ini mengurangi jumlah permintaan HTTP yang dibuat saat halaman pertama kali dimuat, menghemat bandwidth, dan mengoptimalkan kinerja website Anda.

Dengan memuat gambar hanya ketika diperlukan, halaman website dapat dimuat lebih cepat. Pengguna tidak perlu menunggu selama gambar yang tidak terlihat atau terletak di bagian bawah halaman dimuat. Ini menciptakan pengalaman pengguna yang lebih responsif dan memungkinkan halaman untuk tampil lebih cepat. 

5. Perbarui Versi PHP

Terdapat beberapa alasan kuat mengapa perbaruan PHP sangat dianjurkan. Pertama, pembaruan versi PHP membawa kinerja yang lebih cepat. Versi PHP yang lebih baru sering kali telah mengalami perbaikan dan optimasi yang mengakibatkan peningkatan kecepatan eksekusi skrip PHP. Halaman web Anda pun dimuat lebih cepat sehingga memberikan pengalaman pengguna yang lebih responsif dan memuaskan.

Selanjutnya, pembaruan PHP juga membawa keamanan yang lebih baik. Versi PHP yang lebih baru mendapatkan perbaikan keamanan reguler yang mengatasi kerentanannya. Dengan menggunakan versi terbaru, Anda mengurangi risiko eksploitasi kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh penyerang, menjaga website Anda tetap aman.

6. Gunakan Plugin Optimasi Gambar

Plugin optimasi gambar dapat mengoptimalkan gambar secara otomatis. Smush adalah salah satu plugin yang populer untuk mengompres dan mengoptimalkan gambar secara otomatis. Plugin ini menawarkan berbagai fitur seperti kompresi gambar tanpa kehilangan kualitas, otomatisasi proses optimasi, dan bahkan pemindahan metadata yang tidak perlu.

Selain Smush, Anda dapat menggunakan Plugin EWWW Image Optimizer untuk mengoptimalkan gambar di website WordPress Anda. Ini memiliki kemampuan untuk mengompres gambar secara otomatis, bahkan ketika Anda mengunggah gambar baru. Dengan dukungan format gambar yang luas, EWWW Image Optimizer dapat mengurangi ukuran file gambar dengan efisien sehingga menghemat ruang penyimpanan dan mempercepat loading halaman.

7. Gunakan Teknik Minification

Minification mengurangi ukuran file CSS dan JavaScript dengan menghapus karakter yang tidak diperlukan. Dengan menghilangkan spasi, baris kosong, dan karakter tambahan, ukuran file dapat berkurang secara signifikan. Ini berarti pengguna mengunduh file CSS dan JavaScript yang lebih kecil saat mereka mengakses halaman web Anda. Hal ini sangat penting dalam menghemat bandwidth dan memastikan website Anda lebih efisien.

Selanjutnya, minification juga berkontribusi pada pengurangan waktu loading website. Dengan ukuran file yang lebih kecil, file CSS dan JavaScript dapat dimuat lebih cepat oleh browser pengguna. Ini berarti halaman web akan lebih responsif, dan pengunjung tidak perlu menunggu lama sebelum dapat melihat konten yang mereka inginkan.

Baca juga: Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Bandwidth dengan Mudah?

8. Optimasi Tema Website

Terdapat beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk melakukan hal ini. Pertama, memilih tema yang berukuran ringan. Tema seperti ini memiliki keunggulan dalam kecepatan loading yang lebih cepat karena memiliki kode yang lebih sederhana dan berukuran lebih kecil.

Selanjutnya, Anda bisa menghapus fitur yang tidak diperlukan dari tema website yang digunakan. Banyak tema dengan berbagai fitur dan opsi yang mungkin tidak semuanya relevan dengan tujuan website Anda. Dengan menghilangkan fitur-fitur yang tidak diperlukan, Anda dapat mengurangi beban pada server dan meningkatkan kecepatan loading website. Hal ini juga membantu dalam memfokuskan perhatian pengguna pada konten yang penting dan relevan.

9. Kontrol Jumlah Revisi Blog Posting yang Disimpan

Setiap kali sebuah postingan disimpan sebagai draf, WordPress akan menyimpan salinan postingan tersebut. Salah satu cara mengontrolnya adalah menggunakan plugin khusus seperti ‘Limit Revisions’. Plugin ini berguna untuk mengatur berapa banyak revisi yang akan disimpan untuk setiap postingan. Dengan pengaturan ini, Anda dapat mengendalikan jumlah ruang penyimpanan yang digunakan untuk revisi dan mencegah akumulasi yang berlebihan.

Anda juga dapat mengendalikan jumlah revisi postingan dengan mengubah konfigurasi di WordPress. Ini dapat dilakukan dengan menambahkan kode khusus ke file wp-config.php di instalasi WordPress Anda. Dengan menggunakan kode ini, Anda dapat mengatur berapa banyak revisi yang disimpan atau bahkan menonaktifkan penyimpanan revisi sama sekali. Ini adalah opsi yang lebih canggih dan dapat memberikan kendali penuh atas revisi, tetapi memerlukan pengetahuan teknis yang lebih dalam.

10. Memperbaharui Versi CMS

Pembaruan CMS membawa kinerja yang lebih cepat serta mengoptimalkan proses kerja dan respon situs Anda. Ini berarti website Anda akan dimuat lebih cepat sehingga menciptakan pengalaman pengguna yang lebih responsif. Selain itu, versi CMS yang lebih baru juga membawa perbaikan keamanan reguler yang mengurangi risiko kerentanan. Dengan akses ke fitur-fitur terbaru dan pembaruan keamanan, Anda dapat menjaga website tetap relevan dan terdepan dalam perkembangan teknologi.

Baca juga: Inilah 10 Cara Melindungi Website dari Serangan Hacker

Penyebab Website Lambat Dimuat

Mari kita kenali penyebab umum di balik website yang lambat. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi kecepatan loading suatu website.

1. Hosting yang Tidak Tepat

Hosting yang tidak mampu menangani lalu lintas website Anda dengan baik atau memiliki kinerja server yang buruk dapat mengakibatkan loading halaman yang lambat. Pemilihan penyedia hosting yang andal dan sesuai dengan kebutuhan website adalah langkah penting dalam memastikan kecepatan loading yang optimal.

2. Ukuran Gambar yang Terlalu Besar

Gambar yang memiliki ukuran yang besar memerlukan lebih banyak waktu untuk diunduh oleh browser. Mengoptimalkan ukuran gambar dengan kompresi yang efisien adalah langkah yang penting untuk meningkatkan kecepatan loading website.

3. Terlalu Banyak Permintaan HTTP

Terlalu banyak permintaan HTTP, seperti permintaan untuk gambar, stylesheet, atau skrip tambahan, dapat membebani server dan memperlambat loading website. Menerapkan teknik seperti menggabungkan berkas CSS dan JavaScript atau menggunakan teknik lazy loading untuk gambar dapat mengurangi jumlah permintaan HTTP yang dibuat oleh website.

4. Tidak Menggunakan Teknik Caching

Teknik caching adalah cara untuk menyimpan salinan halaman website dalam cache sehingga pengguna tidak perlu memuat ulang halaman setiap kali mereka mengunjunginya. Tanpa caching, server harus memproses permintaan dari nol setiap kali, yang dapat memperlambat loading halaman.

5. Tidak Memperbarui Versi PHP

Versi PHP yang lebih baru cenderung memiliki kinerja yang lebih cepat dan perbaikan keamanan terbaru. Tidak memperbarui versi PHP dapat mengakibatkan website yang lambat dan rentan terhadap kerentanan keamanan.

Pengalaman pengguna yang lebih baik tidak hanya menjadikan pelanggan puas, tetapi juga menjaga website Anda tetap relevan dan bersaing di pasar yang makin kompetitif. Dengan mengikuti sepuluh cara yang telah dibahas di artikel ini, Anda dapat meningkatkan kinerja website, mengurangi tingkat bounce, dan memastikan bahwa pengunjung tetap berada di website untuk mengeksplorasi lebih banyak.

Untuk mencapai hasil yang optimal dan melangkah lebih jauh dalam mempercepat website Anda, kami juga ingin mengenalkan Anda pada layanan Cloud Computing dari Cloudeka. Cloudeka hadir dengan berbagai pilihan layanan Cloud andal dan scalable dilengkapi teknologi terbaru dan tingkat keamanan yang tinggi. Jangan ragu untuk menghubungi Cloudeka di sini dan jelajahi bagaimana layanan Cloud Computing kami dapat meraih kesuksesan bisnis yang lebih besar dalam dunia digital.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.