Menu Close

Berita & Acara

Memahami Daftar Lengkap HTTP Status Codes dan Artinya

HTTP Status Codes
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Pernahkah Anda mencoba mengeklik sebuah tautan dan terkejut karena menampilkan halaman dengan kode ‘404 Error’? Kode tersebut merupakan salah satu contoh HTTP status codes. Selain ‘404 Error’, tentu masih ada banyak kode status HTTP lainnya yang perlu dipahami oleh pemilik website.

HTTP status codes mungkin terdengar seperti sejumlah angka dan kata. Namun, kode ini mengungkapkan keadaan dan kualitas halaman web Anda. Setiap kode memiliki makna tersendiri. Kode-kode dalam HTTP status codes bukan sekadar alat teknis, melainkan fondasi yang mendukung visibilitas, pengindeksan, dan peringkat website Anda di hasil pencarian. 

Dalam artikel ini, kami akan memberikan daftar lengkap HTTP Status Codes serta memberikan wawasan tentang cara memanfaatkannya untuk meningkatkan posisi website Anda di dunia digital yang penuh kompetisi. Simak penjelasannya sampai selesai!

Pengertian HTTP Status Codes

HTTP status codes adalah serangkaian kode numerik yang digunakan oleh web server untuk memberikan informasi tentang status dari permintaan yang dilakukan oleh klien (client). Kode-kode ini digunakan sebagai respons atau tanggapan dari server kepada klien setelah menerima sebuah permintaan.

Fungsi utama dari HTTP status codes adalah memberikan gambaran tentang apa yang terjadi dengan permintaan yang diajukan oleh klien. Ketika Anda mengirim permintaan kepada server, server akan memberikan kode status khusus sebagai indikasi mengenai hasil dari permintaan tersebut.

Kode status HTTP membantu komunikasi antara server dan klien. Kode status HTTP menginformasikan jika permintaan telah berhasil dieksekusi, terjadi kesalahan di sisi klien, atau mungkin ada masalah di server. Sebagai klien, memahami kode status ini sangat bermanfaat karena Anda bisa mengetahui tindakan selanjutnya yang perlu diambil, seperti mengulangi permintaan, melakukan koreksi, atau menghubungi administrator server.

Baca juga: Yuk, Kenali Perbedaan HTTP dan HTTPS!

Jenis-jenis HTTP Status Codes

Di bawah ini adalah jenis-jenis HTTP status codes yang perlu Anda pahami karena sering muncul dalam komunikasi antara server dan client.

1. HTTP Status Codes 1xx: Informasi (Information)

Kode status dalam kategori ini memberikan informasi kepada client bahwa server telah menerima permintaan dan sedang dalam proses pengolahan. Walaupun tidak mengindikasikan kesuksesan atau kesalahan, kode-kode ini berguna untuk memberikan beberapa tanda bahwa server telah menerima permintaan dan mungkin ada lebih banyak informasi yang akan disampaikan.

2. HTTP Status Codes 2xx: Sukses (Success)

Kode status ini menunjukkan bahwa permintaan yang dilakukan oleh client telah berhasil diproses oleh server. Kode ini menandakan bahwa operasi yang diminta telah berhasil diselesaikan tanpa kesalahan signifikan.

3. HTTP Status Codes 3xx: Pengalihan (Redirect)

Kode status dalam kategori ini memberitahu client bahwa mereka perlu melakukan pengalihan atau perubahan dalam permintaan mereka untuk mendapatkan respons dari server. Kode ini sering terjadi ketika halaman atau sumber daya telah berpindah atau berubah lokasinya.

4. HTTP Status Codes 4xx: Kesalahan Klien

Kode status dalam kategori ini mengindikasikan adanya kesalahan pada permintaan yang dikirim oleh client. Kesalahan ini bisa terjadi jika permintaan tidak valid atau client tidak memiliki izin untuk mengakses sumber daya yang diminta.

5. HTTP Status Codes 5xx: Kesalahan Server

Kode status dalam kategori ini menunjukkan bahwa terdapat kesalahan pada sisi server saat memproses permintaan dari client. Kesalahan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti beban kerja server yang berlebihan, masalah perangkat lunak, atau masalah internal lainnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Redirect HTTP ke HTTPS?

Daftar Lengkap HTTP Status Codes dan Artinya

Mari kita daftar lengkap HTTP status codes serta artinya dalam daftar di bawah ini.

1. HTTP Status Codes 1xx: Informasi

Kode dalam kategori ini mencakup:

  1. 100 Continue: Server telah menerima permintaan dari client dan akan melanjutkan prosesnya. Ini adalah tanda bahwa server siap menerima permintaan selanjutnya dari client.
  2. 101 Switching Protocols: Server telah menerima permintaan dari client dan akan mengganti protokol yang digunakan. Ini menunjukkan bahwa server akan menggunakan protokol yang berbeda untuk melanjutkan komunikasi.

2. HTTP Status Codes 2xx: Sukses

Kategori ini berisi kode-kode yang menunjukkan kesuksesan dalam pemrosesan permintaan client oleh server.

  1. 200 OK: Permintaan yang dilakukan oleh client telah berhasil diproses oleh server. Ini adalah respons yang paling diharapkan dan menandakan kesuksesan.
  2. 201 Created: Server telah berhasil membuat objek atau sumber daya yang diminta oleh client. Ini umumnya digunakan setelah permintaan pembuatan sumber daya.
  3. 204 No Content: Server telah berhasil memproses permintaan dari client, namun tidak ada konten yang akan dikirimkan kembali ke client. Ini sering digunakan dalam operasi tanpa hasil konten yang perlu dikembalikan.

3. HTTP Status Codes 3xx: Pengalihan

Selanjutnya, kita akan menjelajahi kategori Pengalihan. Kategori ini mencakup kode yang memberitahu client bahwa ada perubahan lokasi atau pengalihan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan respons dari server.

  1. 300 Multiple Choices: Server memberikan beberapa pilihan kepada client untuk melakukan pengalihan. Ini menunjukkan bahwa ada beberapa sumber daya yang sesuai dengan permintaan client.
  2. 301 Moved Permanently: Server telah melakukan pengalihan permanen. Ini mengindikasikan bahwa sumber daya yang diminta telah dipindahkan secara permanen ke lokasi baru.
  3. 302 Found: Server telah melakukan pengalihan sementara. Ini menandakan bahwa sumber daya yang diminta saat ini berada di lokasi sementara.
  4. 304 Not Modified: Server memberitahu client bahwa konten yang diminta tidak berubah sejak terakhir kali diakses. Ini digunakan untuk menghemat bandwidth.

4. HTTP Status Codes 4xx: Kesalahan Klien

Sekarang, mari kita fokus pada kategori Kesalahan Klien. Di sini, kita akan melihat kode-kode yang mengindikasikan kesalahan yang berasal dari client, seperti permintaan tidak valid atau izin yang tidak sesuai.

  1. 400 Bad Request: Server tidak dapat memproses permintaan dari client karena terdapat kesalahan pada permintaan. Ini bisa terjadi jika permintaan tidak sesuai atau tidak valid.
  2. 401 Unauthorized: Client tidak memiliki otorisasi untuk mengakses konten yang diminta. Ini menuntut autentikasi dari client.
  3. 403 Forbidden: Server menolak permintaan dari client karena client tidak memiliki akses yang diizinkan ke konten yang diminta.
  4. 404 Not Found: Server tidak dapat menemukan konten yang diminta oleh client. Ini menandakan bahwa sumber daya yang diperlukan tidak ada.
  5. 405 Method Not Allowed: Server tidak dapat memproses permintaan dari client karena metode yang digunakan tidak diizinkan.
  6. 408 Request Timeout: Server tidak dapat memproses permintaan dari client karena waktu permintaan telah habis.
  7. 429 Too Many Requests: Server menolak permintaan dari client karena terlalu banyak permintaan yang dilakukan dalam waktu yang singkat.

5. HTTP Status Codes 5xx: Kesalahan Server

Terakhir, kita akan membahas kategori Kesalahan Server. Kategori ini berisi kode-kode yang menunjukkan kesalahan yang terjadi di sisi server saat memproses permintaan dari client. Ini bisa disebabkan oleh masalah internal server atau kondisi yang tidak terduga.

  1. 500 Internal Server Error: Server mengalami kesalahan saat memproses permintaan dari client. Ini adalah respons umum untuk masalah server internal.
  2. 502 Bad Gateway: Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan menerima respons yang tidak valid dari server upstream. Ini menunjukkan masalah komunikasi antara server.
  3. 503 Service Unavailable: Server tidak dapat memproses permintaan dari client karena sedang tidak tersedia. Ini mungkin terjadi saat server sedang dalam perbaikan atau beban kerja yang berlebihan.
  4. 504 Gateway Timeout: Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan tidak menerima respons dalam waktu yang ditentukan. Ini menunjukkan masalah dengan server upstream yang tidak responsif.

Baca juga: Bagaimana Cara Redirect HTTP ke HTTPS?

Bagaimana HTTP Status Codes Berpengaruh pada SEO?

Dalam SEO (Search Engine Optimization), HTTP status codes menjadi bahasa komunikasi antara web server dan search engine. Artinya, HTTP status codes berperan dalam menentukan bagaimana website Anda diindeks oleh search engine.

Pentingnya HTTP Status Codes untuk SEO

HTTP Status Codes memberikan petunjuk kepada mesin pencari tentang status dan kualitas halaman website Anda. Misalnya, kode status 200 OK menunjukkan bahwa halaman berhasil dimuat dan tersedia. Sebaliknya, kode status 404 Not Found menyampaikan bahwa halaman tersebut tidak ada atau tidak ditemukan. Mesin pencarian menggunakan informasi ini untuk mengindeks halaman web dan menentukan sejauh mana halaman tersebut relevan dan bermanfaat bagi pengguna.

Selain itu, HTTPS status codes juga memengaruhi pengalaman pengguna. Misalnya, jika pengguna mengklik tautan yang mengarah ke halaman yang tidak ditemukan (404), ini bisa menyebabkan frustrasi dan meningkatkan bounce rate, yang pada gilirannya dapat memengaruhi peringkat website Anda di hasil pencarian.

Jika website menghasilkan kode status yang buruk, seperti kode status 404 atau 500, maka mesin pencarian akan menganggap bahwa website tersebut tidak dapat diakses atau mengalami kesalahan. Hal ini dapat berdampak buruk pada peringkat website di mesin pencari.

Dampak HTTP Status Codes yang Buruk pada SEO

Salah satu dampak HTTP status codes yang buruk pada SEO adalah indeks halaman yang buruk. Contohnya, penggunaan kode status 404 (Not Found). Ketika mesin pencari menemukan kode ini pada halaman web, artinya halaman tersebut tidak dapat ditemukan, bisa jadi karena telah dihapus atau diubah namanya. Akibatnya, mesin pencarian akan menghapus halaman tersebut dari indeksnya sehingga hilang dari hasil pencarian organik.

Dampak lebih lanjutnya adalah hilangnya peringkat. Jika halaman penting dalam website Anda menghasilkan kode status 404, maka posisinya dalam hasil pencarian organik bisa turun drastis atau bahkan hilang sama sekali. Website Anda akan sulit ditemukan oleh pengguna yang mencari informasi yang relevan.

Selain kode status 404, masalah dapat muncul jika pengalihan tidak dikonfigurasi dengan benar. Misalnya, penggunaan kode status 302 Found yang digunakan secara tidak tepat bisa mengakibatkan kebingungan. Mesin pencari mungkin akan salah menginterpretasikan pengalihan ini dan mengurangi peringkat halaman website Anda.

Cara Memperbaiki HTTP Status Codes yang Buruk untuk SEO

Untungnya, masalah HTTP status codes yang buruk dapat diperbaiki. Pertama-tama, pastikan bahwa setiap halaman memiliki kode status yang sesuai. Halaman yang hilang harus menghasilkan kode status 404, sementara pengalihan permanen (permanent redirect) harus menggunakan kode status 301 Moved Permanently. Selain itu, penggunaan kode status 200 OK untuk halaman yang seharusnya tersedia juga perlu diperhatikan.

Selain itu, pastikan pengalihan digunakan dengan bijak. Jangan hanya mengalihkan halaman secara sembarangan. Gunakan pengalihan 301 untuk mengarahkan pengguna dan mesin pencari ke halaman yang baru jika Anda benar-benar memindahkan konten. Dan jika Anda perlu menghentikan pengalihan, pastikan untuk menghasilkan kode status 410 Gone untuk memberi tahu mesin pencari bahwa halaman tersebut sudah tidak ada lagi.

Kesimpulannya, HTTP status codes adalah kode yang digunakan oleh web server untuk memberikan informasi tentang status dari permintaan yang dilakukan oleh client. Kode status ini berguna mengetahui apakah permintaan yang dilakukan berhasil atau tidak. Dengan memahami HTTP status codes, Anda dapat memperbaiki kode status yang buruk dan meningkatkan kualitas website.

Untuk meningkatkan kualitas dan peringkat website Anda di mesin pencarian, gunakanlah Cloud Hosting Deka Flexi FX2 dari Cloudeka. Anda bisa memperoleh akses gratis ke Internet shared hingga kecepatan 10 Gbps IIX dan 1 Gbps IX.  Yang lebih menarik, Deka Flexi memberikan kemudahan menggunakan Cloud tanpa biaya tambahan yang rumit. 

Dengan Deka Flexi FX2 dari Cloudeka, Anda memiliki alat yang kuat untuk meningkatkan visibilitas, pengalaman pengguna, dan kesuksesan online Anda. Jangan biarkan kesempatan ini terlewatkan. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan andalan dari Cloudeka ini.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.