Menu Close

Berita & Acara

Pengertian Ethical Hacking: Membahas Tujuan dan Tahapan dalam Ethical Hacking

Pengertian Ethical Hacking
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Dalam era digital yang makin canggih, keamanan informasi menjadi salah satu aspek yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Ancaman siber makin kompleks, dan serangan siber dapat memiliki dampak yang merusak, mulai dari pencurian data hingga kerugian finansial yang besar. 

Oleh karena itu, praktik pengujian keamanan yang dikenal sebagai “ethical hacking” atau “hacker etis” telah menjadi esensial dalam menjaga keamanan sistem dan data. Artikel ini akan membahas secara komprehensif pengertian ethical hacking, perbedaan antara ethical hacking dan hacking konvensional, tujuan utama ethical hacking, serta tahapan penting dalam proses ethical hacking.

Apa itu Ethical Hacking?

Ethical hacking, atau yang sering disebut juga dengan white-hat hacking, adalah praktik mengidentifikasi dan menguji kelemahan dalam sistem komputer atau jaringan dengan izin dan tujuan yang sah. 

Para profesional ethical hacker, juga dikenal sebagai “penetration testers,” menggunakan metode yang sama dengan hacker jahat (black-hat hacker) untuk menemukan kerentanannya, tetapi dengan niat baik untuk memperbaiki sistem, bukan merusaknya.

Ethical hacking bertujuan untuk meningkatkan tingkat keamanan sistem, aplikasi, dan jaringan. Hal ini dilakukan melalui identifikasi, evaluasi, dan perbaikan kelemahan yang ada. Ethical hacking sangat penting dalam melindungi data sensitif, informasi pribadi, serta menjaga keamanan infrastruktur teknologi informasi.

Baca juga: Kenali 8 Tahapan Penetration Testing dalam Menjaga Keamanan Website

Perbedaan antara Ethical Hacking dan Hacking

Sebelum kita melangkah lebih jauh, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara ethical hacking dan hacking konvensional:

  • Izin dan tujuan: Ethical hacking dilakukan dengan izin resmi dan tujuan yang sah untuk meningkatkan keamanan sistem. Hacking konvensional ilegal dan tujuannya merusak atau mencuri informasi.
  • Legalitas: Ethical hacking adalah tindakan legal dan diatur oleh hukum, sementara hacking konvensional adalah aktivitas ilegal dan dapat mengakibatkan tindakan hukum.
  • Etika: Ethical hacker beroperasi dalam kerangka etika yang ketat dan menghormati privasi dan integritas sistem. Hacker konvensional seringkali melanggar etika dengan meretas sistem tanpa izin.
  • Kerja sama: Ethical hacker bekerja sama dengan pemilik sistem untuk memperbaiki kerentanannya, sedangkan hacker konvensional bertindak secara individu atau dalam kelompok untuk keuntungan pribadi.
  • Hasil: Ethical hacking menghasilkan rekomendasi perbaikan dan peringatan dini, sedangkan hacking konvensional cenderung merusak sistem dan mencuri data.

Baca juga: Waspada! Ciri-Ciri Akun Google Di-Hack dan Cara Mengatasinya

5 Tujuan Utama Ethical Hacking

Para profesional ethical hacker melakukan tugas  hacking dengan tujuan-tujuan tertentu. Berikut adalah lima tujuan utama dari ethical hacking:

1. Mengidentifikasi Kerentanan Sistem

Salah satu tujuan utama dari ethical hacking adalah untuk mengidentifikasi kerentanan atau celah keamanan dalam sistem. Ini termasuk mencari titik masuk yang potensial bagi para penyerang siber. Penemuan kerentanan ini dapat membantu pemilik sistem mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya sebelum para penyerang memanfaatkannya.

2. Mengukur Tingkat Keamanan

Ethical hacker bertugas untuk mengukur tingkat keamanan sistem dan aplikasi. Mereka akan melakukan serangkaian pengujian untuk mengidentifikasi sejauh mana tingkat keamanan saat ini. Hasil pengukuran ini dapat membantu pemilik sistem untuk memahami risiko yang mungkin mereka hadapi dan langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk meningkatkannya.

3. Menghindari Serangan Masa Depan

Tujuan lainnya adalah untuk mencegah serangan siber pada masa yang akan datang. Mengidentifikasi kerentanan dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan, dapat membantu ethical hacker dari organisasi untuk menghindari serangan yang dapat merusak reputasi dan keuangan mereka.

4. Melindungi Data Sensitif

Keamanan data sensitif dan informasi pribadi adalah perhatian utama bagi banyak organisasi. Ethical hacking membantu melindungi data ini dengan mengidentifikasi dan memperbaiki celah keamanan yang dapat digunakan oleh penyerang untuk mencuri atau merusak data tersebut.

5. Kepatuhan Regulasi

Banyak industri dan organisasi harus mematuhi regulasi ketat terkait keamanan data dan privasi. Ethical hacker membantu memastikan bahwa sistem dan aplikasi mematuhi regulasi tersebut. Hal ini dapat membantu organisasi menghindari denda besar dan kerugian reputasi yang dapat timbul akibat pelanggaran regulasi.

Baca juga: Siapa Hacker Terhebat di Dunia? Kenali Sejarahnya di Sini!

5 Tahapan Penting dalam Ethical Hacking

Ethical hacking melibatkan serangkaian tahapan yang penting untuk mencapai tujuan akhir, yaitu mengidentifikasi kerentanan dan memperkuat keamanan sistem. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai setiap tahapan dalam proses ethical hacking:

1. Reconnaissance

Tahap pertama dalam ethical hacking adalah reconnaissance atau pengintaian. Pada tahap ini, ethical hacker mengumpulkan informasi secara aktif tentang target yang akan diuji. 

Informasi ini dapat mencakup:

  • Identifikasi sistem dan jaringan yang digunakan oleh target.
  • Pencarian informasi publik tentang perusahaan atau organisasi target, seperti alamat email, nama karyawan, dan alamat IP.
  • Identifikasi aplikasi dan layanan yang berjalan pada sistem target.

Pengintaian ini dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti pencarian di mesin pencari, analisis domain dan sub-domain. Tujuannya adalah untuk memahami infrastruktur target secara lebih mendalam sebelum melangkah ke tahapan selanjutnya.

2. Scanning

Setelah mendapatkan pemahaman awal tentang target, ethical hacker melanjutkan ke tahap scanning atau pemindaian. Pada tahap ini, mereka menggunakan berbagai alat dan teknik untuk mencari kerentanan potensial dalam sistem dan jaringan. 

Aktivitas yang dilakukan pada tahap scanning meliputi:

  • Menganalisis port yang terbuka pada sistem target untuk mengidentifikasi layanan yang berjalan dan berpotensi menjadi titik masuk bagi penyerang.
  • Menganalisis rentang alamat IP untuk mencari sistem yang dapat menjadi target serangan.
  • Menggunakan alat-alat seperti pemindai kerentanan (vulnerability scanner) untuk mencari kerentanan yang mungkin ada pada perangkat lunak dan layanan yang digunakan.

Hasil dari pemindaian ini memberikan gambaran lebih jelas tentang kelemahan potensial dalam sistem target.

3. Gaining Access

Tahapan ketiga, gaining access atau mendapatkan akses, adalah langkah yang paling kritis dalam ethical hacking. Pada tahap ini, ethical hacker mencoba untuk masuk ke dalam sistem target. 

Mereka dapat mencoba berbagai metode, termasuk:

  • Mencoba menebak atau memecahkan password untuk mendapatkan akses ke akun atau sistem.
  • Memanfaatkan kerentanan yang telah diidentifikasi untuk mendapatkan akses ke sistem.
  • Berusaha masuk ke dalam jaringan atau sistem dengan cara yang tidak sah.

Tahapan ini adalah yang paling mirip dengan aktivitas hacker jahat, tetapi ethical hacker melakukan hal ini dengan izin dan tujuan yang sah untuk mengidentifikasi potensi kerentanan.

4. Maintaining Access

Setelah berhasil mendapatkan akses ke sistem target, ethical hacker mungkin perlu mempertahankan akses tersebut. Tahapan maintaining access melibatkan upaya untuk menjaga akses ke sistem dan menghindari deteksi. 

Hal ini dapat mencakup:

  • Membuat akun atau pintu belakang (backdoor) untuk masuk kembali di masa depan.
  • Mengamankan akses yang telah diperoleh agar tidak terdeteksi oleh pemantauan keamanan.
  • Memastikan bahwa ethical hacker memiliki akses yang berkelanjutan ke sistem agar dapat mengidentifikasi lebih banyak kerentanan atau mengumpulkan bukti yang diperlukan.

Tahap ini memungkinkan ethical hacker untuk melakukan lebih banyak analisis dan pengujian untuk meningkatkan keamanan sistem.

5. Covering Tracks

Tahap terakhir dalam ethical hacking adalah covering tracks atau menghilangkan jejak. Pada tahap ini, ethical hacker berusaha untuk menghapus semua jejak aktivitas mereka dalam sistem target. Tujuannya adalah agar tindakan ethical hacking tidak dapat terdeteksi oleh pemantauan keamanan.

Kegiatan yang mungkin dilakukan pada tahap ini meliputi:

  • Menghapus log aktivitas atau mengubah catatan log sehingga tidak ada bukti aktivitas hacker.
  • Menghapus file atau jejak yang ditinggalkan selama proses hacking.
  • Memastikan bahwa akses yang diperoleh oleh ethical hacker tidak dapat ditemukan atau digunakan oleh penyerang lain.

Oleh karena itu, ethical hacker dapat meningkatkan peluang untuk kembali melakukan pengujian keamanan di masa depan tanpa kecurigaan.

Dalam artikel ini, kita telah membahas secara komprehensif mengenai ethical hacking, termasuk definisinya, perbedaannya dengan hacking konvensional, tujuan utamanya, serta tahapan penting dalam prosesnya.

Salah satu kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa ethical hacking adalah alat yang sangat efektif untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengatasi kerentanan dalam sistem komputer, jaringan, dan aplikasi. Para ethical hacker, dengan pengetahuan dan keterampilan mereka, membantu organisasi untuk memperkuat pertahanan terhadap serangan siber yang beragam.

Pentingnya ethical hacking tidak bisa dianggap remeh. Dalam dunia yang terus berubah ini, serangan siber dapat terjadi kapan saja dan mengancam kelangsungan bisnis serta data sensitif. Ethical hacking adalah langkah proaktif yang memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah sebelum hal tersebut menjadi ancaman serius.

Selain menggunakan jasa ethical hacking, ada langkah tambahan yang perlu dipertimbangkan oleh bisnis Anda dalam melindungi diri dari serangan siber yang makin canggih. Salah satu langkah ini adalah memanfaatkan Web Application Firewall  (WAF) dari Cloudeka.

WAF adalah solusi keamanan yang dirancang khusus untuk melindungi aplikasi web Anda dari berbagai jenis serangan siber, termasuk serangan SQL injection, cross-site scripting (XSS), dan serangan DDoS (Distributed Denial of Service).

WAF membantu mengurangi risiko serangan siber yang dapat merusak reputasi dan kepercayaan pelanggan Anda. Melalui WAF, Anda dapat memiliki keyakinan bahwa aplikasi web Anda aman dari serangan. Jangan biarkan bisnis Anda menjadi target serangan siber tanpa perlindungan yang memadai. Lindungi diri Anda dengan WAF dari Cloudeka.

Tertarik untuk mencobanya? Segera hubungi kami untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai produk ini dan jelajahi pilihan solusi digital lain yang kami tawarkan untuk mengoptimalkan sistem Anda dan memastikan kelangsungan bisnis yang sukses.

Tingkatkan keamanan jaringan perusahaan Anda sekarang juga bersama Cloudeka!

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.