Menu Close

Berita & Acara

Apa Tujuan Hacker untuk Membobol Suatu Sistem?

tujuan hacker adalah
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Dalam era digital yang makin maju, keberadaan hacker menjadi sebuah fenomena yang menarik perhatian. Hacker sering kali dikaitkan dengan tindakan kriminal seperti peretasan data pribadi dan serangan keamanan sistem. Namun, sebenarnya ada beragam tujuan yang mendasari aktivitas seorang hacker. Artikel ini akan menjelaskan tujuan hacker dengan lebih mendalam, mulai dari sejarah hacker hingga jenis-jenis hacker yang ada saat ini.

Sejarah Hacker

Sejarah hacker dapat ditelusuri sejak era 1960-an. Pada awalnya, istilah “hacker” merujuk kepada individu yang memiliki kemampuan teknis yang tinggi dan memiliki minat dalam mengexplore sistem komputer. Mereka adalah orang-orang yang berdedikasi untuk menggali potensi sistem komputer dan melihat sejauh mana batas keamanannya. Pada saat itu, kegiatan hacking masih dianggap sebagai kegiatan eksplorasi dan belajar.

Namun, seiring berjalannya waktu, ada sebagian hacker yang mulai menggunakan keahlian mereka untuk tujuan yang kurang terpuji. Mereka mengeksploitasi kerentanan sistem dengan tujuan merusak, mencuri data, atau memperoleh keuntungan pribadi. Perubahan paradigma ini membentuk pemahaman umum bahwa hacker adalah sosok yang jahat.

Baca juga: Sudah Tahu Perbedaan Hacker dan Cracker? Ini Penjelasannya

Apakah Hacker Jahat?

Pertanyaan mengenai apakah hacker jahat atau tidak dapat menimbulkan perdebatan. Faktanya, istilah “hacker” sendiri sebenarnya bersifat netral dan lebih mengacu kepada kemampuan teknis seseorang. Tindakan seorang hacker akan ditentukan oleh niat dan tujuannya. Ada hacker yang menggunakan keahliannya untuk tujuan positif seperti menguji keamanan sistem (penetration testing) atau melindungi sistem dari serangan (keamanan sistem).

Namun, di sisi lain, ada juga hacker yang melanggar hukum dan merugikan orang lain dengan meretas sistem, mencuri data pribadi, atau menyebabkan kerugian finansial. Kelompok hacker seperti ini sering disebut sebagai “black hat hacker” atau “cracker“. Mereka menjadikan kemampuan teknisnya sebagai alat untuk tindakan yang merugikan dan ilegal.

Oleh karena itu, penting untuk membedakan antara hacker yang bertindak dengan etika (ethical hacker) dan hacker yang bertindak secara ilegal. Sebagai contoh, ethical hacker atau yang lebih dikenal sebagai “white hat hacker” menggunakan kemampuan mereka untuk membantu meningkatkan keamanan sistem dengan mendeteksi kerentanan yang mungkin dieksploitasi oleh black hat hacker. Peran ethical hacker ini sangat penting dalam menjaga keamanan digital di era modern.

Baca juga: Mengenal Profesi Ethical Hacker

Tujuan Hacker

Meskipun hacker sering kali dikaitkan dengan tindakan jahat, sebenarnya ada beragam tujuan yang mendorong seseorang menjadi hacker. Berikut adalah beberapa tujuan umum yang dapat menjadi motivasi bagi seorang hacker:

1. Tujuan Penyusupan

Tujuan utama dari sebagian hacker adalah melakukan penyusupan ke dalam sistem atau jaringan yang telah dianggap aman. Mereka ingin membuktikan kemampuan mereka dalam meretas sistem yang dianggap tidak bisa ditembus. Hal ini sering kali dilakukan dengan tujuan menguji kekuatan keamanan suatu sistem dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kelemahan yang ada.

2. Tujuan Keuntungan Finansial

Sebagian hacker melihat kegiatan hacking sebagai sumber pendapatan yang menguntungkan. Mereka mencoba untuk mencuri informasi keuangan atau data pribadi dengan tujuan mendapatkan keuntungan finansial. Tindakan ini sering kali dilakukan oleh black hat hacker yang beroperasi di dunia maya untuk merampok rekening bank, melakukan pencurian identitas, atau menjual data pribadi kepada pihak yang tidak bertanggung jawab.

3. Tujuan Penghancuran

Tujuan penghancuran menjadi motif bagi hacker yang memiliki niat jahat dan ingin merusak sistem komputer atau jaringan dengan tujuan mengganggu aktivitas normal pengguna atau organisasi yang menjadi target mereka. Motivasi mereka bisa beragam, mulai dari pembalasan dendam pribadi hingga aksi sabotase terhadap perusahaan atau instansi tertentu.

4. Tujuan Peretasan Politik

Seiring dengan kemajuan teknologi, hacker juga telah memanfaatkan keahlian mereka untuk kegiatan politik. Ada kelompok hacker yang dikenal sebagai hacktivist, yang menggunakan keterampilan teknis mereka untuk melakukan serangan terhadap sistem atau situs web yang dianggap melanggar nilai-nilai atau tujuan politik mereka. Mereka berusaha untuk menyebarkan pesan politik atau menciptakan ketidakstabilan dengan tujuan mencapai perubahan yang mereka kehendaki.

5. Tujuan Penelitian dan Belajar

Tidak semua hacker memiliki niat jahat atau tujuan yang merugikan. Ada juga hacker yang tertarik pada sisi teknis dan menggunakan kemampuan mereka untuk melakukan eksplorasi serta penelitian dalam dunia keamanan komputer. Hacker dengan tujuan ini sering disebut sebagai “grey hat hacker” yang secara umum mematuhi etika hacker dan melaporkan temuan mereka kepada pemilik sistem untuk membantu meningkatkan keamanan.

Baca juga: Siapa Hacker Terhebat di Dunia? Kenali Sejarahnya di Sini!

Cara Kerja Hacker

Untuk mencapai tujuan mereka, hacker menggunakan berbagai metode dan teknik. Berikut adalah beberapa cara kerja yang umum digunakan oleh hacker:

1. Social Engineering (Rekayasa Sosial)

Social engineering merupakan metode yang digunakan hacker untuk memanipulasi manusia dan mendapatkan akses ke sistem atau informasi yang diinginkan. Hacker menggunakan trik psikologis, seperti pura-pura menjadi orang lain atau memanfaatkan ketidaktahuan atau ketidaksengajaan pengguna sistem, untuk mendapatkan akses yang seharusnya tidak mereka miliki.

2. Phishing

Phishing adalah teknik yang digunakan hacker untuk mendapatkan informasi sensitif, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit, dengan cara memalsukan identitas dari lembaga atau organisasi yang dipercaya oleh korban. Hacker biasanya mengirim email palsu atau membuat situs web palsu yang menyerupai lembaga resmi dengan tujuan memancing korban untuk memasukkan informasi pribadi mereka.

3. Exploiting Vulnerabilities (Mengeksploitasi Kerentanan)

Hacker mencari dan memanfaatkan kerentanan dalam sistem atau perangkat lunak yang digunakan untuk mendapatkan akses yang tidak sah. Mereka dapat memanfaatkan celah keamanan yang belum diperbaiki atau menggunakan serangan berbasis kode yang terprogram dengan baik untuk meretas sistem target.

4. Brute Force Attack (Serangan Brute Force)

Brute force attack adalah metode di mana hacker mencoba semua kemungkinan kombinasi kata sandi untuk mendapatkan akses ke sistem atau akun yang diinginkan. Hacker menggunakan perangkat lunak atau skrip khusus yang secara otomatis mencoba semua kombinasi yang mungkin hingga menemukan kombinasi yang benar.

Baca juga: 7 Contoh Kasus Cybercrime yang Paling Populer

Jenis-jenis Hacker

Terdapat beberapa jenis hacker berdasarkan niat dan tujuan mereka. Berikut adalah beberapa jenis hacker yang umum ditemui:

1. Black Hat

Black hat hacker adalah hacker yang bertindak secara ilegal dan merugikan orang lain. Mereka melakukan serangan dengan tujuan mencuri data, merusak sistem, atau mendapatkan keuntungan finansial. Aktivitas mereka melanggar hukum dan sering kali menimbulkan kerugian yang signifikan bagi individu atau organisasi yang menjadi target mereka.

2. White Hat

White hat hacker, juga dikenal sebagai ethical hacker, adalah hacker yang menggunakan keahlian teknis mereka untuk tujuan yang baik. Mereka membantu meningkatkan keamanan sistem dengan menguji kerentanan yang ada dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan. White hat hacker sering bekerja untuk perusahaan keamanan atau menjadi konsultan keamanan.

3. Grey Hat

Grey hat hacker adalah hacker yang berada di antara black hat hacker dan white hat hacker. Mereka melanggar hukum dengan meretas sistem atau mendapatkan akses tanpa izin, tetapi niat mereka lebih berorientasi pada pengungkapan kerentanan dan memberikan solusi kepada pemilik sistem. Biasanya, mereka melaporkan temuan mereka kepada pemilik sistem sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

4. Blue Hat

Blue hat hacker adalah hacker yang bekerja sama dengan lembaga keamanan atau perusahaan teknologi. Mereka melakukan serangan ke sistem atau perangkat lunak dengan tujuan menguji keamanannya. Blue hat hacker biasanya dilibatkan dalam program perbaikan keamanan dan membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan yang ada.

5. Red Hat

Red hat hacker atau eagle-eyed hacker adalah hacker yang melakukan serangan terhadap hacker atau kelompok hacker yang beroperasi dengan tujuan merugikan orang lain. Mereka menggunakan kemampuan teknis mereka untuk melacak, menghentikan, atau mengganggu kegiatan black hat hacker. Red hat hacker bertindak sebagai pahlawan dalam dunia keamanan digital.

Baca juga: Email Phishing: Pengertian, Contoh, dan Cara Penanganannya

6. Script Kiddies

Script kiddies adalah hacker pemula yang menggunakan perangkat lunak atau skrip yang telah dibuat oleh hacker lain untuk melakukan serangan tanpa pemahaman yang mendalam tentang teknik hacking. Mereka sering kali hanya mengikuti panduan dan tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang proses di balik serangan yang mereka lakukan.

7. Hacktivist

Hacktivist adalah hacker yang melakukan serangan dengan tujuan politik atau sosial. Mereka menggunakan kemampuan teknis mereka untuk menyebarkan pesan politik atau menciptakan ketidakstabilan dalam sistem yang mereka anggap melanggar nilai-nilai atau tujuan mereka.

Dalam konteks keamanan, hacker sering kali mengincar sistem yang rentan dan memiliki kelemahan dalam pengelolaan lalu lintas. Dengan menggunakan Load Balancer Server dari Cloudeka, pengguna dapat mengoptimalkan keamanan sistem. Hal ini dikarenakan Load Balancer Server memiliki kemampuan untuk mendeteksi serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang sering dilakukan oleh hacker. Load Balancer Server dapat melakukan kurasi dan mengarahkan lalu lintas yang mencurigakan ke server yang berbeda, sehingga melindungi server utama dari serangan yang merugikan.

Selain itu, penggunaan Load Balancer Server juga dapat meningkatkan performa sistem secara keseluruhan. Dalam situasi di mana satu server tidak mampu menangani lalu lintas yang tinggi, Load Balancer Server akan mendistribusikan beban kerja ke server lain yang tersedia. Dengan demikian, sistem dapat menjaga kecepatan dan ketersediaan yang optimal, menghindari kemungkinan terjadinya penurunan performa yang dapat dimanfaatkan oleh hacker.

Cloudeka sebagai penyedia layanan Load Balancer Server menyediakan solusi yang andal dan tepercaya. Melalui fitur-fitur yang disediakan, seperti pemantauan lalu lintas, manajemen beban kerja, dan otomatisasi distribusi lalu lintas, pengguna dapat mengoptimalkan keamanan dan performa sistem.

Hubungi kami sekarang untuk mengetahui lebih lanjut tentang berbagai solusi digital kami yang dapat mempercepat pertumbuhan bisnis Anda. Nikmati solusi jaringan dan pengelolaan data yang aman dan nyaman bersama Cloudeka!

Sumber referensi: 

  • https://idcloudhost.com/blog/jenis-jenis-hacker/

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.