Menu Close

Berita & Acara

Email Phishing: Pengertian, Contoh, dan Cara Penanganannya

email phishing adalah berasal dari bahasa inggris fishing (memancing)
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Email phishing adalah salah satu bentuk serangan siber yang berbahaya yang menggunakan email sebagai sarana untuk mencuri informasi pribadi, seperti kata sandi, data keuangan, atau informasi rahasia lainnya. Para penjahat siber yang melakukan email phishing menyamar sebagai entitas tepercaya atau organisasi terkemuka untuk menipu orang-orang agar mengungkapkan informasi sensitif mereka.

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari pengertian email phishing, ciri-ciri yang perlu diperhatikan, jenis-jenis yang wajib diwaspadai, serta cara mencegah dan menangani serangan email phishing. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Email Phishing?

Pengertian E-mail Phishing

Email phishing adalah metode penipuan online di mana penyerang mengirim email palsu kepada individu atau organisasi dengan tujuan untuk mencuri informasi pribadi atau memanipulasi mereka agar melakukan tindakan yang tidak diinginkan.

Beberapa kasus email phishing sering kali terlihat seolah-olah berasal dari perusahaan yang dikenal, seperti bank, layanan media sosial, atau penyedia layanan email. Tujuan utama penyerang adalah untuk mendapatkan informasi rahasia seperti nomor kartu kredit, kata sandi, data keuangan, atau data berharga dan penting lainnya.

Baca juga: Mengenal Phising, Kegiatan Kriminal di Dunia Maya

Apa Saja Ciri-Ciri Email Phishing?

Contoh Email Phising (Kejahatan di Dunia Maya)

Dalam upaya untuk melindungi diri Anda dari serangan email phishing, penting untuk memahami ciri-ciri khas yang dapat membantu Anda mengidentifikasi email phishing dengan lebih akurat. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang dapat membantu Anda mengidentifikasi email phishing.

1. Penekanan pada Urgensi dan Ketakutan

Salah satu taktik yang umum digunakan oleh penyerang dalam serangan phishing adalah menciptakan rasa urgensi dan ketakutan pada penerima email. Mereka mungkin menggunakan pernyataan yang mengancam akan menonaktifkan akun Anda, memberi sanksi hukum, atau menghapus data jika Anda tidak segera mengambil tindakan yang diminta.

Tujuan dari pelaku email phising umumnya adalah untuk membuat Anda panik dan bertindak tanpa berpikir secara rasional. Oleh karena itu, penting untuk tetap tenang dan memeriksa keaslian email yang diterima sebelum mengambil tindakan apa pun.

2. Permintaan Informasi Pribadi atau Keuangan

Email phishing umumnya meminta Anda untuk memberikan informasi pribadi atau keuangan yang sensitif. Hal ini termasuk nomor kartu kredit, nomor rekening bank, kata sandi, tanggal lahir, atau informasi pribadi lainnya. Penyerang akan mencoba mengelabui Anda dengan alasan yang masuk akal, seperti memverifikasi akun Anda atau memperbarui informasi keanggotaan.

Namun, penting untuk diingat bahwa entitas yang sah tidak akan pernah meminta informasi sensitif seperti yang disebutkan melalui email. Jika Anda ragu mengenai keaslian email yang masuk, sebaiknya hubungi institusi terkait melalui saluran komunikasi resmi untuk memverifikasi kebenaran permintaan tersebut.

3. Tautan atau Lampiran yang Mencurigakan

Email phishing sering kali mengandung tautan atau lampiran yang mencurigakan. Biasanya tautan berupa nama domain (website) yang dilampirkan tidak sesuai dengan nama domain aslinya.

Tautan tersebut dapat mengarahkan Anda ke website palsu yang dirancang mirip dengan website yang asli, tetapi tujuannya adalah mencuri data-data sensitif yang Anda masukkan saat login untuk mendapatkan akses ke sistem.

Lampiran, di sisi lain, mungkin mengandung malware atau virus berbahaya yang dapat merusak perangkat Anda atau mengakses data pribadi Anda. Pastikan utntuk tidak mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari email yang mencurigakan atau yang berasal dari pengirim yang tidak dikenal.

4. Ejaan dan Tata Bahasa yang Buruk

Email phishing sering kali berisi kesalahan ejaan dan tata bahasa yang mencolok. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa email tersebut tidak berasal dari entitas yang sah. Penyerang mungkin menggunakan teknik ini dengan harapan bahwa penerima email tidak akan memperhatikan kesalahan tersebut atau bahwa mereka tidak berpikir terlalu banyak tentang keaslian email.

Oleh karena itu, selalu periksa dengan cermat setiap email yang Anda terima, dan jika ada kesalahan ejaan atau tata bahasa yang mencurigakan, jadikan itu sebagai tanda peringatan potensial.

5. Alamat Email Pengirim yang Mencurigakan

Pastikan untuk selalu memeriksa alamat email pengirim dengan cermat. Email phishing sering menggunakan alamat email yang mencurigakan atau tampak tidak asli. Penyerang mungkin mencoba meniru nama akun yang mirip dengan alamat email resmi dari institusi atau perusahaan yang dikenal agar terlihat lebih meyakinkan.

Namun, jika diperiksa dengan saksama, Anda mungkin melihat perbedaan kecil, seperti pengejaan yang sedikit berbeda, penggunaan domain yang tidak dikenal, atau ekstensi domain yang tidak sesuai. Jika ada keraguan tentang keaslian alamat email pengirim, lebih baik menghubungi institusi atau perusahaan tersebut melalui saluran resmi untuk memverifikasi kebenarannya.

Baca juga: 7 Contoh Kasus Cybercrime yang Paling Populer

Jenis-Jenis Email Phishing yang Wajib Diwaspadai

Dalam upaya untuk melindungi diri Anda dari serangan email phishing, penting untuk mengenali berbagai jenis serangan phishing yang dapat terjadi. Berikut ini adalah beberapa jenis email phishing yang perlu diwaspadai.

1. Scam Phishing

Scam phishing adalah jenis serangan phishing yang paling umum. Penyerang mengirim email palsu kepada banyak orang dengan tujuan mencuri informasi pribadi atau keuangan. Email ini sering kali menyamar sebagai perusahaan, lembaga keuangan, atau organisasi terkenal dan meminta penerima email untuk memberikan informasi sensitif. Mereka menggunakan berbagai trik, seperti taktik ketakutan, janji imbalan, atau penawaran yang menggiurkan untuk memancing korban agar memberikan informasi yang diminta.

2. Blind Phishing

Blind phishing melibatkan pengiriman email palsu secara acak tanpa menargetkan individu tertentu. Penyerang mengandalkan jumlah besar email yang dikirimkan dengan harapan beberapa orang akan terjebak dan memberikan informasi sensitif. Email ini sering kali berisi tautan atau lampiran berbahaya yang dapat merusak perangkat atau mencuri data korban.

3. Spear Phishing

Spear phishing adalah serangan phishing yang lebih canggih dan ditargetkan. Penyerang melakukan riset terhadap target mereka dan mengirim email palsu yang tampak sangat meyakinkan.

Mereka menggunakan informasi pribadi tentang target, seperti nama pengguna, alamat, atau pekerjaan, untuk menciptakan kedekatan dan memancing korban agar memberikan informasi sensitif. Serangan spear phishing sering ditujukan kepada perusahaan atau individu yang memiliki akses ke informasi yang berharga.

4. Clone Phishing

Clone phishing melibatkan menciptakan salinan palsu dari email yang asli. Penyerang mencari email yang sebenarnya antara pengirim dan penerima, kemudian membuat salinan identik dari email tersebut. Email palsu ini sering kali berisi tautan atau lampiran berbahaya. Penyerang berharap bahwa penerima email akan terjebak dan memberikan informasi sensitif atau mengklik tautan yang berbahaya.

5. Whale Phishing

Whaling adalah serangan phishing yang ditargetkan pada individu atau pejabat tinggi dalam suatu organisasi. Penyerang menyadari bahwa individu tersebut memiliki akses ke informasi sensitif atau keputusan penting dalam organisasi. Mereka mencoba menggunakan teknik phishing yang ditargetkan dan seringkali menciptakan cerita yang meyakinkan untuk memancing korban agar memberikan informasi rahasia atau mengambil tindakan yang merugikan organisasi.

6. Vishing

Vishing adalah serangan phishing yang menggunakan telepon sebagai sarana komunikasi. Penyerang berpura-pura menjadi perwakilan lembaga keuangan, perusahaan, atau organisasi lainnya dan mencoba memperoleh informasi sensitif melalui percakapan telepon. Mereka sering menggunakan teknik manipulasi psikologis atau menelepon dalam situasi darurat untuk memancing korban agar memberikan informasi yang diminta.

7. Pharming

Pharming melibatkan manipulasi sistem DNS (Domain Name System) untuk mengarahkan korban ke situs web palsu tanpa sepengetahuan mereka. Dalam serangan phishing ini, korban dikendalikan oleh penyerang dan diarahkan ke website palsu yang menyerupai website asli, seperti situs perbankan atau situs pembayaran online. Penyerang berharap bahwa korban akan memasukkan informasi pribadi atau keuangan mereka ke dalam situs palsu, yang kemudian akan diambil oleh penyerang.

8. Smishing

Smishing adalah serangan phishing yang dilakukan melalui pesan teks atau SMS. Penyerang mengirimkan pesan teks palsu yang sering kali menawarkan hadiah atau memberi tahu tentang masalah dengan akun korban. Pesan teks tersebut seringkali berisi tautan yang mengarah ke website palsu atau meminta korban untuk membalas dengan informasi pribadi atau keuangan.

Baca juga: Keamanan Database: Pahami Pengertian, Tujuan dan Kategorinya

Bagaimana Cara Mencegah Serangan Email Phishing?

Phishing merupakan ancaman serius dalam dunia digital, tetapi dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi diri dari serangan tersebut. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegah serangan email phishing.

1. Berhati-hati dengan Email yang Mencurigakan

Perhatikan dengan saksama email yang Anda terima, terutama yang meminta informasi pribadi atau keuangan. Periksa alamat email pengirim dan pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

Jika menemukan tautan atau lampiran yang tampak mencurigakan, hindari untuk “klik link” atau mengunduhnya. Perlu diingat bahwa perusahaan atau organisasi yang sah tidak akan meminta informasi sensitif melalui email.

2. Verifikasi Kredibilitas Email

Jika Anda menerima email yang terlihat mencurigakan, verifikasi kredibilitasnya sebelum mengambil tindakan. Anda dapat melakukannya dengan cara menghubungi perusahaan atau organisasi terkait melalui saluran komunikasi resmi, seperti website resmi atau nomor telepon yang terdaftar. Jangan menggunakan informasi kontak yang tercantum dalam email tersebut, karena bisa jadi itu juga palsu.

3. Jaga Kerahasiaan Informasi Pribadi

Selalu berhati-hati saat membagikan informasi pribadi atau keuangan secara online. Jangan pernah memberikan informasi sensitif melalui email atau melalui tautan yang diragukan ke website yang tidak terverifikasi. Pastikan Anda berada di website yang aman (dengan protokol “https”) sebelum memasukkan informasi pribadi atau keuangan.

4. Perbarui Perangkat Lunak dan Keamanan

Pastikan perangkat Anda memiliki perangkat lunak keamanan yang terbaru, termasuk program antivirus dan firewall. Perbarui perangkat lunak tersebut secara teratur agar Anda mendapatkan perlindungan terkini dari ancaman phishing dan malware. Selain itu, pastikan juga untuk memperbarui perangkat lunak aplikasi dan sistem operasi Anda.

5. Tingkatkan Kesadaran tentang Phishing

Tingkatkan kesadaran tentang phishing kepada diri sendiri dan orang lain. Pelajari tanda-tanda serangan phishing dan bagikan pengetahuan tersebut kepada keluarga, teman, dan rekan kerja. Makin banyak orang yang mengerti tentang phishing, maka makin sulit bagi penyerang untuk mencapai target mereka.

Baca juga: Apa Pengertian Cyber Crime? Seberapa Bahayakah Hal Ini?

Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Menerima Email Phishing?

Apabila Anda menerima email yang diduga merupakan email phishing, berikut ini adalah beberapa tindakan yang harus Anda lakukan:

1. Blokir Pengirim

Blokir alamat email pengirim atau tambahkan ke daftar penolakan email (spam) pada akun email Anda. Dengan melakukannya, Anda dapat memastikan bahwa email dari pengirim tersebut tidak akan sampai ke kotak masuk Anda di masa mendatang.

2. Jangan Mengklik Tautan atau Mengunduh Lampiran

Jangan mengklik tautan atau mengunduh lampiran yang mencurigakan dalam email. Tautan tersebut mungkin mengarahkan Anda ke website palsu yang mencoba mencuri informasi pribadi Anda atau mengunduh malware ke perangkat Anda. Jika Anda memiliki keraguan tentang tautan atau lampiran, lebih baik abaikan.

3. Laporkan Email Phishing

Laporkan email phishing kepada penyedia layanan email Anda. Banyak penyedia layanan email memiliki fitur pelaporan email phishing yang memungkinkan Anda melaporkan email tersebut agar tindakan lebih lanjut dapat diambil untuk melindungi pengguna lain.

4. Jaga Keamanan Akun Anda

Periksa keamanan akun Anda dengan melakukan pembaruan kata sandi yang kuat dan unik. Pastikan kata sandi yang digunakan tidak mudah ditebak dan jangan gunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun. Jika Anda khawatir bahwa akun Anda telah terkena serangan phishing, segera periksa aktivitas yang mencurigakan atau hubungi penyedia layanan untuk bantuan.

5. Edukasi Diri Anda

Terus tingkatkan pemahaman Anda tentang serangan phishing dan taktik yang digunakan oleh penyerang. Dengan mempelajari lebih lanjut tentang teknik phishing, Anda akan menjadi lebih waspada dan dapat melindungi diri Anda dengan lebih efektif di masa depan.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Ransomware dengan Tepat

Bagaimana Jika Telanjur Terkena Email Phishing?

Bagaimana Jika Telanjur Terkena Email Phishing

Apabila Anda telanjur terkena serangan email phishing, ada beberapa langkah yang harus Anda ambil segera:

1. Ganti Kata Sandi

Apabila Anda mengungkapkan kata sandi kepada penyerang, segera ganti kata sandi akun yang terkait dengan informasi yang terungkap. Pastikan kata sandi baru yang Anda gunakan kuat dan unik.

2. Laporkan Serangan

Laporkan serangan phishing kepada penyedia layanan email Anda dan berikan detail sebanyak mungkin tentang email yang Anda terima. Hal ini akan membantu penyedia layanan untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi pengguna lain dari serangan serupa.

3. Periksa dan Hapus Informasi yang Terungkap

Periksa akun Anda untuk melihat apakah ada informasi pribadi atau keuangan yang terungkap. Jika ada, segera hubungi institusi terkait, seperti bank atau lembaga keuangan, untuk memberi tahu mereka tentang situasi tersebut dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri Anda.

4. Periksa Aktivitas yang Mencurigakan

Periksa aktivitas yang mencurigakan di akun Anda, seperti perubahan pengaturan atau transaksi yang tidak dikenali. Jika Anda melihat kegiatan yang mencurigakan, segera laporkan kepada penyedia layanan dan ikuti petunjuk yang diberikan untuk memulihkan keamanan akun Anda.

5. Waspadai Serangan Selanjutnya

Setelah terkena serangan phishing, waspadalah terhadap serangan selanjutnya. Penyerang mungkin mencoba menggunakan informasi yang mereka peroleh untuk melakukan serangan lebih lanjut. Tetap perhatikan terhadap email atau pesan lain yang mencurigakan, dan terus tingkatkan keamanan akun Anda dengan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Dalam menghadapi ancaman email phishing yang makin kompleks, penting bagi kita untuk menjaga keamanan dan melindungi diri kita secara proaktif. Dengan pemahaman tentang pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis serangan email phishing, serta langkah-langkah pencegahan dan tindakan yang harus diambil jika terkena serangan, kita dapat meningkatkan keamanan dan melindungi informasi pribadi kita.

Namun, menjaga keamanan secara mandiri mungkin tidaklah cukup. Untuk mengoptimalkan perlindungan kita terhadap serangan phishing dan ancaman keamanan lainnya, menggunakan solusi keamanan yang andal dan tepercaya dapat menjadi pilihan yang bijaksana.Cloudeka, penyedia solusi keamanan awan terkemuka, menyediakan layanan Cloud Security Solutions yang dapat membantu melindungi organisasi dan bisnis Anda dari serangan phishing dan ancaman keamanan lainnya. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, hubungi kami di sini!

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.