Menu Close

Berita & Acara

Keamanan Database: Pahami Pengertian, Tujuan dan Kategorinya

Keamanan database adalah
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Keamanan database adalah sistem yang diterapkan untuk mempertahankan kelayakan serta keutuhan data dan informasi. Upaya ini berfungsi agar data tidak dapat dimanipulasi, dirusak, atau diakses oleh pengguna yang tidak sah.

Sistem keamanan database sangat perlu untuk diterapkan dalam organisasi, baik perusahaan atau lembaga tertentu di pemerintahan. Sistem ini akan mencegah kerugian yang ditimbulkan dari aktivitas yang tidak sah. Selain itu, adanya sistem keamanan akan membantu dalam menjamin keutuhan, kerahasiaan, dan ketersediaan data secara keseluruhan.

Apa Itu Keamanan Database?

Database sendiri adalah sekumpulan informasi yang terstruktur dan disimpan secara sistematis dalam sebuah sistem komputer kemudian diolah agar menghasilkan sejumlah informasi penting untuk sejumlah  keperluan yang strategis. Agar seluruh data dapat dipertahankan, perlu adanya sistem keamanan database yang menjaganya dari sejumlah ancaman berbahaya yang dapat merugikan pemiliknya.

Terkait dengan semua itu, data seringkali berisi informasi sensitif yang harus dijaga agar tidak diakses oleh pihak yang tidak sah. Jika data-data tersebut sampai bocor, dapat menyebabkan kerusakan serta kerugian yang signifikan bagi organisasi atau individu. Misalnya, informasi keuangan, informasi kesehatan atau rekam medis pasien, data-data rahasia perusahaan, bahkan informasi penting seperti data intelijen tidak diperkenankan diakses oleh orang yang tidak diizinkan.

Umumnya sistem keamanan yang diterapkan dalam mengamankan data meliputi penggunaan kombinasi password yang kompleks agar susunannya kuat dan aman. Selain itu melakukan pembatasan akses pengguna secara langsung ke data maupun service berdasarkan hak akses juga sangat penting.

Selanjutnya adalah enkripsi data, menggunakan firewall dan antivirus. Langkah lain yang harus dilakukan untuk mendukung upaya proteksi adalah melakukan backup data secara berkala dan menggunakan fungsi token authentication dan audit logging untuk membantu meningkatkan keamanan database.

Baca juga: Pahami 3 Fungsi Database untuk Dunia Usaha

Apa Saja Ancaman Keamanan Database?

Ancaman sendiri merupakan bentuk situasi yang mendesak dan sangat mengintimidasi keamanan atau stabilitas baik suatu negara, organisasi, bahkan individu. Situasi tersebut dapat berasal dari berbagai sumber seperti organisasi teroris, kelompok kriminal, dan bahkan dari dalam organisasi atau komunitas itu sendiri. Mereka dengan sengaja melakukan intimidasi atau teror dengan tujuan tertentu. Bentuk ancaman juga dapat bersifat fisik dan non fisik. Misalnya serangan teroris atau perampokan dan serangan siber.

Ancaman keamanan database dapat memengaruhi keamanan dan sangat membahayakan serta merusak integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data dalam database. Ancaman ini dapat berasal dari dalam organisasi, seperti insiden dari karyawan yang tidak terpercaya atau kesalahan konfigurasi sistem. Termasuk adanya serangan terencana dari penjahat siber atau hacker menjadi salah satu ancaman yang berbahaya bagi keamanan data.

1. Kesalahan Manusia

Kesalahan manusia bisa berupa kelalaian dari orang dalam yang menyebabkan terjadinya pelanggaran keamanan. Hal ini sering terjadi karena kurangnya integritas dari karyawan yang telah memberikan akses pengguna kepada orang yang tidak bertanggung jawab. Kerahasiaan data akan diekspos dan membuat kebocoran data-data penting sehingga bisa merugikan pihak-pihak tertentu yang terkait dengan kepemilikan data tersebut. Selain itu, kelalaian yang membuat data terhapus atau rusak juga merupakan ancaman akibat kesalahan manusia.

2. Serangan Injeksi SQL/NoSQL

Serangan Injeksi SQL/NoSQL adalah jenis serangan siber yang disengaja untuk memanipulasi atau mengakses data dalam database melalui sejumlah kode berbahaya. Pelaku penyerangan akan memasukkan perintah tambahan atau mengubah perintah yang sudah ada untuk dapat mengakses, memodifikasi, atau menghapus data dalam database.

Cara yang dapat dilakukan oleh pemilik data untuk mencegah serangan injeksi SQL/NoSQL adalah dengan menggunakan aplikasi web. Langkah ini akan berfungsi untuk memvalidasi dan memfilter masukan pengguna secara cermat dan menghindari penggunaan perintah SQL atau NoSQL. Selain itu pemilik data dapat menggunakan teknik enkripsi, menambahkan firewall, dan menerapkan kontrol akses yang ketat untuk membantu mencegah serangan injeksi SQL/NoSQL.

3. Serangan Buffer Overflow

Buffer overflow akan terjadi ketika pelaku penyerangan dengan sengaja membuat tempat penyimpanan data menjadi kelebihan muatan. Hal ini akan membuat kinerja dari sebuah sistem database menjadi terganggu.

Pemilik data dapat mencegah serangan ini dengan menghindari menggunakan sistem library files pada bahasa pemrograman karena dianggap sangat lemah dan sering menjadi target serangan hacker. Selanjutnya pemilik harus melakukan penyaringan kode HTML yang berfungsi untuk mencegah penyerangan terhadap sistem database. 

4. Denial of Service (DoS/DDoS) Attacks

Denial of service (DoS/DDoS) adalah bentuk serangan yang secara langsung mematikan kinerja sebuah sistem sehingga membuatnya tidak dapat diakses oleh pengguna. Penyerangan ini biasanya bekerja dengan cara membanjiri lalu lintas target melalui sejumlah kode atau informasi yang memicu timbulnya kerusakan sistem.

Cara mencegah serangan denial of service (DoS/DDoS) dengan membangun sebuah sistem redundansi yang akan berfungsi untuk mengatur alur atau kinerja informasi dalam data center, maka dengan menggunakan sistem load balancing akan mengatur distribusi traffic. Menambahkan firewall dan sejumlah alat pelindung untuk serangan denial of service (DoS/DDoS) merupakan sejumlah teknik yang tepat untuk keamanan database

5. Malware

Malware merupakan perangkat lunak yang didesain oleh pihak tertentu untuk melakukan penyerangan terhadap suatu layanan atau sistem dengan memanfaatkan kerentanannya hingga menyebabkan kerusakan sistem.

Malware dapat dicegah melalui sistem keamanan yang didesain secara maksimal dan kuat terhadap serangan yakni dengan menambahkan sejumlah perangkat khusus seperti antivirus. Untuk melindungi data agar tetap aman maka lakukanlah back up secara berkala dan hindari untuk mengakses tautan yang mencurigakan.

Baca juga: Apa Itu Database? Apakah Penting Untuk Website?

Bagaimana Cara Menjaga Keamanan Database?

Keamanan database sangat diperlukan untuk menghindari kerugian yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas ilegal terhadap sebuah sistem. Menerapkan sistem yang kuat bertujuan untuk melindungi data serta informasi penting di dalam sistem tertentu secara keseluruhan. 

Melakukan perlindungan yang aman dan kuat dapat mencegah data dari tindakan manipulasi, perusakan, hingga kebocoran data yang dilakukan secara sengaja oleh pengguna yang tidak sah. Berikut adalah beberapa cara untuk memperkuat perlindungan untuk menyelenggarakan sistem keamanan yang tepat dan bekerja secara maksimal.

1. Terapkan Kombinasi Password yang Kuat

Akses ke dalam sebuah sistem biasanya membutuhkan password dan tindakan pembobolan menggunakan metode brute force adalah salah satu cara untuk mendapatkan akses. Pengguna yang menerapkan kombinasi password yang kuat akan meminimalisir peretas untuk menebak susunannya. Pengguna dapat menggunakan kombinasi huruf kapital, angka, dan karakter unik untuk memperkuat password. Tambahkan juga metode CAPTCHA, autentikasi multifaktor, dan lakukan pemantauan log server sehingga keamanan sistem tetap dalam kondisi yang prima dan tidak mudah untuk dibobol.

2. Menggunakan Anti-Virus

Memperkuat sebuah sistem dan mencegah berbagai serangan malware, botnet, ransomware, dan jenis perangkat lunak yang berbahaya, dapat menggunakan anti virus yang legal terhadap sebuah sistem. Anti virus akan membantu untuk memperkuat sistem dan mendeteksi potensi ancaman terhadap sistem.

3. Backup Data

Backup atau pencadangan data yang dilakukan secara berkala merupakan langkah penting untuk mencegah kehilangan, kerusakan, pencurian, serta modifikasi data yang tidak diizinkan oleh pengguna ilegal. Data penting dan data yang bersifat rahasia sangat perlu untuk dicadangkan pada tempat yang terpisah seperti drive maupun Cloud. Rencana pemulihan ini untuk tetap menjaga keutuhan data agar tetap bisa digunakan.

4. Menggunakan Software Legal 

Software legal akan membantu dalam melaksanakan sistem keaman yang baik. Selain itu, update berkala yang dilakukan akan meningkatkan keamanan dan meminimalisir terjadinya aktivitas ilegal yang ingin mencuri data oleh peretas.

Baca juga: Apa Itu Firmware? Fungsi dan Perbedaannya dengan Software

5. Hindari Mengakses Tautan yang Mencurigakan

Tautan asing yang tidak dikenal memiliki potensi untuk tindakan phising yang dilakukan untuk memperoleh sejumlah data pribadi. Selain itu, hindari juga untuk membuka email yang tidak dikenal agar karena mungkin saja email tersebut berisikan sejumlah kode tertentu yang dapat membuka jalan untuk masuk ke dalam sistem tanpa terdeteksi oleh sistem keamanan.

6. Membatasi Hak Akses

Mengakses database dalam setiap organisasi umumnya dikhususkan kepada pengguna tertentu saja. Hal ini diterapkan agar data tidak diakses oleh pengguna yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, sifat rahasia dari setiap data akan tetap terjaga dan tidak bocor sehingga dapat menimbulkan kerugian yang signifikan bagi organisasi.

7. Memberikan Pelatihan terhadap Sumber Daya Manusia

Pengetahuan serta wawasan yang memadai terkait sebuah sistem dan langkah untuk menghindari setiap aktivitas yang tidak diperlukan, merupakan langkah preventif terhadap kesalahan atau kelalaian tindakan yang dapat merugikan sebuah organisasi. Mereka dilatih untuk memahami sebuah sistem dan tidak melanggar setiap aturan dalam bentuk apa pun. Sumber daya manusia yang terlatih membantu organisasi dalam menerapkan sistem keamanan yang prima kepada setiap database mereka.

Keamanan database sangat penting untuk diterapkan agar setiap bentuk data serta keutuhan dan sifat rahasianya tetap terjaga. Oleh karena itu sebuah organisasi perlu untuk memahami setiap ancaman keamanan database agar mereka dapat memiliki rencana penanggulangan yang tepat. Selain itu, menerapkan langkah-langkah yang dapat mengurangi risiko terkait ancaman tersebut sangat membantu untuk meningkatkan keamanan database.

Organisasi memiliki data penting yang perlu dikelola dengan hati-hati sehingga mereka membutuhkan layanan yang dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut. Salah satu produk dari Cloudeka yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan organisasi adalah Deka DBaaS yang dapat bekerja untuk membantu organisasi mengelola data center dengan aman.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.