Menu Close

Berita & Acara

Apa Itu Database? Apakah Penting Untuk Website?

apa itu database
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Pada era yang sudah serba digital seperti sekarang ini, mengetahui apa itu database adalah hal yang cukup penting agar kita tidak ketinggalan oleh zaman. Sebagian besar orang mungkin menganggap bahwa database merupakan hal yang tidak begitu penting. Padahal, dalam dunia yang sudah dipenuhi oleh data dan informasi, database merupakan salah satu aspek yang paling penting.

Pada hakikatnya, database tidak hanya digunakan pada bidang perkomputeran saja, tetapi di segala bidang mulai dari bisnis, pendidikan, pemerintahan, dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, maka proses pengolahan database juga berkembang dari yang tadinya manual menjadi sekarang bisa menggunakan media komputer dan bahkan online, atau Cloud database.

Baca juga: Cara Membuat Website untuk Pemula

Lantas, apa itu database dan apa pentingnya database untuk sebuah website? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini agar semakin memahaminya.

Apa Itu Database?

pengertian database

Database adalah kumpulan data dan informasi yang disimpan dengan sistem tertentu, dan saling berhubungan, sehingga dapat dikelola dan diakses dengan mudah. Database ini sangat penting untuk mengelola data dalam jumlah yang besar dan terus bertambah, seperti program situs web, aplikasi, dan lainnya.

Sebagai contoh, Anda sedang membangun sebuah situs web toko online. Tentunya Anda akan memiliki banyak data seperti gambar produk, deskripsi produk, informasi harga, dan informasi lain yang berhubungan. Tanpa database, data-data tersebut hanya akan tersimpan di komputer Anda dan tidak dapat diakses oleh konsumen.

Melalui penggunaan database, data-data dari situs web Anda bisa disimpan di satu server. Berapa besar pun jumlahnya, bisa disesuaikan dengan kemampuan server yang Anda pilih. Dengan begitu, data dapat diproses secara bersamaan sehingga aktivitas browsing untuk melihat produk, menambahkan produk ke keranjang belanja, hingga tahap pembayaran, dapat berjalan dengan sistem yang baik.

Hal tersebut dapat terjadi karena sistem penyimpanan database mampu mengelola data dengan baik dan mudah diakses. Anda dapat mengatur berkas-berkas sesuai dengan klasifikasinya seperti teks, gambar, dan lain sebagainya. Jadi, ketika Anda membutuhkan data, Anda bisa mendapatkannya dengan cepat, tepat, dan mudah.

Baca juga: Berbagai Macam Contoh Database dan Fungsinya

Apa Manfaat dari Database?

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari database yang dapat berguna bagi Anda.

1. Meminimalisir Pengulangan Data

Fungsi database yang pertama yaitu dapat meminimalisir terjadinya pengulangan data agar tidak ada data-data ganda.

2. Berbagi Data Lebih Mudah

Database membuat penggunanya mudah berbagi data karena dapat dibagikan ke sesama pengguna.

3. Akses Data Lebih Mudah

Dengan database, pengguna bisa dengan mudah menyimpan dan mengambil data karena datanya sudah terorganisir.

4. Menjaga Independensi Data

Walaupun data yang tersimpan dapat diakses oleh orang lain, tetapi orang lain tidak dapat mengubah data tersebut.

5. Keamanan Data Terjaga

Pengguna dapat menyisipkan kode akses ke dalam database agar data tidak dapat diakses oleh orang asing yang membuat keamanan data dan informasi lebih terjamin.

6. Integritas Data Terjaga

Database dapat memastikan aksesibilitas, konsistensi, keakuratan, dan kualitas data terjaga setelah tersimpan di dalamnya.

Jika Anda memiliki sebuah data digital yang banyak dan besar tetapi bingung bagaimana cara menyimpannya, Anda membutuhkan database. Lihat saja manfaatnya yang telah disebutkan di atas.

Baca juga: Berbagai Macam Contoh Database dan Fungsinya

Komponen yang Ada di Dalam Database

Berikut ini beberapa komponen yang ada di dalam sebuah database.

1. Data

Data adalah berkas yang berisi informasi baik teks, log, gambar, dan lain-lain. Dalam database, data akan disimpan dengan struktur tertentu, sehingga mudah untuk diidentifikasi. Biasanya, struktur terdiri dari:

  • Field: Unit informasi terperinci, seperti nama produk, harga, stok, dan lain sebagainya.
  • Record: Kumpulan field yang membentuk informasi unik. Sebagai contoh: harga suatu produk.
  • Table: Kumpulan record, isi dari berkas-berkas.
  • Database: Kumpulan tabel atau berkas-berkas.

Struktur di atas lah yang dapat memudahkan pengguna database untuk mengakses data dan informasi yang dibutuhkan.

2. Perangkat Keras

Perangkat keras, atau hardware, adalah perangkat yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data maupun informasi. Untuk penyimpanan secara lokal atau pada jaringan tertentu, perangkat keras yang digunakan biasanya adalah komputer, disket, memori, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk penyimpanan data secara online seperti pada sebuah situs web, perangkat yang dapat digunakan adalah server hosting.

3. Sistem Operasi

Sistem operasi dari sebuah database bertanggung jawab atas semua sistem yang ada di dalam komputer atau server. Jika Anda ingin menggunakan database, pilih sistem operasi yang mendukung sistem database yang akan Anda bangun. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan Windows atau Linux.

4. Database Management System (DBMS)

DBMS adalah aplikasi sistem basis data. Dengan menggunakan DBMS, Anda bisa lebih mudah ketika hendak memasukkan dan memperbarui data. Saat ini, sudah terdapat berbagai pilihan aplikasi sistem manajemen basis data (DBMS) yang dapat Anda gunakan. Sebagai contoh, jika Anda ingin mengelola database pada sebuah situs web, Anda dapat menggunakan MySQL, yaitu sebuah sistem untuk manajemen basis data relasional.

5. Database Access Language

Database Access Language adalah bahasa yang digunakan untuk menulis perintah seperti mengakses, menambah, memperbarui, dan menghapus data dalam sebuah database. Tanpa adanya ini, Anda tidak akan bisa melakukan apa-apa terhadap database tersebut.

Baca juga: Pengertian Data Analytics Beserta dengan Contohnya

Jenis Database

Jenis-Jenis Database (Basis Data)

Database memiliki beberapa jenis, berikut ini diantaranya:

1. Operational Database

Jenis database yang pertama adalah operational database (basis data operasional). Database ini sangat diperlukan dalam mengelola suatu data yang dinamis dan secara real-time. Database operasional memiliki kecepatan akses dan skalabilitas yang tinggi. Inilah sebabnya, operational database juga dikenal dengan sebutan On Line Transaction Processing (OLTP).

2. Relational Database

Relational database atau basis data relasional merupakan jenis database yang menyimpan data yang berkaitan satu dengan yang lain dalam tabel. Hal ini memungkinkan data semakin mudah dikelola dengan baik. Tidak mengherankan jika banyak perangkat lunak yang menggunakan jenis database ini untuk mengatur dan memelihara basis data melalui hubungan setiap data.

Jenis database menggunakan bahasa pemrograman SQL (Structured Query Language). Sedangkan manajemen basis data yang banyak digunakan dalam database jenis ini yaitu MySQL yang telah diaplikasikan pada situs raksasa seperti Google dan CMS seperti WordPress.

3. Database Warehouse

Sebagaimana namanya, database ini dikembangkan untuk menyimpan suatu data yang besar dan kompleks (big data). Data tersebut digunakan untuk menganalisis keperluan bisnis yang informatif

Menariknya, jenis database ini juga disebut sebagai komponen utama dalam Business Intelligence (BI). Adapun contoh database warehouse adalah Microsoft SQL Server.

Sebagai informasi, Microsoft SQL Server merupakan sebuah sistem basis data yang dibuat oleh perusahaan Microsoft. Sebagai sebuah server basis data, produk perangkat lunak ini berperan untuk menyimpan dan mengambil data sesuai permintaan aplikasi lainnya. Fungsinya ini memungkinkan sistem untuk berjalan baik pada komputer yang sama maupun pada komputer yang berbeda melalui jaringan internet.

Baca juga: Mengenal Sejarah Internet di Indonesia

4. Distributed Database

Distributed database atau basis data terdistribusi merupakan jenis database yang bisa dioperasikan untuk banyak perangkat dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, datanya juga bisa diakses dalam banyak lokasi yang berbeda. Contoh jenis database ini yaitu Microsoft Access.

5. End-User Database

Jenis database ini berbeda dengan database sebelumnya karena hanya dapat digunakan untuk satu orang. Sebagai contoh file atau dokumen offline yang terdapat di dalam komputer yang hanya bisa diakses oleh orang tertentu saja.

Baca juga: Inilah Contoh Big Data yang Digunakan Banyak Perusahaan

Kesimpulan

Nah, jika Anda membutuhkan sebuah database untuk menyimpan berbagai data, Anda dapat menemukannya di Cloudeka. Salah satu produk yang kami sediakan adalah Deka DBaaS yang merupakan Database as a Service. Deka DBaaS dapat memudahkan pengelolaan database instance dengan pilihan fleksibel antara single instance untuk pekerjaan ringan dan multi-master instance untuk pekerjaan berat.

Jika tertarik menggunakan Deka DBaaS, Anda dapat menghubungi kami di sini. Semoga penjelasan mengenai apa itu database, fungsinya, serta komponen-komponen yang ada di dalamnya ini dapat bermanfaat untuk Anda.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.