Menu Close

Berita & Acara

15 Contoh Aplikasi Augmented Reality dan Penerapannya

Augmented Reality
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Teknologi Augmented Reality (AR) bukan lagi sekadar fitur futuristik di film sci-fi. Kini, AR sudah hadir di genggaman tangan kita, melalui smartphone, tablet, dan bahkan kacamata pintar. Dengan AR, dunia nyata disulap menjadi lebih interaktif dan informatif lewat lapisan digital yang ditambahkan ke atas visual dunia fisik.

Dari permainan seru seperti Pokémon Go hingga aplikasi edukasi interaktif, Contoh Aplikasi Augmented Reality makin banyak diterapkan di berbagai bidang: hiburan, pendidikan, kesehatan, hingga e-commerce. Jika Anda masih asing dengan konsep AR, bisa cek penjelasan lengkapnya lewat artikel ini tentang Augmented Reality.

Contoh Aplikasi Augmented Reality

Berikut adalah 15 contoh aplikasi Augmented Reality (AR) yang telah diterapkan di berbagai industri dan bidang kehidupan, lengkap dengan penjelasan fungsi serta manfaatnya. Mari simak ulasannya dibawah ini. 

1. Pokémon Go

Pokémon Go merupakan salah satu aplikasi pionir yang memperkenalkan AR secara massal kepada masyarakat global. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk “menangkap” karakter Pokémon yang muncul secara virtual di lingkungan nyata melalui kamera ponsel. Keberhasilan aplikasi ini membuktikan bahwa AR dapat menciptakan pengalaman bermain yang lebih imersif dan berbasis lokasi.

2. IKEA Place

IKEA Place memberikan pengalaman berbelanja yang inovatif dengan memungkinkan pengguna memvisualisasikan produk furnitur di dalam ruang nyata mereka. Dengan teknologi AR, pengguna dapat melihat apakah suatu sofa, meja, atau lemari cocok secara ukuran dan estetika dengan ruangan mereka sebelum melakukan pembelian.

Baca Juga: Apa itu Machine Learning? Definisi, Jenis dan Cara kerjanya​

3. Google Lens

Google Lens adalah contoh aplikasi berbasis kamera yang memungkinkan pengguna memperoleh informasi instan dari objek yang dipindai. Pengguna cukup mengarahkan kamera ke suatu objek seperti tanaman, bangunan, produk, atau teks dalam bahasa asing dan Google Lens akan menampilkan informasi relevan, termasuk terjemahan, identifikasi, atau tautan pembelian.

4. Snapchat & Instagram Filters

Platform sosial media seperti Snapchat dan Instagram telah mengintegrasikan teknologi AR dalam bentuk filter wajah interaktif. Filter ini dapat menambahkan elemen visual, animasi, atau efek lucu secara real-time di atas wajah pengguna, menciptakan konten yang menarik dan meningkatkan engagement pengguna.

5. YouCam Makeup

Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mencoba riasan secara virtual menggunakan kamera ponsel. Teknologi AR memungkinkan visualisasi realistis dari berbagai produk makeup pada wajah pengguna, sehingga memudahkan pengambilan keputusan sebelum membeli produk secara online atau offline.

6. Google Maps Live View

Fitur Live View pada Google Maps memanfaatkan teknologi AR untuk menampilkan arah navigasi secara visual langsung diatas lingkungan nyata. Ketika pengguna berjalan kaki, aplikasi ini akan menampilkan panah dan petunjuk arah di layar ponsel yang disesuaikan dengan kondisi jalan di sekitar mereka, meningkatkan akurasi dan kenyamanan dalam bernavigasi.

7. BBC Civilisations AR

BBC Civilisations AR memperkenalkan artefak sejarah dalam format digital 3D yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang melalui perangkat mobile. Pengguna dapat mempelajari objek-objek budaya dan sejarah secara mendalam, seolah-olah mereka sedang melihatnya langsung di museum.

8. Wanna Kicks

Wanna Kicks memungkinkan pengguna mencoba sepatu sneakers secara virtual menggunakan kamera ponsel. Aplikasi ini mengurangi kebutuhan untuk mencoba secara fisik di toko, serta meningkatkan keyakinan konsumen dalam membeli produk fashion secara online.

9. QuiverVision

Aplikasi edukatif ini memadukan aktivitas manual dengan teknologi digital. Anak-anak mewarnai gambar di atas kertas, kemudian melihat hasilnya “hidup” dalam bentuk animasi 3D melalui aplikasi. Ini menjadi cara belajar yang menyenangkan sekaligus meningkatkan kreativitas anak.

Baca Juga: Apa itu Deep Learning? Pengertian, Cara kerja dan Aplikasinya

10. Houzz

Houzz memanfaatkan AR untuk membantu pengguna merancang dan menata ruang dalam rumah. Pengguna dapat mencoba berbagai item furniture, mengevaluasi tata letak, serta melihat hasil akhirnya secara virtual sebelum membuat keputusan pembelian.

11. AR Measure

Aplikasi ini berfungsi sebagai pengganti alat ukur fisik. Pengguna dapat mengukur dimensi objek atau jarak antar titik hanya dengan mengarahkan kamera ponsel. Fitur ini sangat berguna dalam pekerjaan renovasi, arsitektur, maupun kegiatan sehari-hari.

12. SkyView

SkyView adalah contoh aplikasi yang memanfaatkan AR untuk membantu pengguna mengenali benda-benda langit seperti planet, bintang, dan rasi bintang. Dengan mengarahkan kamera ke langit malam, pengguna dapat melihat nama dan informasi benda langit yang terlihat, menjadikan aktivitas astronomi lebih menyenangkan dan informatif.

13. GIPHY World

GIPHY World memungkinkan pengguna menambahkan elemen GIF animasi ke dalam dunia nyata melalui kamera ponsel. Aplikasi ini membuka peluang kreatif bagi para content creator untuk membuat video atau foto dengan efek unik dan dinamis yang terintegrasi langsung ke dalam lingkungan sekitar.

14. InkHunter

InkHunter menyediakan pengalaman mencoba tato secara virtual sebelum pengguna memutuskan untuk mentato tubuh mereka secara permanen. Dengan teknologi AR, gambar tato dapat ditampilkan di kulit secara realistik sesuai lokasi yang diinginkan, sehingga meminimalisir kesalahan atau penyesalan.

15. Google Translate (AR mode)

Fitur AR dari Google Translate memungkinkan pengguna menerjemahkan teks dalam dunia nyata secara langsung melalui kamera ponsel. Saat kamera diarahkan ke teks asing (misalnya pada papan nama, menu restoran, atau dokumen), sistem akan menerjemahkan dan menampilkan teks dalam bahasa pengguna secara instan di layar.

Sejarah AR Pertama Kali

Teknologi Augmented Reality pertama kali diperkenalkan oleh Ivan Sutherland pada tahun 1968 dengan sistem bernama “Sword of Damocles” yang menggunakan kacamata khusus untuk menampilkan grafik sederhana.

Namun, implementasi AR secara praktis baru berkembang di era 1990-an ketika Boeing menggunakan AR untuk membantu teknisi dalam perakitan pesawat. Seiring berjalannya waktu, AR menyusup ke dunia hiburan, medis, edukasi, hingga periklanan, seiring meningkatnya kemampuan komputasi dan kamera di perangkat mobile.

Kembangkan Fitur Augmented Reality Anda dengan Cloudeka

Pengembangan contoh aplikasi berbasis Augmented Reality (AR) memerlukan dukungan infrastruktur teknologi yang andal. Hal ini dikarenakan aplikasi AR sangat bergantung pada proses komputasi intensif, pengolahan data visual secara real-time, serta integrasi elemen digital yang presisi ke dalam dunia nyata.

Salah satu solusi yang ideal untuk mengembangkan teknologi ini adalah penggunaan GPU Cloud dari Cloudeka, yakni Deka GPU, yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan komputasi berat seperti AR, AI, dan machine learning.

Mengapa Pengembangan Aplikasi AR Membutuhkan GPU Cloud?

Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa GPU Cloud seperti Deka GPU dari Cloudeka menjadi pilihan tepat untuk membangun aplikasi AR. Mari simak ulasannya dibawah ini. 

Baca Juga: Perbedaan GPU vs CPU: Pengertian dan Fungsinya

1. Pemrosesan Visual Real-Time yang Cepat

Aplikasi AR memerlukan kemampuan untuk menangkap, mengolah, dan menampilkan data visual dalam hitungan milidetik. Dengan GPU yang kuat, Deka GPU memungkinkan:

    • Analisis citra kamera secara instan.
    • Penggabungan objek digital ke dunia nyata tanpa lag.
    • Respons aplikasi yang tetap stabil meskipun digunakan dalam aktivitas intensif seperti navigasi atau gaming.

2. Rendering 3D dengan Kualitas Tinggi

Untuk menciptakan pengalaman AR yang imersif, kualitas render objek 3D harus halus dan realistis. Dengan memanfaatkan Cloudeka:

    • Pengguna dapat menampilkan model 3D secara dinamis dan tajam.
    • Proses rendering berjalan cepat tanpa mengorbankan kualitas grafis.
    • Dukungan untuk skenario multi-user dengan sinkronisasi visual yang optimal.

3. Deteksi dan Pelacakan Objek yang Akurat

AR memerlukan kemampuan untuk mendeteksi posisi dan orientasi objek dunia nyata secara presisi. Dengan Deka GPU, developer dapat:

    • Mengimplementasikan model deteksi berbasis AI dengan lebih akurat.
    • Melacak gerakan pengguna atau objek dengan lebih stabil.
    • Meningkatkan user experience melalui interaksi yang natural dan responsif.

4. Skalabilitas dan Infrastruktur Stabil

Cloudeka dirancang untuk mendukung kebutuhan pengembangan secara fleksibel dan scalable, dari tahap prototype hingga deployment berskala besar. Beberapa keunggulan yang ditawarkan antara lain:

    • Infrastruktur cloud yang andal dan minimum downtime.
    • Kapasitas GPU dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek.
    • Dukungan teknis dan arsitektur sistem untuk integrasi aplikasi kompleks.

Baca Juga: Apa itu GPU? Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Implementasinya

5. Dukungan Ekosistem AI & Machine Learning

AR saat ini makin berkembang seiring adopsi AI untuk kebutuhan pengenalan wajah, pemetaan ruang, maupun rekomendasi real-time. Dengan Deka GPU, pengguna juga mendapatkan:

    • Akses ke tools AI modern yang kompatibel.
    • Kemampuan menjalankan model machine learning dengan efisien.
    • Platform yang mendukung pengujian dan pelatihan model AI langsung di cloud.

6. Efisiensi Biaya dan Sumber Daya

Alih-alih membangun server fisik sendiri yang mahal dan sulit dikelola, GPU Cloud memberikan:

    • Solusi hemat biaya untuk kebutuhan komputasi tinggi.
    • Penggunaan sumber daya berdasarkan permintaan (pay-as-you-go).
    • Fleksibilitas pengembangan tanpa beban operasional tambahan.

Anda dapat memanfaatkan Deka GPU dari Cloudeka untuk mengembangkan proyek Augmented Reality (AR) secara optimal. Cloudeka menghadirkan environment yang stabil, scalable, dan dirancang khusus untuk mendukung pengembangan aplikasi berat seperti AR, Artificial Intelligence (AI), dan Machine Learning (ML).

Mulai dari industri permainan, e-commerce, hingga pendidikan. Augmented Reality telah menjadi bagian dari transformasi digital yang nyata. Teknologi ini tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga menghadirkan nilai praktis yang signifikan dalam meningkatkan interaksi dan pengalaman pengguna. Seiring kemajuan teknologi GPU dan cloud computing, inovasi AR pun kian mudah diakses dan dikembangkan.

Bagi para pengembang maupun pemilik bisnis, kini adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan integrasi AR dalam produk atau layanan Anda. Namun, semua inovasi tersebut memerlukan fondasi teknologi yang kuat dan Cloudeka hadir untuk mendukung Anda sejak tahap infrastruktur hingga ke tahap implementasi.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.