Menu Close

Berita & Acara

5 Perbedaan Utama Kubernetes dan Docker

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Di dunia pengelolaan aplikasi dan infrastruktur berbasis cloud, dua teknologi yang sering disebutkan adalah Docker dan Kubernetes. Keduanya sangat populer dalam dunia pengembangan perangkat lunak modern, terutama dalam konteks manajemen container. Meskipun keduanya bekerja dalam ekosistem containerization, Docker dan Kubernetes memiliki peran yang berbeda dalam siklus hidup aplikasi. Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara Docker dan Kubernetes serta kapan sebaiknya menggunakan keduanya.

Apa Itu Docker?

Docker adalah platform perangkat lunak yang memungkinkan developer untuk mengemas aplikasi beserta semua dependensinya ke dalam container. Sebuah container adalah unit standar perangkat lunak yang dapat menjalankan aplikasi secara konsisten, baik di mesin pengembangan, pengujian, maupun produksi.

Fungsi utama Docker adalah untuk memastikan bahwa aplikasi dapat dijalankan di lingkungan yang berbeda tanpa masalah kompatibilitas, mengingat Docker dapat menyertakan seluruh dependensi yang diperlukan dalam container. Selain itu, Docker juga menyediakan alat dan pustaka untuk membuat, mengirim, dan menjalankan aplikasi dalam container.

Fungsi Docker:

  • Menyederhanakan proses pembangunan, pengiriman, dan eksekusi aplikasi dalam container.
  • Menjamin konsistensi antara berbagai lingkungan, baik itu lingkungan pengembangan, pengujian, atau produksi.
  • Memberikan kemampuan untuk menjalankan beberapa instance aplikasi di berbagai platform dengan efisien.

Baca Juga: 5 Contoh Integrasi IOT & Cloud Computing

Apa Itu Kubernetes?

Kubernetes adalah platform orkestrasi container yang memungkinkan pengelolaan dan pengaturan container dalam jumlah besar. Jika Docker bertanggung jawab untuk membangun dan menjalankan container, Kubernetes bertugas untuk mengelola skala, penyebaran, dan penjadwalan container tersebut di cluster komputer.

Kubernetes secara otomatis mengelola siklus hidup container dengan menyediakan berbagai fitur, seperti pengelolaan skala, penanganan kesalahan, penyebaran aplikasi, dan lainnya. Oleh karena itu, Kubernetes sangat cocok untuk aplikasi yang membutuhkan banyak container yang harus dikelola dan diorkestrasi dalam skala besar.

Fungsi Kubernetes:

  • Mengelola container dalam skala besar, mengatur penjadwalan dan penempatan container di berbagai node dalam cluster.
  • Menyediakan fitur manajemen siklus hidup, seperti penyesuaian jumlah replica dan pengelolaan pemulihan kesalahan.
  • Meningkatkan efisiensi penyebaran aplikasi dengan menyediakan layanan seperti load balancing dan penyimpanan terdistribusi.

Perbedaan Kubernetes vs Docker

Meskipun Docker dan Kubernetes sering digunakan bersama, keduanya memiliki fungsi yang sangat berbeda dalam pengelolaan aplikasi berbasis container. Berikut adalah lima perbedaan utama antara keduanya:

1. Tujuan dan Fungsi Utama

    • Docker: Docker adalah alat untuk containerization, yang memungkinkan developer untuk membungkus aplikasi bersama dependensinya dalam satu container yang dapat dijalankan di berbagai platform tanpa masalah. Docker adalah alat untuk membangun dan menjalankan container.
    • Kubernetes: Kubernetes adalah alat orkestrasi yang mengelola banyak container yang berjalan pada cluster, menyediakan kemampuan untuk otomatisasi skala, penyebaran, dan pemulihan kesalahan. Kubernetes lebih berfokus pada pengelolaan dan orkestrasi container dalam skala besar.

2. Manajemen Container

    • Docker: Docker mengelola container secara individu, memungkinkan developer untuk menjalankan dan mengelola satu container atau beberapa container secara manual, tetapi tidak menyediakan kemampuan orkestrasi tingkat lanjut.
    • Kubernetes: Kubernetes mengelola ribuan container yang tersebar di banyak mesin dalam sebuah cluster. Ia dapat mengatur skala container, memastikan replikasi yang tepat, dan menangani pemulihan otomatis ketika ada container yang gagal.

3. Skalabilitas

    • Docker: Docker bekerja dengan baik untuk aplikasi kecil hingga menengah. Namun, jika Anda mengelola banyak container, pengelolaan dapat menjadi lebih rumit dan memerlukan alat tambahan seperti Docker Swarm.
    • Kubernetes: Kubernetes dirancang untuk skala besar. Dengan menggunakan Kubernetes, Anda dapat mengelola ribuan container secara otomatis, dengan kemampuan untuk menambah atau mengurangi skala aplikasi secara dinamis berdasarkan beban kerja.

4. Fitur Orkestrasi

    • Docker: Docker memiliki Docker Swarm, sebuah sistem orkestrasi container yang lebih sederhana. Docker Swarm dapat mengelola beberapa container, tetapi tidak memiliki kemampuan yang kompleks seperti Kubernetes
    • Kubernetes: Kubernetes adalah platform orkestrasi yang lebih canggih dan lebih banyak digunakan dalam perusahaan besar. Kubernetes menyediakan fitur seperti auto-scaling, penyebaran aplikasi otomatis, pemulihan otomatis, dan load balancing

5. Kompleksitas

    • Docker: Docker relatif lebih mudah untuk dipelajari dan digunakan. Pengguna dapat dengan cepat membuat, mengirim, dan menjalankan container
    • Kubernetes: Kubernetes memiliki kurva pembelajaran yang lebih curam. Meskipun sangat powerful, Kubernetes memerlukan pemahaman mendalam tentang konsep-konsep seperti pod, deployment, service, dan lainnya

Baca Juga: Infrastructure as a Service (IaaS): Solusi Infrastruktur Digital yang Fleksibel dan Skalabel

Apakah Docker dan Kubernetes Bisa Digunakan Bersama?

Ya, Docker dan Kubernetes dapat digunakan bersama. Docker digunakan untuk membangun dan menjalankan container, sementara Kubernetes digunakan untuk mengelola dan mengorkestrasi container tersebut dalam skala besar. Sering kali, Docker digunakan dalam pengembangan untuk membangun aplikasi containerized, dan Kubernetes digunakan untuk menyebarkan dan mengelola aplikasi tersebut di lingkungan produksi.

Docker menyediakan container runtime yang digunakan oleh Kubernetes untuk menjalankan container di dalam pod. Oleh karena itu, mereka saling melengkapi dalam proses orkestrasi dan manajemen aplikasi berbasis container.

Kapan Menggunakan Docker, Kubernetes, atau Keduanya?

  • Docker: Gunakan Docker jika Anda bekerja dengan aplikasi yang lebih kecil atau untuk pengembangan dan pengujian aplikasi berbasis container. Docker sangat berguna ketika Anda membutuhkan containerization untuk memastikannya dapat berjalan dengan konsisten di berbagai platform.
  • Kubernetes: Gunakan Kubernetes jika Anda memerlukan orkestrasi container dalam skala besar atau jika Anda bekerja dengan aplikasi yang sangat dinamis dan perlu dikelola secara otomatis. Kubernetes cocok untuk aplikasi yang harus berjalan dengan replikasi, load balancing, dan pemulihan otomatis.
  • Docker + Kubernetes: Gunakan kombinasi Docker dan Kubernetes jika Anda mengembangkan aplikasi besar yang perlu dijalankan dalam container dan dikelola secara otomatis dengan orkestrasi tingkat lanjut. Kombinasi ini memberikan fleksibilitas dan skalabilitas maksimal.

Solusi Cloudeka untuk Container

Baik Docker maupun Kubernetes memainkan peran penting dalam pengelolaan aplikasi berbasis container. Docker adalah platform untuk membangun dan menjalankan container, sementara Kubernetes bertugas untuk mengelola container dalam skala besar. Kedua alat ini sering digunakan bersama untuk memberikan solusi terbaik dalam pengembangan dan penyebaran aplikasi yang ter kontainerisasi.

Pilih Docker jika Anda membutuhkan solusi untuk containerization sederhana, dan pilih Kubernetes jika Anda membutuhkan orkestrasi dalam skala besar. Dengan memahami perbedaan dan cara penggunaan keduanya, Anda dapat memilih alat yang tepat sesuai dengan kebutuhan bisnis dan aplikasi Anda.

Jika Anda mencari solusi untuk mengelola container secara efisien dan aman, Cloudeka menawarkan platform berbasis cloud yang ideal untuk pengelolaan aplikasi dalam container. Dengan Deka Harbor Cloud Container, Anda dapat mengelola dan mengorkestrasi container dengan mudah, sambil memastikan keamanan dan skalabilitas.

Temukan lebih lanjut tentang solusi container kami di Deka Harbor Cloud Container.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.