Menu Close

Berita & Acara

5 Jenis Cloud Service yang Wajib Dikenal Pebisnis Digital di Indonesia

Cloud Service
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Di era bisnis digital yang serba cepat, efisiensi dan keamanan data menjadi faktor penentu keberhasilan. Salah satu solusi yang kini menjadi tulang punggung operasional banyak perusahaan adalah cloud service. Dengan dukungan infrastruktur yang scalable dan fleksibel, layanan berbasis cloud telah mendorong transformasi digital di berbagai sektor industri.

Apa Itu Cloud Service?

Cloud service adalah layanan komputasi yang disediakan melalui internet, memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai sumber daya IT seperti server, penyimpanan, database, dan aplikasi secara on-demand. Model ini menghilangkan kebutuhan akan infrastruktur fisik yang mahal dan memudahkan bisnis dalam melakukan scaling sesuai kebutuhan.

Layanan cloud biasanya ditawarkan oleh penyedia seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), Microsoft Azure, maupun penyedia lokal seperti Cloudeka di Indonesia. Layanan ini menjadi semakin populer karena kemudahan implementasi, efisiensi biaya, dan fleksibilitas penggunaannya.

Baca Juga: Memilih Layanan GPU Cloud Terbaik: Panduan untuk Bisnis di Indonesia

Jenis Cloud Service Paling Umum

Dalam dunia cloud computing, terdapat beberapa jenis layanan yang diklasifikasikan berdasarkan fungsinya. Berikut adalah lima jenis cloud service yang paling banyak digunakan oleh pelaku bisnis digital.

  • IaaS (Infrastructure as a Service)

IaaS adalah layanan cloud yang menyediakan infrastruktur IT secara virtual, seperti virtual machine, penyimpanan, dan jaringan. Pengguna dapat mengelola sistem operasi dan aplikasi sendiri, sementara penyedia cloud mengelola infrastruktur fisiknya.

Contoh penggunaan:

    • Menyediakan server untuk website e-commerce.
    • Menjalankan aplikasi internal perusahaan dengan kebutuhan komputasi tinggi
  • PaaS (Platform as a Service)

PaaS menyediakan platform lengkap bagi pengembang untuk membangun, menguji, dan menyebarkan aplikasi tanpa harus mengurus infrastruktur dasar. Layanan ini mencakup sistem operasi, middleware, dan alat pengembangan.

Contoh penggunaan:

    • Pembuatan aplikasi web atau mobile oleh tim IT internal.
    • Pengembangan microservices untuk sistem digital perusahaan.
  • SaaS (Software as a Service)

SaaS adalah layanan perangkat lunak berbasis cloud yang dapat digunakan langsung oleh pengguna akhir tanpa instalasi lokal. Aplikasi ini diakses melalui internet, dengan model langganan atau pay-as-you-go.

Contoh penggunaan:

    • Penggunaan aplikasi CRM seperti Salesforce.
    • Sistem kolaborasi kerja seperti Google Workspace atau Microsoft 365.
  • BaaS (Backup as a Service)

BaaS memberikan layanan pencadangan data secara otomatis ke cloud. Ini membantu bisnis menjaga integritas dan keamanan data dari risiko kehilangan akibat serangan ransomware, kerusakan sistem, atau human error.

Contoh penggunaan:

    • Backup rutin database keuangan dan pelanggan.
    • Pemulihan data pasca gangguan sistem internal.
  • DBaaS (Database as a Service)

DBaaS memungkinkan pengguna mengelola dan mengakses database tanpa perlu mengurus instalasi atau pemeliharaan sistem database itu sendiri. Layanan ini sangat ideal bagi bisnis yang mengandalkan data real-time.

Contoh penggunaan:

    • Menyimpan dan mengakses data transaksi e-commerce.
    • Analisis data pengguna untuk pengambilan keputusan bisnis.

Baca Juga: GPU Server Adalah Kunci Sukses AI! Kenali Jenis & Keunggulannya di Sini

Kelebihan Penggunaan Cloud Service untuk Bisnis

Mengadopsi cloud service memberikan banyak keuntungan strategis untuk perusahaan, baik skala UMKM maupun korporasi besar:

  • Skalabilitas Tinggi: Sumber daya dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis secara fleksibel.
  • Efisiensi Biaya: Tidak perlu investasi besar untuk perangkat keras atau pemeliharaan server.
  • Keamanan Data: Banyak penyedia cloud menyediakan enkripsi data, firewall, dan disaster recovery plan.
  • Aksesibilitas Global: Data dan aplikasi dapat diakses dari mana saja, kapan saja.
  • Integrasi Cepat: Mudah diintegrasikan dengan sistem atau aplikasi pihak ketiga.

Cloud Service Publik vs Privat

Dalam implementasinya, cloud service terbagi menjadi dua pendekatan utama berdasarkan tingkat kepemilikan dan kontrol infrastruktur: cloud publik dan cloud privat. Keduanya memiliki karakteristik, keunggulan, serta tantangan masing-masing yang perlu dipahami oleh pelaku bisnis sebelum memutuskan model mana yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional dan strategi pertumbuhan mereka.

  • Cloud Public

Cloud publik adalah model layanan cloud di mana infrastruktur fisik seperti server, storage, dan jaringan digunakan bersama oleh banyak organisasi atau pengguna. Namun, masing-masing pengguna tetap mendapatkan lingkungan yang terisolasi secara logis melalui virtualisasi.

Karakteristik utama cloud publik adalah dikelola sepenuhnya oleh penyedia layanan (cloud provider), pengguna hanya membayar sesuai kapasitas yang digunakan (pay-as-you-use), dan cocok untuk aplikasi umum, pengujian (testing), dan pengembangan (development environment).

Keunggulan utama dari cloud publik terletak pada efisiensi biaya dan kecepatan implementasinya. Perusahaan tidak perlu mengeluarkan modal besar di awal karena tidak perlu membeli perangkat keras atau menyewa ruang server. Hal ini sangat menguntungkan bagi startup, UMKM, maupun tim proyek skala kecil yang ingin segera meluncurkan produk digital. Selain itu, cloud publik memungkinkan pengguna untuk melakukan scaling secara fleksibel — sumber daya komputasi dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan cepat sesuai kebutuhan tanpa proses teknis yang rumit.

Namun, model ini juga memiliki sejumlah keterbatasan yang perlu diperhatikan. Karena infrastruktur dibagikan dengan banyak pengguna lain, maka kontrol atas privasi dan keamanan data menjadi lebih terbatas. Bagi perusahaan yang beroperasi di sektor dengan regulasi ketat seperti keuangan, kesehatan, atau pemerintahan, penting untuk memastikan bahwa penyedia cloud publik yang digunakan telah tersertifikasi dan memiliki standar audit serta kepatuhan yang memadai. Selain itu, performa layanan cloud publik sangat tergantung pada kualitas koneksi internet pengguna. Apabila koneksi lambat atau tidak stabil, maka akses ke layanan dan data yang tersimpan di cloud juga dapat terganggu.

  • Cloud Privat

Sebaliknya, cloud privat adalah layanan cloud yang infrastrukturnya diperuntukkan hanya untuk satu organisasi saja. Artinya, semua sumber daya – dari komputasi hingga penyimpanan – tidak dibagi dengan entitas lain, meskipun bisa diakses secara remote layaknya cloud.

Karakteristik utama cloud private adalah dapat dikelola oleh tim internal atau penyedia layanan pihak ketiga, dapat ditempatkan di data center sendiri (on-premises) atau di fasilitas cloud provider, dan memberikan kontrol penuh atas keamanan, performa, dan konfigurasi. 

Keunggulannya ada keamanan dan Isolasi Data Tinggi yang sangat cocok untuk sektor industri dengan data sensitif seperti pemerintahan, kesehatan, dan keuangan. Customisasi penuh dimana perusahaan dapat menyesuaikan infrastruktur sesuai dengan kebutuhan teknis atau regulasi internal. Serta kinerja konsisten karena tidak berbagi sumber daya, performa sistem lebih stabil dan bisa dioptimalkan khusus untuk beban kerja tertentu.

Namun, keterbatasan dari cloud ini adalah biaya lebih mahal untuk investasi awal dan biaya operasional lebih tinggi karena perusahaan harus menyediakan atau menyewa infrastruktur eksklusif. Kompleksitas manajemen yang diperlukan tim TI yang kompeten untuk pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur jika tidak menggunakan pihak ketiga.

  • Kapan Harus Memilih Cloud Publik atau Privat?

Kriteria

Cloud Publik

Cloud Privat

Skala Bisnis

Startup, UMKM, skala menengah

Enterprise, korporasi besar

Keamanan Data

Standar umum (cukup untuk non-sensitif)

Tinggi, dengan kontrol penuh

Biaya

Lebih terjangkau

Lebih mahal

Kebutuhan Regulasi

Minim

Tinggi (perlu compliance ISO, GDPR, dsb)

Contoh Penggunaan

Website, aplikasi mobile, campaign marketing

ERP, core banking, data pasien RS

Baca Juga: 5 Manfaat Server Failover! Solusi Terbaik Cegah Downtime Website

Contoh Penggunaan Cloud Service di Indonesia

Adopsi cloud service di Indonesia semakin pesat, terutama karena didorong oleh kebutuhan akan efisiensi biaya, fleksibilitas operasional, dan kebutuhan digitalisasi yang mendesak pasca pandemi. Mulai dari startup teknologi, perusahaan korporat, hingga UMKM lokal, masing-masing mulai menyadari pentingnya bertransformasi ke sistem berbasis cloud. Berikut beberapa implementasi nyata berdasarkan jenis layanan:

  • Startup Fintech dan Penggunaan IaaS

Startup berbasis teknologi finansial seperti peer-to-peer lending, dompet digital, hingga platform buy now pay later banyak mengandalkan Infrastructure as a Service (IaaS) sebagai fondasi operasional mereka.

Dengan kebutuhan tinggi terhadap skalabilitas, security, dan kecepatan deployment, IaaS memungkinkan mereka menjalankan backend yang kompleks seperti:

    • Server untuk sistem kredit scoring real-time.
    • Penyimpanan log aktivitas pengguna untuk audit dan keamanan.
    • Virtual machine untuk mendukung proses pengajuan pinjaman dan pencairan dana.

Contohnya, startup fintech yang sedang berkembang bisa memulai dengan kapasitas kecil lalu otomatis menyesuaikan (scale-up) seiring bertambahnya user aktif harian tanpa harus membeli server fisik sendiri.

  • Perusahaan Media dan Kolaborasi Tim dengan SaaS

Industri media dan konten digital kini sepenuhnya mengandalkan Software as a Service (SaaS) untuk menunjang proses kerja yang cepat, kolaboratif, dan lintas lokasi. Beberapa aplikasi SaaS populer yang banyak digunakan antara lain:

    • Google Workspace untuk produksi naskah, manajemen dokumen editorial, hingga distribusi berita.
    • Canva dan Figma untuk desain visual dan editorial layout.
    • Slack dan Notion untuk komunikasi lintas divisi serta manajemen proyek.

Hal ini sangat penting bagi media digital dan content creator yang kini bekerja dalam ekosistem remote atau hybrid tanpa batasan lokasi fisik.

  • Bisnis Retail dan Pengelolaan Inventaris dengan DBaaS

Perusahaan retail, baik offline maupun online (omnichannel), sangat bergantung pada data pelanggan dan ketersediaan barang secara akurat dan real-time. Database as a Service (DBaaS) membantu mereka mengelola sistem ini tanpa perlu membangun tim teknis internal untuk maintenance database.

Contoh penggunaan:

    • Penyimpanan data transaksi harian dari mesin kasir (point of sale) ke dalam database cloud.
    • Integrasi dengan platform e-commerce seperti Tokopedia atau Shopify untuk menyinkronkan stok.
    • Analisa data pembelian pelanggan untuk kebutuhan personalized marketing dan loyalty program.

Dengan DBaaS, retailer tidak perlu repot mengurus update, backup, hingga tuning database — semua ditangani oleh penyedia layanan.

  • Sektor Pendidikan dan Pengembangan E-Learning dengan PaaS

Lembaga pendidikan dan pelatihan, mulai dari universitas hingga edtech startup, memanfaatkan Platform as a Service (PaaS) untuk membangun dan mengelola sistem pembelajaran daring (LMS – Learning Management System).

Implementasi nyata PaaS di sektor ini antara lain:

    • Pembuatan platform belajar online dengan integrasi video, kuis, dan forum diskusi.
    • Pengembangan sistem penilaian otomatis berbasis AI.
    • Hosting platform webinar untuk ribuan peserta dengan auto-scale kapasitas server.

Dengan PaaS, institusi pendidikan bisa fokus pada materi ajar tanpa memusingkan soal infrastruktur server, sistem operasi, atau middleware pendukung.

  • UMKM dan Keamanan Data Lewat BaaS

UMKM Indonesia yang mulai go digital sering kali masih menyimpan data penting di perangkat lokal tanpa backup. Padahal, kehilangan data pelanggan, invoice, atau laporan keuangan bisa sangat merugikan.
Dengan Backup as a Service (BaaS), mereka kini bisa:

    • Melakukan backup otomatis harian dari komputer kasir atau laptop kantor.
    • Menyimpan backup cloud dari file keuangan dan dokumen pajak.
    • Melindungi data dari kerusakan akibat virus, kehilangan perangkat, atau bencana fisik.

Contohnya, warung makan yang menggunakan sistem POS digital bisa melakukan backup otomatis ke cloud storage lokal, sehingga tetap aman meskipun perangkat rusak atau dicuri.

Baca Juga: Mau Website Anti Lemot? Kenali Jenis Load Balancing dan Cara Kerjanya

Peran Cloudeka Sebagai Penyedia Cloud Lokal

Cloudeka hadir sebagai penyedia cloud lokal Indonesia yang mendukung kebutuhan bisnis dari skala kecil hingga enterprise. Dengan data center di Indonesia dan layanan yang terjangkau, Cloudeka menjadi mitra terpercaya dalam adopsi teknologi cloud.

  • Solusi IaaS Cloudeka

1. Deka Flexi

Cocok untuk bisnis yang ingin fleksibilitas penuh dalam mengatur kapasitas. Layanan ini menawarkan model pay-as-you-grow sehingga ideal untuk startup dan UKM yang dinamis.

2. Deka Prime

Untuk perusahaan yang ingin migrasi ke cloud dengan cepat dan minim perubahan pada aplikasi. Deka Prime berbasis VMware, cocok untuk rehosting dari sistem lama ke cloud lokal.

3. Deka Premium

Solusi cloud private yang menawarkan keamanan maksimal dan performa tinggi. Ideal untuk organisasi dengan kebutuhan compliance tinggi.

4. Deka Box

Layanan penyimpanan cloud untuk kebutuhan backup dan file sharing internal bisnis secara efisien dan terpusat.

5. Deka Vault

Solusi disaster recovery dan backup data yang aman, cocok untuk bisnis yang membutuhkan keandalan data jangka panjang.

6. Deka ROCK & Deka Harbor

Layanan manajemen container dan orkestrasi modern berbasis Kubernetes. Cocok untuk perusahaan digital native yang menjalankan banyak aplikasi modular.

7. Deka GPU

Layanan cloud GPU untuk kebutuhan komputasi berat seperti analisa data, machine learning, dan rendering grafis. Memberikan akses ke GPU tanpa harus investasi besar dalam hardware.

Memahami jenis-jenis cloud service merupakan langkah penting dalam memodernisasi operasional bisnis digital. Dari IaaS hingga DBaaS, setiap jenis memiliki manfaat spesifik yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Cloudeka sebagai penyedia cloud lokal memberikan solusi komprehensif untuk bisnis di Indonesia agar bisa berkembang tanpa batasan infrastruktur.

Siap naik kelas ke cloud? Jelajahi layanan Cloudeka sekarang juga dan temukan solusi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.