Menu Close

Berita & Acara

Deepseek V3 Vs Deepseek R1, Lebih Canggih Yang Mana?

Deepseek V3 Vs Deepseek R1
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Dalam era kecerdasan buatan yang berkembang pesat, DeepSeek telah menjadi salah satu pemain utama dengan merilis dua model unggulan. DeepSeek V3 dan DeepSeek R1. Kedua model ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dalam berbagai aplikasi AI. Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara DeepSeek V3 dan R1, membantu Anda menentukan model mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Apa itu DeepSeek?

DeepSeek adalah platform AI yang mengembangkan model bahasa besar (Large Language Models atau LLM) dengan fokus pada efisiensi dan kemampuan penalaran. Dengan pendekatan open-source, DeepSeek bertujuan untuk menyediakan solusi AI yang dapat diakses dan digunakan secara luas oleh komunitas global.

Model-Model DeepSeek

Sejak diperkenalkannya DeepSeek, platform ini terus mengalami perkembangan yang signifikan dalam pengembangan Large Language Models (LLM). DeepSeek telah merilis serangkaian model yang masing-masing memiliki keunggulan dan spesifikasi tersendiri untuk memenuhi kebutuhan yang beragam di bidang natural language processing (NLP) dan generative AI. Berikut adalah lini evolusi model-model DeepSeek.

  • DeepSeek V1

DeepSeek V1 merupakan model generasi pertama dari DeepSeek yang diperkenalkan sebagai fondasi awal dalam eksplorasi large language modeling. Model ini dirancang untuk menyelesaikan berbagai tugas dasar NLP seperti text classification, text summarization, named entity recognition, dan sentiment analysis.

Walaupun secara ukuran dan kapasitas parameter masih tergolong kecil dibandingkan versi-versi setelahnya, DeepSeek V1 diakui karena kemampuannya yang stabil dan akurat dalam menjalankan instruksi-instruksi sederhana. Model ini menjadi acuan penting dalam pengembangan arsitektur yang lebih kompleks di versi selanjutnya.

  • DeepSeek V2

DeepSeek V2 adalah penyempurnaan dari V1 dengan fokus utama pada peningkatan efisiensi komputasi dan pengurangan model latency tanpa mengorbankan kualitas hasil. Selain menawarkan kemampuan yang lebih baik dalam memahami konteks kalimat yang lebih panjang, DeepSeek V2 juga sudah mulai diperkenalkan untuk skenario few-shot learning, memungkinkan pengguna memberikan sedikit contoh sebelum model menghasilkan output. Model ini menjadi transisi penting menuju pengembangan DeepSeek V3, dengan menciptakan pondasi stabil untuk scale-up di model-model berikutnya.

  • DeepSeek V3

DeepSeek V3 merupakan salah satu terobosan utama dalam teknologi DeepSeek. Model ini mengadopsi arsitektur Mixture-of-Experts (MoE), sebuah pendekatan yang memungkinkan aktivasi hanya sebagian kecil dari total parameter saat proses inferensi berlangsung. Dengan total kapasitas 671 miliar parameter, namun hanya 37 miliar parameter yang aktif dalam satu kali inferensi, DeepSeek V3 mampu mencapai efisiensi komputasi yang sangat tinggi.

Keunggulan lainnya termasuk kemampuan menangani context window yang sangat panjang hingga 128.000 token, cocok untuk aplikasi yang memerlukan pemrosesan data dalam jumlah besar seperti document understanding, large-scale translation, hingga creative content generation. Model ini banyak diadopsi oleh pelaku industri yang membutuhkan high performance dengan konsumsi sumber daya yang lebih hemat.

  • DeepSeek R1

DeepSeek R1 diluncurkan sebagai versi refinement dari DeepSeek V3. Model ini mempertahankan arsitektur Mixture-of-Experts, namun ditambahkan teknologi reinforcement learning yang memungkinkan model belajar secara adaptif dan meningkatkan kemampuannya dalam melakukan penalaran logika yang lebih kompleks. Salah satu ciri khas DeepSeek R1 adalah penerapan teknik Chain-of-Thought (CoT) prompting, yang memungkinkan model untuk melakukan pemecahan masalah secara bertahap (step-by-step reasoning).

Dengan kapasitas output yang jauh lebih besar hingga 32.000 token, model ini sangat diandalkan untuk aplikasi seperti scientific research, technical documentation generation, code generation, dan berbagai skenario yang memerlukan akurasi tinggi serta penalaran mendalam. DeepSeek R1 menjawab tantangan yang sebelumnya sulit dipecahkan oleh model generatif standar dan diakui sebagai salah satu state-of-the-art dalam kategori LLM untuk complex task solving.

Baca Juga: LLM API vs Custom LLM Model: Mana Pilihan Terbaik?

DeepSeek V3 Adalah

DeepSeek V3 merupakan pencapaian besar dalam pengembangan large language model (LLM) oleh tim DeepSeek dan secara resmi dirilis pada Desember 2024. Model ini menjadi tonggak penting dalam evolusi teknologi DeepSeek karena mengadopsi pendekatan arsitektur yang revolusioner, yaitu Mixture-of-Experts (MoE).

Secara total, DeepSeek V3 dirancang dengan kapasitas 671 miliar parameter, menjadikannya salah satu model AI terbesar di dunia. Namun, yang membedakan DeepSeek V3 dari model lain di kelasnya adalah prinsip efisiensi yang diusung oleh desain MoE. Saat proses inferensi berlangsung, hanya sekitar 37 miliar parameter yang aktif, sehingga mampu mengurangi konsumsi sumber daya komputasi secara drastis tanpa harus berkompromi terhadap kualitas output yang dihasilkan. Hal ini memungkinkan DeepSeek V3 menjadi model yang tidak hanya powerful, tetapi juga sangat hemat energi dan biaya dalam pengoperasiannya.

Selain itu, DeepSeek V3 memiliki kemampuan luar biasa dalam menangani long context window, dengan kapasitas input hingga 128.000 token. Angka ini jauh melebihi standar rata-rata model generatif yang umumnya hanya mampu menangani beberapa ribu token. Dengan demikian, DeepSeek V3 sangat unggul dalam memahami dan merangkum dokumen panjang, membuat ringkasan laporan, analisis data besar, hingga pembuatan artikel dengan konteks yang sangat kompleks.

Dalam hal output, model ini mampu menghasilkan hingga 8.000 token dalam satu kali inferensi, memberikan fleksibilitas yang luar biasa untuk berbagai aplikasi seperti creative writing, technical writing, dan conversational AI. Fitur utama dari DeepSeek V3.

  • Kapasitas Besar

Dengan total parameter 671 miliar dan kapasitas input hingga 128.000 token, DeepSeek V3 sangat unggul dalam memproses teks panjang, dokumen legal, penelitian ilmiah, atau data yang membutuhkan pemahaman konteks yang luas.

  • Efisiensi Tinggi

Implementasi Mixture-of-Experts memberikan keunggulan yang signifikan dalam hal kecepatan dan penghematan energi. Aktivasi parameter yang selektif (hanya 37 miliar dari total 671 miliar) menjadikan DeepSeek V3 jauh lebih hemat dibandingkan model tradisional yang menggunakan pendekatan dense model secara penuh.

  • Fleksibilitas dan Multi-use Case

DeepSeek V3 dirancang untuk memenuhi berbagai macam skenario penggunaan. Model ini sangat efektif untuk pembuatan konten kreatif seperti artikel, cerita pendek, puisi, ataupun naskah film. Selain itu, model ini juga sangat optimal untuk digunakan dalam aplikasi machine translation, customer service chatbot, virtual assistant, hingga analisis teks di bidang hukum dan keuangan.

Secara umum, DeepSeek V3 hadir sebagai model AI yang mampu menyeimbangkan antara ukuran besar, kemampuan luar biasa, serta efisiensi yang tinggi, menjadikannya pilihan ideal untuk organisasi yang membutuhkan solusi generative AI tingkat lanjut namun tetap terjangkau secara operasional.

Baca Juga: Apa Itu Chatbot LLM dan Keuntungannya Bagi Pemilik Bisnis

DeepSeek R1 Adalah

Setelah sukses dengan DeepSeek V3, tim pengembangan teknologi DeepSeek melanjutkan inovasinya dengan merilis DeepSeek R1 pada Januari 2025. Model ini bukan hanya sekadar penerus, tetapi merupakan bentuk evolusi yang berfokus pada peningkatan kemampuan penalaran, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah yang lebih kompleks dibandingkan pendahulunya.

DeepSeek R1 tetap dibangun di atas fondasi arsitektur Mixture-of-Experts (MoE) seperti DeepSeek V3, namun diperkuat dengan integrasi teknik Reinforcement Learning with Human Feedback (RLHF) dan Chain-of-Thought (CoT) prompting. Dua pendekatan ini menjadikan DeepSeek R1 sebagai model yang secara aktif belajar dan beradaptasi dengan skenario yang lebih rumit dan bervariasi.

Model ini dirancang untuk menjadi reasoning LLM, yang artinya kemampuan utamanya adalah berpikir secara bertahap, layaknya proses logika manusia. Ketika dihadapkan pada masalah yang kompleks, DeepSeek R1 mampu memecah persoalan menjadi langkah-langkah kecil yang dapat diselesaikan secara berurutan hingga mencapai hasil akhir yang optimal. Kemampuan ini secara signifikan mengurangi tingkat kesalahan (hallucination) yang biasanya menjadi tantangan besar di model generatif sebelumnya.

Salah satu keunggulan lain dari DeepSeek R1 adalah kapasitas output yang jauh lebih besar dibandingkan DeepSeek V3. Dengan kemampuan menghasilkan hingga 32.000 token dalam satu kali inferensi, DeepSeek R1 sangat cocok untuk skenario pembuatan laporan teknis panjang, kode program yang kompleks, jurnal penelitian, serta analisis data multi-layer yang membutuhkan struktur logika yang sangat rinci. Fitur utama dari DeepSeek R1 bisa dicek dibawah ini!

  • Penalaran Langkah Demi Langkah (Step-by-Step Reasoning)

Dengan penerapan Chain-of-Thought, DeepSeek R1 dapat memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola, sehingga meningkatkan akurasi dan logika jawaban yang dihasilkan.

  • Kemampuan Koreksi Diri (Self-Correction)

Berkat teknik reinforcement learning, model ini mampu melakukan refleksi atas respons yang diberikan dan memperbaikinya jika terdeteksi ada inkonsistensi atau kesalahan.

  • Output Sangat Panjang

Kapasitas hingga 32.000 token memberikan keleluasaan yang luar biasa bagi pengguna yang ingin menghasilkan dokumen berukuran besar tanpa harus memecah input ke dalam beberapa batch.

  • Keunggulan untuk Kebutuhan Spesifik dan Kompleks

DeepSeek R1 sangat efektif digunakan untuk riset ilmiah, pembuatan dokumentasi teknis yang sangat detail, pengembangan kode software yang kompleks, serta proses data-driven decision making di sektor-sektor seperti kesehatan, keuangan, dan manufaktur.

Dengan kemampuan yang dimilikinya, DeepSeek R1 menjadi jawaban atas kebutuhan perusahaan dan institusi yang membutuhkan AI dengan kapasitas penalaran tingkat lanjut dan hasil yang sangat presisi. Walaupun dari sisi biaya penggunaan DeepSeek R1 lebih tinggi dibandingkan DeepSeek V3, manfaat dari kualitas reasoning yang jauh lebih baik sering kali dianggap sebanding dan layak untuk diadopsi di proyek-proyek berskala besar dan krusial.

Baca Juga: Generative AI Adalah Masa Depan! Pelajari Cara Kerjanya

Apakah Perbedaan Kuat V3 & R1?

Walaupun sama-sama berasal dari keluarga teknologi DeepSeek dan berbagi pondasi arsitektur Mixture-of-Experts, DeepSeek V3 dan DeepSeek R1 dirancang untuk menjawab kebutuhan yang berbeda di dunia large language model (LLM).

Pemilihan antara keduanya sangat tergantung pada prioritas perusahaan atau pengguna, apakah lebih mementingkan efisiensi dan fleksibilitas atau ketepatan penalaran yang superior dalam skenario kompleks. Berikut adalah perbandingan menyeluruh berdasarkan empat aspek utama:

  • Perbedaan dari Segi Performance

Aspek

DeepSeek V3

DeepSeek R1

Arsitektur

Mixture-of-Experts (MoE)

MoE + Reinforcement Learning

Parameter Aktif Saat Inferensi

37 miliar

37 miliar

Kemampuan Penalaran

Baik untuk berbagai tugas umum

Unggul untuk tugas logika & analisis kompleks

Panjang Output Maksimal

8.000 token

32.000 token

DeepSeek V3 unggul dalam fleksibilitas aplikasi umum seperti pembuatan konten dan chatbot, sedangkan DeepSeek R1 dirancang untuk memecahkan permasalahan yang jauh lebih kompleks, seperti scientific research, pengembangan kode, dan data-driven analytics berlapis.

  • Perbedaan dari Segi Use Case

Use Case

DeepSeek V3

DeepSeek R1

Pembuatan Konten

Sangat cocok

Cukup baik

Pemecahan Masalah Kompleks

Baik

Sangat unggul

Chatbot & Asisten Virtual

Sangat cocok

Cukup baik

Analisis Data & Riset

Baik

Sangat unggul

Untuk perusahaan yang mengandalkan AI sebagai asisten virtual, content creation, atau penerjemahan, DeepSeek V3 merupakan pilihan ideal. Namun, bagi organisasi yang fokus pada pengembangan produk teknologi, penelitian, dan analisis berbasis data, DeepSeek R1 menjadi pilihan wajib berkat kemampuan reasoning yang mendalam.

  • Perbedaan dari Segi Writing

Aspek Menulis

DeepSeek V3

DeepSeek R1

Gaya Bahasa

Alami, mengalir

Lebih teknis, terstruktur

Kreativitas

Tinggi

Sedang

Cocok untuk Artikel Blog

Sangat cocok

Kurang optimal

Cocok untuk Laporan & Kode

Cukup baik

Sangat cocok

Jika Anda membutuhkan AI untuk menghasilkan marketing copy, konten sosial media, atau artikel blog, DeepSeek V3 adalah pilihan terbaik. Namun jika kebutuhan Anda adalah dokumentasi teknis, skrip program, atau whitepaper, DeepSeek R1 menawarkan hasil yang lebih konsisten dan terstruktur.

Singkatnya, DeepSeek V3 adalah all-rounder yang hemat, cepat, dan serba bisa untuk skenario umum, sedangkan DeepSeek R1 adalah specialist yang unggul di bidang analisis mendalam, logika, dan pengembangan produk kompleks. Memahami trade-off antara biaya dan kapabilitas akan membantu perusahaan memilih model yang paling relevan dengan kebutuhan bisnisnya.

Baca Juga: Bagaimana Deep Learning Meningkatkan Performa Teknologi AI?

Deepseek V3 Vs DeepSeek R1 Lebih Canggih Mana

Kehadiran DeepSeek V3 dan DeepSeek R1 menjadi bukti nyata bagaimana teknologi DeepSeek terus mendorong batas kemampuan large language models (LLM). Meskipun keduanya berasal dari keluarga yang sama dan sama-sama mengadopsi arsitektur Mixture-of-Experts, setiap model memiliki segmentasi pengguna yang spesifik dan keunggulan tersendiri.

DeepSeek V3 sangat ideal bagi perusahaan, startup, maupun individu yang membutuhkan AI serba guna dengan performa tinggi namun tetap efisien dari sisi biaya dan penggunaan resource. Model ini cocok untuk keperluan seperti:

  • Pembuatan konten skala besar (artikel, blog, copywriting)
  • Penerjemahan otomatis
  • Pengembangan chatbot atau virtual assistant
  • Pemrosesan dokumen panjang dengan konteks yang konsisten

Sebaliknya, DeepSeek R1 adalah pilihan terbaik bagi perusahaan atau institusi yang menuntut ketepatan logika, kemampuan analisis mendalam, dan pemecahan masalah yang kompleks. Model ini sangat direkomendasikan untuk:

  • Analisis data multi-layer dan riset ilmiah
  • Penulisan laporan teknis atau whitepaper yang sangat rinci
  • Pengembangan software dan code generation
  • Keperluan advanced reasoning di berbagai sektor strategis seperti keuangan, kesehatan, manufaktur, dan legal

Jika kebutuhan Anda lebih condong ke general-purpose LLM yang fleksibel dan ekonomis, DeepSeek V3 adalah pilihan paling rasional. Namun jika Anda memerlukan model dengan kapabilitas reasoning yang mendalam, output panjang, dan akurasi penalaran yang superior, maka DeepSeek R1 adalah investasi yang tepat.

Keduanya membentuk ekosistem AI yang saling melengkapi dan membuka peluang baru untuk aplikasi generative AI yang sebelumnya dianggap mustahil. Dengan memilih model yang sesuai, perusahaan dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi operasional, akurasi output, serta memberikan pengalaman interaksi AI yang lebih baik kepada pengguna akhir.

Produk Cloudeka – Solusi Infrastruktur GPU untuk DeepSeek

Agar pengalaman penggunaan DeepSeek V3 maupun DeepSeek R1 dapat berjalan optimal, perusahaan membutuhkan infrastruktur GPU yang handal, scalable, dan hemat biaya. Cloudeka, melalui layanan Deka GPU dan Deka LLM, menawarkan solusi end-to-end untuk pengembangan dan pengoperasian AI skala besar di Indonesia.

  • Deka GPU – Infrastruktur GPU Lokal dengan Performa Tinggi

Deka GPU memberikan berbagai keunggulan yang menjadikannya pilihan ideal untuk pengguna DeepSeek:

  • Kapasitas Tinggi & Fleksibilitas

Pengguna dapat menyesuaikan kapasitas GPU sesuai dengan kebutuhan workload, mulai dari skala kecil untuk eksperimen hingga skala besar untuk produksi model LLM.

  • Performa Kelas Dunia

Dengan teknologi GPU terbaru, Deka GPU mampu memberikan throughput dan latency yang optimal dalam menjalankan model besar seperti DeepSeek.

  • Keamanan dan Keandalan Tinggi

Infrastruktur Cloudeka dilengkapi dengan standar keamanan dan compliance yang sesuai dengan kebutuhan industri.

  • Biaya Kompetitif

Pengguna bisa mendapatkan pengalaman enterprise-grade computing dengan model biaya yang efisien dan fleksibel.

  • Deka LLM – Model-as-a-Service Siap Pakai dengan DeepSeek R1

Selain infrastruktur GPU, Cloudeka juga menghadirkan Deka LLM, layanan model-as-a-service (MaaS) yang menawarkan model-model LLM siap pakai—termasuk DeepSeek R1—melalui API yang mudah diintegrasikan ke dalam sistem bisnis Anda. Keunggulan Deka LLM:

  • Sovereignty / Kedaulatan Data:
    Seluruh model dijalankan di infrastruktur lokal Indonesia. Data tidak keluar wilayah yurisdiksi, memberikan ketenangan bagi sektor-sektor sensitif seperti keuangan, pemerintahan, dan kesehatan.
  • Mudah Digunakan (Plug-and-Play):
    Integrasi cukup dengan API berbasis REST, memungkinkan developer mengakses kekuatan LLM tanpa perlu membangun infrastruktur sendiri.
  • Performa Handal & Hemat Biaya:
    Deka LLM berjalan di atas GPU Cloudeka yang sudah teroptimasi, sehingga mampu memberikan kecepatan tinggi sekaligus efisiensi biaya operasional.
  • Pilihan Model Terpercaya:
    Salah satu model unggulan yang tersedia adalah DeepSeek R1, cocok untuk use case seperti pembuatan laporan teknis, sistem rekomendasi, hingga chatbot berbasis reasoning tingkat lanjut.

Dengan mengandalkan Deka GPU dan Deka LLM, Cloudeka menjadi one-stop-solution untuk semua kebutuhan AI: dari infrastruktur hingga model siap pakai. Keduanya dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekosistem AI Indonesia dengan menjaga kedaulatan data, performa tinggi, dan kemudahan akses teknologi mutakhir.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.