Menu Close

Berita & Acara

Fungsi Database Administrator beserta Jenisnya

Fungsi Database Administrator
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Fungsi database administrator (DBA) adalah individu atau kelompok profesional yang memiliki tanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pemeliharaan, juga keamanannya. Administrator akan memastikan bahwa database bekerja dengan baik dan setiap data selalu tersedia dengan akurat untuk pengguna.

Dalam melakukan fungsinya, mereka memiliki relasi kerja yang sangat penting dengan software developers, dan fungsionaris IT. Tentu saja relasi ini untuk memastikan keberlangsungan setiap data dapat diakses dengan baik.

Selain itu, database administrator bertanggung jawab untuk mendesain, mengimplementasi, serta melakukan pemeliharaan sistem dan infrastruktur database. Mereka juga terlibat dalam pencadangan dan pemulihan setiap data, serta menyediakan rencana penanggulangan jika terjadi gangguan atau masalah yang mengakibatkan server tidak dapat bekerja. Selanjutnya melalui artikel di bawah ini kita akan melihat penjelasan lebih lengkap mengenai fungsi dan jenisnya.

Mengenal Apa Itu Database Administrator

Dalam sebuah organisasi tentu memiliki sejumlah besar data yang penting dan perlu kehati-hatian dalam mengelolanya. Data tersebut awalnya disimpan secara konvensional dan fungsionarisnya bersentuhan fisik secara langsung dengan data tersebut. Tetapi kemajuan teknologi telah mengubah bagaimana data-data penting tadi dapat dikelola terutama dengan kemunculan layanan Cloud Storage.

Database administrator bertugas untuk mengendalikan aktivitas terkait sistem database suatu organisasi. Mereka akan memonitor kinerja sistem dari database serta mengoptimalkannya agar lebih efisien. Kita juga tahu bahwa data tentu saja sangat penting bagi sebuah organisasi sehingga mereka harus memastikan hanya pengguna yang memiliki izin untuk mengakses data tertentu.

Upaya ini diterapkan agar kerahasiaan dari setiap data tidak bocor dan dapat merugikan pihak organisasi. Pengetahuan dasar yang harus mereka miliki adalah mengenai kemampuan teknis seperti desain, manajemen, dan bagaimana mempertahankan keamanan data. Selain itu, karena mereka bekerja dengan fungsionaris IT maka perlu sekali memiliki komunikasi yang baik. Mereka juga harus memiliki critical thinking yang sangat mumpuni untuk memecahkan sebuah masalah dan menghadirkan solusi terbaik.

Baca juga: 7 Contoh Database & Beragam Fungsinya untuk Mengelola Data

Fungsi Database Administrator

Database administrator memiliki fungsi yang esensial dalam sebuah organisasi. Di mana mereka yang bertanggung jawab atas pengawasan data dan memastikan semuanya terdistribusi dengan baik juga lancar. Berikut ini kita akan melihat secara khusus serta distingtif untuk setiap fungsi dari database administrator satu per satu.

1. Mengelola Akses dan Kewenangan

Fungsi yang pertama adalah mengelola akses dan kewenangan. Tugas ini mengharuskan mereka untuk melakukan rekognisi atas setiap identitas pengguna dan kedudukan mereka dalam organisasi. Hal ini berguna untuk menentukan bagaimana pengguna tersebut akan diberikan akses untuk mengakses keseluruhan data, hanya akses membaca, atau akses khusus.

Sehingga dengan mengetahui itu semua maka akan disediakan akses pengguna sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas atau kedudukan individu dalam organisasi. Setiap pengguna memiliki kewenangan yang berbeda terkait kebutuhan mereka akan data tersebut.

Hak akses dan kewenangan yang sudah diberikan selanjutnya perlu untuk diaudit secara teratur agar dapat memonitor setiap aktivitas yang mereka lakukan. Hal ini termasuk mengetahui siapa saja yang menggunakan data tersebut, dan memastikan tidak ada pelanggaran hak akses.

2. Memastikan Persyaratan Pengguna 

Fungsi berikutnya adalah memastikan database telah memenuhi persyaratan pengguna. Hal ini termasuk memahami setiap kebutuhan pengguna, mengadakan susunan database yang tepat, serta memastika performa database yang prima.

Selain itu, mereka harus memastikan keamanan atas keseluruhan data yang dikelola sehingga aman dari ancaman atau tindakan ilegal maupun kesalahan manusia yang mengakibatkan kehilangan serta kerusakan pada data.

Agar sistem yang digunakan dapat dipahami dengan baik dan sempurna, mereka perlu memperhatikan pengetahuan setiap penggunanya. Melalui dukungan dan panduan yang tepat maka setiap pengguna dapat mengoperasikan sistem dengan baik.

3. Membangun Relasi Kerja dengan Fungsionaris yang Terkait

Dalam menjalankan fungsinya, database administrator akan menjalin relasi kerja dengan fungsionaris terkait seperti software developers, fungsionaris operasional, dan manajer proyek teknologi informasi.

Saat berhubungan dengan software developers, database administrator ingin memastikan bahwa struktur dalam database sudah berjalan sesuai dengan harapan dan mendukung aplikasi yang dibangun. Mereka juga dapat mengarahkan agar tuning database serta query dilakukan untuk meningkatkan kinerja aplikasi.

Selain itu,  database administrator juga akan berinteraksi dengan fungsionaris operasional demi memastikan aplikasi dalam keadaan yang baik dan prima. Terkait dengan jadwal dan anggaran yang dibutuhkan untuk pemeliharaan dapat dikoordinasikan dengan manajer proyek teknologi informasi.

4. Memonitor, Mengelola Keamanan database, dan Prosedur Pencadangan

Fungsi ini bertugas untuk memonitor kinerja server secara berkesinambungan untuk mendeteksi potensi gangguan yang mungkin muncul. Selain itu, tanggung jawab terkait keamanan database yang akan mengontrol setiap pengguna dan akses yang yang mereka lakukan atas database.

Selanjutnya mengenai prosedur pencadangan yaitu database administrator akan memastikan data selalu tersedia dan utuh untuk digunakan melalui pencadangan sehingga jika terjadi kerusakan, data dapat dipulihkan kembali. 

Baca juga: Pahami 3 Fungsi Database untuk Dunia Usaha

Tugas dan Tanggung Jawab Database Administrator

Sebagaimana fungsi dari database administrator yang telah diketahui, tugas dan tanggung jawabnya juga penting. Mereka bekerja untuk memastikan segala sesuatu yang terkait dengan kelancaran sistem serta keamanan hingga mendokumentasikan setiap skema database. Berikut lebih rinci mengenai tugas dan tanggung jawab dari database administrator.

1. Melakukan Tugas Konfigurasi

Tugas konfigurasi merujuk pada kegiatan untuk mendesain, menginstalasi, mengkonfigurasi database. Termasuk dalam mengonsep skema dalam database, membuat relasi antara data, serta membuat indeks yang dibutuhkan.

2. Menerapkan Proteksi Data

Database administrator akan memastikan proteksi data yang terjamin aman dan terlindungi dari hak akses yang tidak diharapkan. Melalui konfigurasi yang tepat dan peningkatan keamanan maka fitur-fitur tersebut akan bekerja dengan maksimal.

3. Mengontrol Kinerja Database

Kinerja database harus dipastikan berjalan dengan optimal. Tentu saja berkaitan dengan sistem yang bekerja di dalamnya sehingga semua operasional berjalan dengan lancar. Selain itu, melakukan pengontrolan setiap sumber daya sistem akan membantu untuk menganalisis kinerja database

4. Menyediakan Solusi untuk Masalah Database

Tugas penting lainnya adalah menyediakan solusi untuk masalah database. Di mana, potensi masalah dapat terjadi kapan pun. Tetapi, tentu saja untuk menanggulangi itu semua database administrator harus memiliki sejumlah solusi yang tepat melalui analisis dan mendiagnosis masalah.

Baca juga: 7 Contoh Database & Beragam Fungsinya untuk Mengelola Data

Skill Wajib Seorang Database Administrator

Dalam menangani setiap tugas dan tanggung jawab serta menjalankan fungsinya, database administrator harus memiliki dua skill yakni hard skill dan soft skill. Dua kategori ini akan membantu dalam menyelesaikan setiap tugas dan tanggung jawab.

1. Hard Skills

Database administrator perlu menguasai beberapa keterampilan yang akan membantu mereka. Meskipun begitu kebutuhan akan keterampilan yang harus dikuasai di setiap perusahaan atau organisasi mungkin saja berbeda. Tetapi, umumnya keterampilan SQL, UNIX, Linux, Oracle yang selalu dibutuhkan. Termasuk juga OS Windows, Analisis Data, Microsoft Access, dan HTML.

Mereka umumnya harus menguasai SQL yang merupakan sebuah bahasa komputer yang tugasnya untuk melakukan pengarahan dan mengatur seluruh sistem manajemen data. Selain itu, keterampilan berikutnya yang harus dikuasai adalah UNIX, yang ditulis dalam bahasa pemrograman C dan menjadi fondasi untuk sistem Mac, Android, dan PlayStation. Sehingga UNIX biasa digunakan dalam menjalankan database.

Berikutnya adalah Linux yang merupakan open source dan berfungsi untuk mengontrol sistem komputer. Ada pun Oracle yang merupakan sebuah kerangka basis data relasional dan berorientasi melalui SQL. Jika menguasai Oracle tentu akan membantu untuk mengatur kumpulan data. 

Sistem operasi Windows juga banyak digunakan dalam mengoperasikan database. Ini merupakan sistem operasi yang paling umum dan populer selain Linux dan UNIX. Di samping itu, kemampuan untuk melakukan analisis data juga diperlukan untuk menafsirkan sejumlah kumpulan data.

Kemudian, menguasai Microsoft Access akan membantu untuk menjalankan manajemen informasi. Misalnya, pelaporan, dan analisis data dalam administrasi data. Yang terakhir adalah keterampilan HTML. Dapat dikatakan bahwa bahasa tersebut merupakan sebuah landasan pemrograman komputer.

2. Soft Skills

Soft skills berfungsi untuk mendukung kemampuan teknis. Oleh sebab itu kemampuan seperti analitis akan berguna dalam mengidentifikasi serta memenuhi kebutuhan dalam manajemen data.

Agar identifikasi ini dapat disampaikan secara merata kepada semua pihak, maka diperlukan kemampuan komunikasi yang baik dalam berinteraksi. Selain itu, bagaimana menghadapi masalah dan menyediakan solusi yang tepat. 

Kemampuan yang terakhir adalah organisasi. Di mana database administrator memerlukan ini untuk menyelesaikan banyak tugas dan membuat keputusan serta menyusun laporan yang sesuai kinerja.

Baca juga: 7 Contoh Database & Beragam Fungsinya untuk Mengelola Data

Jenis Database Administrator

Secara garis besar database administrator digolongkan dalam dua bagian utama yakni administrator database itu sendiri dan administrator database aplikasi. Berikut adalah penjelasannya.

1. Database Administrator

Bagian ini merupakan aspek teknis yang fokusnya terhadap pengerjaan manajemen database, melakukan pembaruan, bertanggung jawab atas pengoperasian, konfigurasi, keamanan data, dan seluruh pekerjaan teknis lainnya.

2. Administrator Database Aplikasi

Fokus dari bagian ini cukup kompleks karena berhubungan dengan penggunaan aplikasi database. Tugasnya termasuk membuat rancangan arsitektur, memberi dukungan penggunaan aplikasi, serta pemahaman mendalam terkait keamanan database.

Mereka berhubungan langsung dengan upaya perlindungan data dan bagaimana memberikan solusi pemulihan data. Selain itu, terkait dengan pengguna baru dan hak akses. Di sisi lain, tugasnya juga untuk melakukan penggabungan data lama dan data baru. Mengontrol jalannya sistem kemudian memantau setiap perubahan dan mengujinya.

Fungsi dari database administrator adalah memastikan sistem berjalan lancar dan data selalu tersedia untuk digunakan. Oleh sebab itu, mereka bekerja untuk menjaga keamanan data dan mengelola semua data dengan hati-hati agar terhindar dari kesalahan atau tindakan ilegal yang dapat merusak data.

Cloudeka adalah layanan Cloud yang bekerja secara maksimal untuk memberikan perlindungan data secara maksimal. Telah teruji dan berpengalaman dalam mengelola data penting dengan sangat baik sehingga tetap mengedepankan ketersediaan serta keutuhan data. Menggunakan produk Deka DbaaS dari Cloudeka merupakan pilihan yang tepat untuk solusi pengelolaan data. Dapatkan sekarang untuk mengoptimalkan kinerja data menjadi lebih efisien.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.