Menu Close

Berita & Acara

GPU Untuk Inference LLM

GPU Inference LLM
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Dalam era kecerdasan buatan yang semakin berkembang, Large Language Models (LLM) seperti GPT-4 dan LLaMA memerlukan sumber daya komputasi yang besar untuk melakukan inference secara efisien. Inference adalah proses di mana model AI menghasilkan output berdasarkan input yang diberikan, dan ini memerlukan perangkat keras yang mumpuni. Salah satu komponen kunci dalam proses ini adalah Graphics Processing Unit (GPU). Untuk memahami lebih lanjut tentang proses inference pada LLM, silakan ulasan artikel berikut ini.

Apakah Graphics Processing Unit (GPU) Penting untuk LLM Inference?

GPU memainkan peran krusial dalam inference LLM karena kemampuannya dalam memproses data secara paralel. Berbeda dengan CPU yang memiliki jumlah inti terbatas, GPU memiliki ribuan inti yang memungkinkan pemrosesan data dalam jumlah besar secara simultan. Hal ini membuat GPU lebih efisien dalam menangani beban kerja yang berat seperti inference pada LLM.

Meskipun CPU dapat digunakan untuk inference, performanya jauh lebih rendah dibandingkan GPU. Sebagai contoh, dalam pengujian menggunakan model Llama 3, GPU mampu menghasilkan kecepatan inference yang jauh lebih tinggi dibandingkan CPU .

Baca Juga: AI Agent vs AI Assistant: Apa Bedanya dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Keuntungan Menggunakan GPU untuk LLM Inference

Setelah memahami bahwa GPU memiliki keunggulan mendasar dibanding CPU dalam hal pemrosesan paralel, muncul pertanyaan penting: apa saja manfaat nyata yang bisa diperoleh saat menggunakan GPU untuk inference LLM? Di sinilah keputusan strategis pemilihan hardware menjadi sangat krusial, terutama bagi perusahaan atau individu yang ingin mengoptimalkan kecepatan, efisiensi, dan biaya operasional dalam implementasi Large Language Models.

Berikut ini adalah beberapa keuntungan utama menggunakan GPU untuk LLM inference:

  • Kecepatan Pemrosesan Tinggi

GPU dirancang secara spesifik untuk menangani operasi matematika yang sangat kompleks secara paralel. Ini menjadi keunggulan utama dalam proses inference, di mana jutaan parameter dari model LLM harus diolah dalam waktu yang sangat singkat. Contoh nyata dapat dilihat pada performa NVIDIA H100 yang mampu memberikan kecepatan inference hingga 3-5 kali lebih cepat dibandingkan GPU generasi sebelumnya dalam pengujian di berbagai model LLaMA dan Mistral. Semakin cepat proses inference, semakin responsif aplikasi berbasis AI seperti chatbot, summarizer, ataupun tools analitik yang digunakan oleh perusahaan.

  • Efisiensi Energi

Walaupun secara absolut konsumsi daya GPU lebih tinggi dibanding CPU, tetapi jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan per watt jauh lebih besar. Ini berarti bahwa dalam skala besar (contoh: pengoperasian ribuan permintaan LLM setiap jamnya), penggunaan GPU justru lebih hemat energi dan biaya dibanding CPU. Studi benchmarking juga menunjukkan bahwa efisiensi throughput per watt pada GPU jauh lebih unggul secara signifikan.

  • Skalabilitas

Dalam ekosistem data center maupun cloud, GPU sangat memungkinkan untuk dikonfigurasi dalam bentuk cluster. Pengguna dapat menambahkan lebih banyak GPU untuk meningkatkan kapasitas inference tanpa mengubah infrastruktur inti yang ada. Hal ini juga yang menjadikan GPU pilihan utama di berbagai platform penyedia cloud seperti AWS, Azure, maupun Cloudeka dengan layanan Deka GPU-nya. GPU juga mendukung teknologi multi-instance GPU (MIG) yang memungkinkan satu unit GPU digunakan oleh beberapa proses atau pengguna secara bersamaan.

  • Dukungan Ekosistem

Saat ini, hampir seluruh framework pengembangan machine learning dan deep learning telah dioptimalkan untuk berjalan pada GPU. Contohnya:

    • TensorFlow dan PyTorch secara native menyediakan library untuk menjalankan proses di GPU.
    • NVIDIA Nemo: platform khusus yang memudahkan developer dalam pengembangan customized model generative AI
    • NVIDIA CUDA dan cuDNN memungkinkan developer memaksimalkan kinerja GPU untuk berbagai keperluan AI.
    • NVIDIA NIM mendukung deployment LLM dengan performa tinggi berbasis GPU.

Ketersediaan tools yang kaya inilah yang menjadikan proses deployment dan scaling LLM inference di GPU menjadi lebih sederhana, fleksibel, dan stabil.

Baca Juga: 15 Contoh Aplikasi Augmented Reality dan Penerapannya

LLM Inference pada CPU vs GPU

Perbandingan antara CPU dan GPU dalam inference LLM menunjukkan bahwa GPU unggul dalam hampir semua aspek performa. GPU mampu menangani operasi paralel dengan lebih efisien, sementara CPU lebih cocok untuk tugas-tugas serial.

Namun, dalam beberapa kasus tertentu, terutama pada perangkat dengan sumber daya terbatas seperti ponsel, CPU dapat memberikan performa yang kompetitif. Sebuah studi menunjukkan bahwa pada iPhone 15 Pro, CPU mampu menghasilkan 17 token per detik, mengungguli GPU yang hanya mencapai 12,8 token per detik .

Bagaimana Tips Memilih GPU untuk LLM Inference

Setelah memutuskan untuk menggunakan GPU, tantangan selanjutnya adalah bagaimana memilih GPU yang paling tepat untuk kebutuhan Anda. Tidak semua GPU diciptakan sama. Model flagship seperti NVIDIA A100, H100, GB200, hingga L40S memiliki spesifikasi yang sangat berbeda dalam hal kapasitas memori, jumlah Tensor Core, hingga bandwidth memory.

Berikut beberapa faktor utama yang wajib dipertimbangkan:

  • Kapasitas Memori (VRAM)

Model LLM besar seperti LLaMA 13B memerlukan sekitar 26 GB VRAM untuk inference yang optimal. Jika model yang digunakan lebih kecil (contoh: GPT-2 atau LLaMA 7B), kapasitas di bawah 16 GB mungkin sudah mencukupi.

  • Jumlah dan Generasi Tensor Core

GPU modern seperti seri A100 dan H100 menawarkan third generation Tensor Core yang memiliki peningkatan performa hingga 2-3 kali lipat dibanding generasi sebelumnya.

  • Bandwidth Memori

Bandwidth yang tinggi (di atas 1 TB/s) sangat penting untuk mempercepat transfer data antara memori dan GPU processor.

  • Kompatibilitas dan Dukungan Software

Pastikan GPU pilihan Anda mendukung framework yang digunakan seperti TensorFlow, PyTorch, ONNX Runtime, atau HuggingFace Transformers.

  • Harga dan Ketersediaan

RTX 4090 bisa menjadi opsi yang relatif terjangkau untuk developer individu, sementara H100 dan L40S lebih cocok untuk enterprise atau research level dengan budget besar.

Pilihan GPU yang optimal akan membantu Anda menghindari bottleneck saat deployment model, sekaligus memaksimalkan ROI dari investasi perangkat keras Anda.

Baca Juga: Apa itu Jupiter Notebook & Bagaimana Cara Menggunakannya

Apakah Ada Benchmark Lain?

Memilih GPU yang tepat tidak lepas dari acuan benchmark performa di dunia nyata. Benchmark ini membantu pengguna untuk membandingkan secara objektif performa GPU dalam konteks inference LLM. Beberapa benchmark relevan yang saat ini banyak digunakan adalah:

  • Llama.cpp Benchmark

Alat open-source yang digunakan untuk menguji performa inference model LLaMA di berbagai GPU, baik GPU server-class maupun consumer-class seperti RTX 4090.

  • Puget Systems Benchmark

Menyediakan hasil pengujian performa GPU konsumen, seperti RTX 4080 dan RTX 4090, saat menjalankan berbagai model LLM. Studi terbaru mereka menunjukkan RTX 4090 mampu memberikan performance-per-dollar terbaik di kelasnya untuk inference LLM.

  • DeepSpeed & Accelerate

Tools dari Microsoft dan HuggingFace yang dirancang untuk mempercepat inference dengan mengoptimalkan distribusi data di multi-GPU environments.

Benchmark bersifat situasional. Hasil di satu jenis model tidak selalu sama di model lain. Oleh karena itu, selalu uji langsung pada workload real Anda.

GPU telah terbukti menjadi pilihan terbaik untuk menjalankan inference LLM dalam berbagai skenario, mulai dari skala kecil hingga enterprise. Dengan keunggulan kecepatan, efisiensi energi, dan ekosistem software yang sangat mendukung, GPU mampu menjawab tantangan besar yang ditimbulkan oleh model LLM yang semakin besar dan kompleks.

Namun demikian, pemilihan GPU tetap harus dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan faktor memori, Tensor Core, bandwidth, kompatibilitas software, serta tentunya harga dan ketersediaan. Melalui solusi seperti Deka GPU dari Cloudeka, Anda kini bisa mendapatkan akses ke teknologi GPU tercanggih tanpa repot membangun sendiri infrastruktur mahal, sehingga bisa langsung fokus pada inovasi dan pengembangan produk berbasis AI.

Produk Cloudeka: Deka GPU

Jika Anda membutuhkan solusi GPU inference berbasis cloud yang scalable dan efisien, Deka GPU dari Cloudeka adalah pilihan yang sangat layak dipertimbangkan.

Deka GPU menghadirkan berbagai pilihan GPU kelas dunia, hingga NVIDIA L40S & H100 Series untuk skala enterprise dan research level.

Keunggulan Deka GPU antara lain:

  • Infrastruktur lokal di Indonesia memberikan latensi rendah untuk pelanggan dalam negeri
  • Layanan on-demand yang memungkinkan scaling up atau down sesuai kebutuhan project Anda
  • Customer support 24/7 dan harga kompetitif dibanding pemain global lainnya

Dengan Deka GPU, Anda dapat menjalankan berbagai beban kerja inference LLM dengan performa optimal tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk infrastruktur on-premise.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.