Menu Close

Berita & Acara

Penting! 6 Manfaat Cloud Disaster Recovery Bagi Bisnis

12 Jenis Malware Berbahaya dan Cara Mengatasinya
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Di era digital yang penuh dengan ketidakpastian, gangguan sistem, serangan siber, hingga bencana alam bisa terjadi kapan saja. Bagi bisnis yang sangat bergantung pada data dan infrastruktur IT, kehilangan akses ke sistem inti selama beberapa jam saja dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar, kehilangan pelanggan, hingga kerusakan reputasi.

Inilah mengapa disaster recovery (DR) menjadi prioritas penting, terutama dalam konteks cloud. Dengan infrastruktur berbasis cloud, bisnis tidak hanya mendapatkan efisiensi operasional, tetapi juga fleksibilitas dan keandalan dalam pemulihan sistem saat terjadi gangguan. Salah satu pendekatan yang semakin banyak diadopsi adalah Cloud Disaster Recovery.

Apa Itu Cloud Disaster Recovery?

Cloud Disaster Recovery (Cloud DR) adalah pendekatan pemulihan data dan sistem bisnis dari gangguan atau kerusakan infrastruktur melalui teknologi cloud computing. Dalam sistem ini, cadangan (backup) data dan aplikasi penting disimpan di lingkungan cloud, dan bisa diaktifkan dengan cepat saat terjadi gangguan pada sistem utama.

  • Definisi umum dan teknis

Secara umum, Cloud Disaster Recovery merupakan bagian dari strategi Business Continuity Plan (BCP) yang memungkinkan bisnis untuk tetap beroperasi meskipun terjadi insiden besar seperti server down, ransomware, atau bencana alam.

Secara teknis, sistem ini bekerja dengan menyalin data dari pusat data utama ke infrastruktur cloud. Ketika terjadi gangguan, sistem akan otomatis atau manual melakukan failover—yakni mengalihkan operasi ke sistem cadangan di cloud.

Baca Juga: Mau Website Anti Lemot? Kenali Jenis Load Balancing dan Cara Kerjanya

  • Perbedaan dengan backup biasa

Meski terlihat serupa, cloud backup dan cloud disaster recovery memiliki tujuan dan kompleksitas yang berbeda. Backup hanya menyimpan salinan data, dan proses pemulihannya bisa memakan waktu lama. Sementara itu, cloud disaster recovery memungkinkan pemulihan sistem secara menyeluruh dan cepat, termasuk aplikasi, konfigurasi, dan layanan penting.

  • Komponen utama: failover, failback, dan redundansi

    • Failover adalah proses otomatis atau manual yang mengalihkan sistem ke server cadangan saat terjadi gangguan.
    • Failback adalah proses mengembalikan sistem dari server cadangan ke server utama setelah sistem pulih.
    • Redundansi berarti memiliki salinan atau sumber daya alternatif yang siap digunakan jika sumber utama gagal.

Ketiganya menjadi pilar penting dalam arsitektur Cloud DR yang andal.

Komponen Kunci dalam Strategi Cloud DR

Setelah memahami pengertian dasar Cloud Disaster Recovery serta perbedaannya dengan backup biasa, kini saatnya kita membahas lebih dalam mengenai elemen-elemen penting yang menentukan seberapa efektif strategi DR Anda. Tidak cukup hanya memiliki salinan data di cloud—tanpa perencanaan metrik pemulihan yang jelas seperti RTO dan RPO, upaya pemulihan bisa tetap lambat dan merugikan bisnis. Maka dari itu, mari kita telusuri komponen-komponen kunci yang menjadi fondasi dalam membangun sistem Cloud DR yang tangguh dan responsif,

  • Recovery Point Objective (RPO)

RPO adalah ukuran waktu maksimum data yang bisa diterima hilang akibat gangguan. Misalnya, jika RPO adalah 1 jam, maka sistem harus bisa dipulihkan hingga data terakhir satu jam sebelum gangguan. Semakin kecil RPO, semakin sering data harus disalin dan disinkronisasi.

  • Recovery Time Objective (RTO)

RTO adalah waktu maksimum yang diperbolehkan untuk memulihkan sistem dan layanan setelah gangguan terjadi. Misalnya, jika RTO adalah 4 jam, maka semua layanan penting harus bisa kembali normal dalam waktu tersebut.

  • Apa Perbedaan Besar dari RPO & RTO

RPO berfokus pada berapa banyak data yang boleh hilang. Sedangkan RTO berfokus pada berapa cepat sistem harus kembali pulih. Keduanya harus dirancang secara selaras dengan kebutuhan operasional dan toleransi risiko dari masing-masing bisnis.

Baca Juga: AI Agent vs AI Assistant: Apa Bedanya dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Manfaat Cloud Disaster Recovery untuk Bisnis

Berikut enam manfaat utama dari Cloud Disaster Recovery yang dapat langsung dirasakan oleh perusahaan di berbagai industri:

  • Mengurangi Downtime Secara Signifikan

Dengan sistem failover otomatis ke cloud, perusahaan bisa menghindari waktu henti (downtime) yang lama. Ini sangat penting untuk bisnis yang membutuhkan ketersediaan sistem 24/7, seperti e-commerce, perbankan, dan layanan digital.

  • Skalabilitas dan Fleksibilitas Lebih Tinggi

Karena berbasis cloud, kapasitas penyimpanan dan sumber daya dapat disesuaikan secara dinamis sesuai kebutuhan bisnis. Hal ini menghindari biaya infrastruktur fisik yang besar dan tetap mendukung pertumbuhan bisnis.

  • Efisiensi Biaya Operasional

Dibandingkan dengan membangun dan memelihara pusat data cadangan secara fisik, solusi Cloud DR menawarkan penghematan besar. Biaya hanya dikeluarkan saat dibutuhkan, dengan model pay-as-you-go yang efisien.

  • Pemulihan Otomatis yang Cepat dan Andal

Beberapa solusi Disaster Recovery as a Service (DRaaS) memiliki fitur orchestration otomatis yang dapat menghidupkan kembali sistem hanya dalam hitungan menit. Ini membuat proses pemulihan menjadi lebih cepat dan minim kesalahan manusia.

  • Kepatuhan terhadap Regulasi dan Standar Keamanan

Banyak penyedia Cloud DR yang sudah memiliki sertifikasi seperti ISO 27001, PCI-DSS, dan HIPAA. Ini membantu perusahaan untuk tetap patuh terhadap regulasi industri yang mewajibkan perlindungan dan pemulihan data.

  • Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan dan Mitra Bisnis

Dengan memiliki rencana pemulihan yang solid, perusahaan dapat menunjukkan kepada pelanggan dan mitra bahwa mereka memiliki kemampuan untuk tetap stabil dalam kondisi krisis. Ini sangat penting untuk membangun reputasi dan kepercayaan jangka panjang.

Baca Juga: 15 Contoh Aplikasi Augmented Reality dan Penerapannya

Solusi Disaster Recovery di Cloudeka

Sebagai penyedia layanan cloud nasional, Cloudeka menawarkan solusi Cloud Disaster Recovery yang bisa disesuaikan untuk berbagai skala bisnis. Fitur yang ditawarkan meliputi:

  • Integrasi mudah dengan sistem on-premise maupun hybrid.
  • Opsi failover dan failback otomatis.
  • Monitoring dan pengujian DR secara berkala.
  • Dukungan teknis lokal 24/7.
  • Perlindungan data dengan enkripsi dan lokasi server di Indonesia.

Dengan memanfaatkan layanan dari Cloudeka, perusahaan dapat membangun sistem Disaster Recovery yang tidak hanya efisien, tetapi juga terukur dan patuh terhadap regulasi dalam negeri.

Cloud Disaster Recovery kini bukan lagi opsi tambahan, tetapi sudah menjadi kebutuhan penting dalam operasional bisnis modern. Teknologi ini membantu perusahaan meminimalkan risiko kerugian akibat gangguan, menjaga kelangsungan operasional, serta membangun kepercayaan pasar.

Implementasi strategi DR yang mencakup RTO, RPO, failover, dan failback memberikan perlindungan menyeluruh terhadap ancaman yang tidak terduga.

Untuk solusi yang praktis dan andal, Cloudeka menghadirkan Deka Vault DR, sistem Disaster Recovery yang kuat, mudah diimplementasikan, dan terjangkau.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.