Menu Close

Berita & Acara

Mengenal Cara Kerja Search Engine dan Algoritmanya

Cara Kerja Search Engine
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Masih banyak orang yang belum mengetahui cara kerja search engine atau mesin pencarian. Hampir setiap orang pasti melakukan pencarian melalui search engine seperti Google ketika ingin mencari informasi. Search engine juga kini sudah sangat mudah diakses melalui smartphone selama Anda memiliki koneksi internet.

Lantas, bagaimana sih cara kerja search engine? Pada artikel ini, Anda akan menemukan jawabannya. Namun sebelum itu, ada baiknya jika Anda mengetahui apa itu search engine dan sejarahnya terlebih dahulu. Mari simak selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Search Engine?

Search engine, atau mesin pencari, adalah sebuah sistem perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan berbagai macam pencarian pada World Wide Web. Search engine melakukan pencarian di World Wide Web secara sistematis untuk mendapatkan informasi tertentu yang dituliskan oleh pengguna di dalam kolom mesin pencari Hasil pencarian umumnya akan disajikan dalam daftar hasil pencarian, atau yang biasa disebut sebagai Search Engine Results Page (SERP).

Informasi hasil pencarian yang ditampilkan dapat berupa tautan ke halaman website, gambar, video, infografis, artikel, makalah penelitian, dan jenis berkas lainnya. Beberapa mesin pencari biasanya akan menambang data yang tersedia di database atau direktori terbuka. Tidak seperti direktori web yang hanya dikelola oleh editor manusia, mesin pencari akan memelihara informasi real time dengan menjalankan algoritma pada perayap (crawler) web.

Sejarah Search Engine

Ilmuwan komputer asal Inggris, Tim Berners-Lee, menciptakan World Wide Web (WWW), atau yang biasa disebut Web, pada tahun 1989 saat bekerja untuk CERN di Swiss. Pada tahun 1990, Berners-Lee mulai mengembangkan fondasi untuk Web, yaitu HTTP, HTML, browser WorldWideWeb, server, dan situs web pertama untuk mengelola dokumentasi.

Sejak saat itu, Web mulai menjadi sistem yang banyak digunakan oleh hampir seluruh ilmuwan komputer di seluruh dunia dan berbagai macam situs web tercipta. Untuk memudahkan pencarian di dalam Web, search engine diciptakan. Pada tahun 1990, search engine pertama bernama Archie diciptakan, lalu beberapa search engine lain menyusul setelahnya.

Berikut ini adalah sejarah search engine yang pernah ada:

  • 1990: Archie
  • 1991: Veronica dan Jughead
  • 1992: Vlib
  • 1993: Excite and World wide web wanderer
  • 1994: AltaVista, Galaxy, Yahoosearch, Infoseek, Webcrawler, dan Lycos
  • 1995: Looksmart
  • 1996: Google, HotBot, dan Inktomi
  • 1997: Ask.com
  • 1998: MSN; dmoz
  • 1999: Alltheweb
  • 2005: Snap
  • 2006: Microsoft Livesearch
  • 2008: Cuil
  • 2009: Microsoft Bing

Saat ini, search engine yang paling sering digunakan oleh orang-orang adalah Google, Bing, dan Yahoo.

Baca juga: Yuk, Kenali Perbedaan SEO dan SEM!

5 Faktor Penentu Hasil Pencarian Google

Berikut adalah lima faktor yang mempengaruhi hasil pencarian sesuai dengan kueri:

1. Makna/Intensi dari Sebuah Query

Google menekankan pentingnya memahami pencarian pengunjung untuk menampilkan hasil pencarian terbaik. Analisis kueri yang dimasukkan di kolom pencarian menjadi tahap pertama, karena Google memiliki sistem untuk memahami kata-kata yang diinputkan, termasuk sinonim dan kesalahan pengejaan. Untuk SEO, penting untuk memahami tujuan pencarian pengguna agar dapat menargetkan kata kunci yang relevan dengan search intent mereka.

2. Relevansi dari Sebuah Webpages

Setelah memahami permintaan pengguna, Google akan mencari halaman web yang sesuai dengan kueri tersebut. Algoritma Google 2020 meninjau topik pencarian pada indeks dan menganalisis frekuensi serta lokasi kata kunci pada judul (header) dan isi teks pada halaman web.

Selain pencocokan kata kunci, Google juga mempertimbangkan data interaksi tersembunyi untuk menilai relevansi hasil pencarian. Data tersebut diubah menjadi sinyal yang membantu sistem machine learning untuk memprediksi relevansi.

Dengan kata lain, search engine memiliki algoritma tersendiri untuk memilih halaman web yang paling relevan dengan permintaan pengguna.

3. Kualitas Konten

Algoritma Google Search perlu mengevaluasi ribuan bahkan jutaan halaman internet untuk menentukan relevansinya terhadap query pengguna. Evaluasi meliputi penilaian terhadap isi halaman, apakah halaman tersebut mengandung informasi yang bermanfaat dan sesuai dengan permintaan pengguna.

Ada ratusan faktor yang digunakan oleh algoritma untuk menentukan kualitas konten, termasuk keterkinian konten, jumlah kata kunci, jumlah kata dalam satu halaman, dan kredibilitas informasi yang disajikan melalui backlink.

Kualitas konten juga dinilai dari tautan situs lain yang mengarah ke halaman Anda. Jika terdapat situs terkemuka yang menautkan ke halaman Anda, maka informasi pada situs Anda dinilai lebih berkualitas.

Google memiliki algoritma terbaru untuk mengidentifikasi dan menghapus situs yang mengandung spam atau melanggar panduan Webmaster Google.

4. Usability dari Sebuah Web Pages

Google akan mengevaluasi informasi sebelum menampilkan hasil pencarian, termasuk kuantitas hasil, relevansi topik, dan kedalaman informasi pada halaman web. Setelah itu, sistem pemberi peringkat akan menampilkan hasilnya.

Selain informasi situs, Google juga mempertimbangkan faktor lain seperti kecepatan halaman, mobile-friendliness, dan tampilan situs di berbagai browser. Google menyediakan fitur PageSpeed Insights untuk membantu pemilik situs membuat halaman yang sesuai dengan standar algoritma Google 2020.

5. Konteks dan Pengaturan

Google mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk lokasi, riwayat penelusuran, dan setelan penelusuran pengguna, dalam menampilkan hasil pencarian yang relevan.

Google juga menggunakan fitur personalisasi untuk menyesuaikan hasil pencarian dengan minat dan aktivitas pengguna di akun mereka.

Baca juga: SEO On Page: Pengertian dan Penerapannya

Bagaimana Cara Kerja Search Engine?

Bagaimana Cara Kerja Search Engine Google

Search engine memiliki cara yang berbeda untuk menampilkan hasil pencarian antara satu sama lain. Namun, setiap search engine bekerja berdasarkan tiga prinsip dasar, yaitu:

  • Crawling
  • Indexing
  • Ranking

Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

1. Crawling

Proses pertama yang dilakukan mesin pencari ketika penggunanya melakukan pencarian adalah crawling. Mesin pencari akan menggunakan program yang disebut web crawler (kadang disebut bot atau spiderbot) untuk mencari, menemukan konten dan mengumpulkan data adari setiap halaman web secara lengkap, mulai dari keyword atau kata kunci, judul, gambar, dan lain sebagainya.

Setiap kali web crawler menemukan halaman web baru melalui tautan, crawler akan memindai dan meneruskan kontennya untuk diproses lebih lanjut (indexing). Setelah itu, web crawler akan melanjutkan pencarian untuk menemukan laman web baru secara terus-menerus.

2. Indexing

Indexing adalah proses memvalidasi dan menyimpan konten dari halaman web di database mesin pencari yang disebut “index“. Pada dasarnya, index adalah perpustakaan besar dari semua website yang ada di dalam Web.

Website Anda harus ter-index agar dapat ditampilkan di halaman SERP mesin pencari. Setelah halaman web dianalisis dan disimpan dalam index, halaman tersebut dapat digunakan sebagai hasil pencarian untuk permintaan pencarian dari pengguna.  Sama seperti crawling, proses indexing juga adalah proses yang berjalan secara terus-menerus agar mesin pencari selalu memiliki hasil pencarian yang “segar”.

3. Ranking

Proses terakhir dari cara kerja search engine adalah ranking, yaitu memilih hasil terbaik dari data yang sudah dikumpulkan dan membuat daftar halaman yang akan muncul di halaman SERP. Peringkat dari sebuah website akan ditentukan berdasarkan kualitas SEO (Search Engine Optimization) yang dimilikinya.

Baca juga: Mengenal Fitur SERP dalam SEO

SEO Untuk Meningkatkan Peringkat Website

Selain memberikan informasi yang berguna bagi penggunanya, search engine juga dapat membantu perusahaan untuk mempromosikan website mereka. Di era digital seperti sekarang, search engine sudah menjadi bagian yang sangat penting bagi strategi pemasaran digital. Setiap perusahaan ingin memastikan bahwa website mereka berada di peringkat atas hasil pencarian.

Cara untuk mengoptimalkan website Anda agar dapat muncul di peringkat atas hasil pencarian adalah dengan menggunakan SEO atau Search Engine Optimization. Maka dari itu, hampir setiap perusahaan yang ada di dunia memiliki divisi SEO untuk membantu strategi pemasaran digital mereka.

Selain menggunakan SEO, cara lain untuk meningkatkan peringkat website adalah dengan mengoptimalkannya menggunakan layanan Cloud. Jika tertarik menggunakan layanan Cloud, Anda dapat menghubungi Cloudeka sekarang juga. Semoga penjelasan cara kerja search engine ini dapat membantu Anda!

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.