Menu Close

Berita & Acara

Mengenal Perbedaan DHCP Server dan DHCP Client

Perbedaan DHCP Server Dan DHCP Client
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Dynamic Host Configuration Protocol atau DHCP adalah protokol yang mendukung kelancaran koneksi dalam jaringan komputer di bisnis Anda. Komunikasi dan pekerjaan yang dilakukan secara online menjadi lancar karena adanya DHCP. Ada dua peran utama DHCP yang harus kita ketahui, yaitu DHCP server dan DHCP client dan keduanya memiliki fungsi dan tugas masing-masing. Kali ini, Anda akan mendalami perbedaan DHCP server dan DHCP client. Simak penjelasannya sampai selesai.

Definisi DHCP Server dan DHCP Client

Lebih baik Anda memahami dahulu pengertian DHCP Dynamic Host Configuration Protocol sebelum membahas masing-masing definisinya. DHCP adalah protokol jaringan yang penting dalam distribusi alamat IP (Internet Protocol) secara otomatis. Bayangkan jika setiap perangkat harus diatur secara manual dengan alamat IP, hal ini bisa menjadi tugas yang rumit, terutama dalam jaringan yang besar. Inilah peran utama DHCP, yaitu memastikan agar setiap perangkat mendapatkan alamat IP secara otomatis tanpa perlu campur tangan manusia.

Koneksi jaringan yang sukses bergantung pada distribusi alamat IP yang efisien. DHCP memainkan peran sentral dalam memastikan bahwa setiap perangkat yang terhubung ke jaringan, baik di rumah, kantor, atau bahkan di tempat umum memperoleh alamat IP dengan mudah. Tanpa DHCP, pengaturan manual alamat IP akan memerlukan waktu dan usaha yang signifikan, dan bisa menyebabkan potensi konflik.

DHCP memiliki dua peran, yaitu DHCP client dan DHCP server. Mari kita pahami pengertiannya di bawah ini

Pengertian DHCP Server

DHCP server adalah bagian dari jaringan yang berperan sebagai penyedia alamat IP. Ketika perangkat baru terhubung ke jaringan, DHCP server akan memberikan alamat IP kepada perangkat tersebut. Server ini memiliki tugas untuk mengelola alamat IP yang tersedia dalam jaringan dan mendistribusikannya sesuai permintaan. Dengan kata lain, DHCP serveradalah yang bertanggung jawab atas alokasi alamat IP.

Pengertian DHCP Client

Sedangkan DHCP client adalah perangkat yang meminta alamat IP dari DHCP server. Perangkatnya bisa berupa komputer, smartphone, printer, atau perangkat apa pun yang terhubung ke jaringan komputer. DHCP client aktif dalam proses ini dengan mengirim permintaan kepada DHCP server untuk memperoleh alamat IP yang valid. Jadi, mereka adalah “penerima” yang bergantung pada Server.

Baca juga: 5 Fungsi DHCP Server dan Cara Kerjanya yang Perlu Anda Ketahui

Perbedaan DHCP Server dan DHCP Client dari Berbagai Aspek

Sekarang, mari kita bahas lebih lanjut mengenai perbedaan DHCP server dan DHCP client di bawah ini!

1. Berdasarkan Fungsinya

Fungsi DHCP server adalah melakukan konfigurasi jaringan secara otomatis. Ketika Anda menghubungkan komputer atau perangkat lain ke jaringan, DHCP server akan memberikan alamat IP kepada perangkat tersebut agar bisa berpartisipasi dalam jaringan. 

DHCP Server juga memiliki fungsi tambahan. Salah satu informasi yang diberikan oleh server adalah subnet mask, yaitu parameter yang menentukan sejauh mana alamat IP yang diberikan oleh DHCP server dapat digunakan dalam jaringan. Selain itu, DHCP server juga memberikan informasi tentang gateway, alias adalah pintu gerbang yang menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan eksternal. Terakhir, DHCP server memberikan informasi tentang DNS (Domain Name System) server untuk mengonversi nama domain menjadi alamat IP.

Sementara fungsi DHCP client adalah meminta pengaturan jaringan dan menerima informasi yang diberikan oleh DHCP server. Ketika Anda menghidupkan komputer atau menghubungkan ponsel ke Wi-Fi, perangkat tersebut akan mencari DHCP server di jaringan. Setelah menemukan DHCP server, DHCP client mengirim permintaan untuk mendapatkan alamat IP dan informasi konfigurasi lainnya. Setelah permintaan diterima oleh DHCP server, server akan memberikan alamat IP, subnet mask, gateway, dan informasi DNS server kepada DHCP client.

Setelah mendapatkan pengaturan ini, perangkat Anda dapat menggunakan alamat IP untuk berkomunikasi dalam jaringan, mengakses Internet, dan menjalankan aplikasi yang memerlukan sambungan jaringan.

2. Perbedaan dalam Penggunaan

Salah satu peran utama DHCP server adalah memberikan alamat IP yang unik kepada perangkat yang terhubung ke jaringan.Dengan menggunakan DHCP server, administrator jaringan dapat menghemat waktu dan usaha. Selain itu, DHCP server juga membantu menghindari kesalahan konfigurasi. Ketika konfigurasi dilakukan secara otomatis, risiko kesalahan manusia dapat diminimalkan sehingga perangkat dalam jaringan menerima pengaturan yang konsisten dan benar.

Di sisi lain, penggunaan DHCP client adalah untuk meminta pengaturan jaringan dan menerima informasi yang diberikan oleh DHCP server. Dengan menggunakan DHCP client, penggunaan jaringan menjadi lebih mudah. Anda tidak perlu mengatur alamat IP secara manual atau melakukan konfigurasi jaringan yang rumit. Sebaliknya, Anda hanya perlu mengaktifkan perangkat dan menghubungkannya ke jaringan, dan DHCP client akan mengurus sisanya dengan otomatis.

3. Perbedaan berdasarkan Cara Kerja

Cara kerja DHCP server dan DHCP client pun berbeda. Proses kerja DHCP server dimulai ketika ada perangkat baru yang terhubung ke jaringan komputer. DHCP server akan mendeteksi permintaan dan memberikan alamat IP yang valid kepada perangkat tersebut. Selain alamat IP, DHCP server juga akan memberikan informasi lain yang diperlukan agar perangkat dapat berkomunikasi dengan benar dalam jaringan.

Sementara itu, DHCP client bekerja dengan cara meminta pengaturan jaringan dan menerima informasi yang diberikan oleh DHCP server. Ketika perangkat yang menggunakan DHCP client terhubung ke jaringan, perangkat ini akan mencari DHCP server di jaringan tersebut. Setelah menemukan DHCP server yang berfungsi, perangkat ini akan mengirim permintaan kepada server untuk memperoleh alamat IP dan informasi konfigurasi lainnya. Lalu, DHCP server memberikan alamat IP dan informasi lainnya. Setelah menerima informasinya, DHCP client melakukan konfigurasi jaringan dan perangkat sesuai pengaturan yang diberikan.

Dalam perbandingan, DHCP server bertindak sebagai ‘penyedia’ alamat IP, sementara DHCP client bertindak sebagai ‘penerima’ yang aktif meminta dan menggunakan informasi yang diberikan oleh Server untuk berpartisipasi dalam jaringan dengan sukses.

4. Perbedaan berdasarkan Wilayah Tanggung Jawab

Perbedaan terakhir terletak pada tanggung jawabnya. Tanggung jawab dari DHCP server terbatas pada router dan server dalam jaringan. DHCP server adalah elemen yang berperan sebagai penyedia alamat IP dan konfigurasi jaringan lainnya kepada perangkat yang terhubung. Artinya, server berfokus pada perangkat yang memiliki peran dalam mengelola lalu lintas jaringan atau yang memerlukan alamat IP yang tetap.

Di sisi lain, wilayah tanggung jawab DHCP client melibatkan perangkat yang berperan sebagai pengguna akhir dalam jaringan, seperti komputer atau laptop. Dalam hal ini, perangkat adalah bagian dari wilayah tanggung jawab DHCP client dalam melakukan permintaan alamat IP.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Server Down dengan Cepat

Keuntungan dan Kerugian DHCP Server dan DHCP Client

Baik DHCP server maupun DHCP client, keduanya memiliki keuntungan dan kerugian dalam penggunaannya. Seperti apa manfaat dan kerugian dari penggunaan dua protokol tersebut? Berikut adalah penjelasannya.

Keuntungan DHCP Server

Salah satu keuntungan utama menggunakan DHCP server adalah penghematan waktu dan usaha dalam mengkonfigurasi setiap perangkat yang terhubung ke jaringan. Manfaat ini berguna dalam jaringan yang memiliki banyak perangkat yang terhubung, sehingga menghindari tugas yang melelahkan dan repetitif.

Selain itu, DHCP server membantu menghindari kesalahan konfigurasi yang mungkin terjadi jika dilakukan secara manual. Konfigurasi otomatis meminimalkan risiko kesalahan manusia, sehingga memastikan bahwa perangkat dalam jaringan menerima pengaturan yang benar.

Kerugian DHCP Server

Sementara itu, ada juga kekurangan dari penggunaan DHCP server. Untuk menjalankan DHCP server, diperlukan perangkat tambahan dalam jaringan. Ini bisa berupa perangkat keras khusus atau perangkat lunak yang harus diinstal dan dikonfigurasi dengan benar. 

Konfigurasi DHCP server juga memerlukan pengetahuan teknis yang cukup. Administrator jaringan atau pengguna yang bertanggung jawab harus memahami pengaturan dan operasi DHCP server untuk menjalankannya dengan efisien dan mencegah potensi masalah.

Keuntungan DHCP Client

Salah satu keuntungan utama menggunakan DHCP client adalah memudahkan pengaturan jaringan pada perangkat. Pengguna akhir tidak perlu mengatur alamat IP atau konfigurasi jaringan secara manual. Mereka hanya perlu mengaktifkan perangkat dan menghubungkannya ke jaringan, dan DHCP client akan mengurus sisanya dengan otomatis. 

Seperti DHCP server, penggunaan DHCP client juga membantu menghindari kesalahan konfigurasi yang mungkin terjadi jika dilakukan secara manual. Perangkat akan menggunakan informasi yang diberikan oleh server dengan benar.

Kerugian DHCP Client

Sebelum perangkat menggunakan DHCP client, perlu dilakukan konfigurasi awal. Ini termasuk mengaktifkan fitur DHCP client di perangkat dan memastikan bahwa perangkat dapat berkomunikasi dengan DHCP server dalam jaringan.

Penggunaan DHCP client tidak cocok untuk jaringan komputer yang kompleks atau memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat dipenuhi dengan konfigurasi otomatis. Dalam situasi ini, konfigurasi manual mungkin lebih sesuai untuk memastikan pengaturan yang tepat sesuai dengan kebutuhan jaringan yang rumit.

Pemahaman yang baik tentang perbedaan DHCP server dan DHCP client diperlukan dalam pengelolaan jaringan. Keduanya memiliki peran yang berbeda dan penting dalam memastikan konektivitas yang lancar dalam jaringan bisnis Anda. Jadi, pilihannya tergantung pada kebutuhan dan tuntutan jaringan Anda.

Apabila sedang mencari solusi penyimpanan Cloud yang andal, Anda bisa menghubungi menggunakan layanan Deka Box dari Cloudeka. Sebagai Cloud Storage Service Providers yang berbasis di Indonesia, kami menghadirkan Deka Box sebagai solusi penyimpanan data yang dilengkapi dengan kontrol akses yang aman. Hubungi kami untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai layanan Deka Box yang bisa memperlancar operasional bisnis Anda!

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.