Menu Close

Berita & Acara

Cache Memory: Pengertian dan Fungsi

Cache Memory Adalah
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Seperti namanya, cache memory adalah tempat penyimpanan sementara yang membantu mempercepat proses akses data oleh CPU. Seperti sebuah perpustakaan pribadi bagi komputer, cache memory menyimpan data yang sering digunakan dan memastikan bahwa data tersebut selalu siap tersedia untuk digunakan, tanpa harus mengakses memori utama setiap kali. Hal ini membuat kinerja komputer menjadi lebih cepat dan efisien.

Dalam artikel ini kami akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian cache memory beserta fungsinya.

Apa Itu Cache Memory?

Cache memory adalah jenis memori yang berfungsi sebagai tempat sementara untuk menyimpan data yang sering digunakan oleh CPU. Cache memory memiliki akses yang lebih cepat dibandingkan dengan memori utama (RAM), sehingga membantu meningkatkan kinerja komputer.

Cache memory berada di antara CPU dan memori utama (RAM), membantu mempercepat waktu akses data yang dibutuhkan oleh CPU. Jika CPU membutuhkan data yang sama, cache memory akan menyediakannya tanpa harus mengakses memori utama. Dengan adanya cache memory, proses akses data menjadi lebih cepat dan efisien, meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan. Ukuran cache memory biasanya lebih kecil dibandingkan dengan memori utama, namun cukup besar untuk memastikan data yang sering digunakan selalu tersedia.

Fungsi Cache Memory

Cache memory memiliki beberapa fungsi utama dalam sebuah komputer. Fungsi utama cache memory adalah untuk meningkatkan kecepatan akses data, menyimpan data yang sering digunakan oleh CPU, dan meningkatkan efisiensi kinerja. 

Cache memory juga berfungsi sebagai perantara antara CPU dan memori utama (RAM), memastikan bahwa data yang dibutuhkan oleh CPU selalu tersedia tanpa harus mengakses memori utama setiap kali. Dengan adanya cache memory, proses akses data menjadi lebih cepat dan efisien, dan meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan. Cache memory juga memastikan bahwa data yang disimpan di memori utama dan cache memory sama dan up-to-date, serta membantu menjaga kinerja mesin dan meningkatkan produktivitas pengguna.

Baca juga: 3 Cara Membersihkan Cache pada Browser

Bagaimana Cara Kerja Cache Memory?

Cache memory bekerja dengan mengambil data yang sering digunakan oleh CPU dan menyimpannya di cache memory untuk digunakan kembali pada masa yang akan datang. Hal ini memastikan bahwa CPU tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk mengakses data yang dibutuhkan, meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan.

Pertama, saat CPU membutuhkan data, ia akan memeriksa cache memory terlebih dahulu. Jika data yang dibutuhkan sudah tersimpan di cache memory, CPU akan mengakses data tersebut dari cache memory sehingga proses akses data menjadi lebih cepat. Data yang disimpan di cache memory dapat diambil dengan lebih cepat dibandingkan jika CPU harus mengakses data tersebut dari memori utama (RAM), karena cache memory memiliki kecepatan akses yang lebih tinggi daripada RAM.

Jika data yang dibutuhkan belum ada di cache memory, CPU akan mengakses data tersebut dari memori utama dan menyimpannya ke cache memory untuk digunakan kembali pada masa yang akan datang. Proses ini disebut caching, dan memastikan bahwa data yang sering digunakan tersedia di cache memory sehingga CPU tidak perlu mengakses memori utama setiap diakses.

Cache memory menggunakan teknik penyimpanan yang disebut mapping dan set associativity untuk memastikan bahwa data yang paling sering digunakan tersedia di cache memory. Mapping menentukan posisi setiap blok data dalam cache memory, sedangkan set associativity menentukan berapa banyak blok data yang dapat disimpan dalam set yang sama. Hal ini memastikan bahwa data yang sering digunakan dapat ditemukan dengan cepat dan efisien di cache memory.

Baca juga: Apa Itu Database? Apakah Penting Untuk Website?

Jenis-Jenis Cache Memory

Menurut lingkungan pemakaiannya, cache terbagi menjadi dua jenis, yaitu cache hardware dan cache software. Dalam kategori cache software, terdapat juga beberapa tipe, seperti web cache.

Inti dari seluruh fungsi cache adalah untuk mempercepat waktu loading dengan mengunduh dan menyimpan data dalam memori sementara. Dengan memahami berbagai jenis cache, Anda akan lebih mengerti area apa saja yang perlu ditingkatkan untuk mencapai performa terbaik pada perangkat.

Berikut ini akan kami uraikan jenis-jenis cache secara umum.

1. Cache Hardware

Cache hardware adalah bagian dari memori internal yang terletak di dalam prosesor komputer. Ini bertindak sebagai tingkat antara memori utama komputer dan prosesor, menyimpan data dan instruksi yang sering dibutuhkan oleh prosesor. Cache hardware membantu mempercepat kinerja komputer dengan menghemat waktu dan daya yang dibutuhkan oleh prosesor untuk mengakses data dari memori utama.

Cache hardware dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu CPU cache, GPU cache, dan DSP cache. CPU cache adalah cache yang digunakan oleh prosesor komputer untuk menyimpan data dan instruksi yang sering dibutuhkan. GPU cache memfokuskan pada penyimpanan data yang berkaitan dengan grafik atau gambar. Sedangkan, DSP cache memfokuskan pada penyimpanan data yang berkaitan dengan Digital Signal Processors, seperti suara, audio, video, suhu, dll.

Cache hardware sangat penting bagi kinerja komputer karena membantu mempercepat akses ke data yang sering dibutuhkan. Dengan demikian, prosesor tidak perlu terus-menerus mengakses memori utama yang lebih lambat, meningkatkan efisiensi dan kecepatan kinerja komputer.

2. Cache Software

Cache software adalah jenis cache yang berada di dalam software atau program komputer. Fungsinya adalah untuk mempercepat kinerja aplikasi atau program tersebut dengan menyimpan data yang sering digunakan dalam penyimpanan sementara. Saat aplikasi memerlukan informasi yang sama, ia dapat mengambilnya dari cache software dan mengakses memori utama kurang sering, yang membuat aplikasi bekerja dengan lebih cepat.

Berikut adalah beberapa jenis cache software:

  1. Disk cache: Digunakan untuk mempercepat proses penulisan dan pemuatan data oleh sebuah program.
  2. Web cache: Terdiri dari server-side cache dan client-side cache. Server-side cache memiliki beberapa jenis seperti Full-page cache, DNS cache, CDN cache, Object cache, Opcode cache, dan Fragment cache.
  3. Memoization: Merupakan metode optimasi yang terutama digunakan untuk mempercepat program komputer dengan menyimpan hasil pemanggilan fungsi yang berat.

Baca juga: Mengenal Apa itu CDN, Fungsi, Keuntungan, dan Cara Memilihnya

Semua jenis cache software memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mempercepat kinerja aplikasi atau program dengan menyimpan data yang sering digunakan dalam penyimpanan sementara. Dengan begitu, aplikasi tidak perlu mengakses memori utama setiap kali informasi yang sama dibutuhkan, sehingga meningkatkan efisiensi dan membuat aplikasi bekerja lebih cepat.

3. Cache Browser

Cache browser adalah sebuah penyimpanan sementara yang digunakan oleh browser web untuk mempercepat waktu loading halaman website. Cache browser menyimpan file-file seperti HTML, CSS, Javascript, PHP, dan banyak lainnya. Saat Anda mengunjungi sebuah website, browser akan mengambil informasi yang tersimpan di cache dan menggunakannya untuk menampilkan halaman web dengan lebih cepat, sehingga membuat proses browsing jauh lebih lancar.

Cache browser bekerja dengan cara menyimpan informasi dari website yang Anda kunjungi sehingga saat Anda mengunjungi halaman yang sama lagi, browser tidak perlu mengunduh informasi yang sama seluruhnya. Proses ini dapat membuat waktu loading halaman jauh lebih cepat dan memperbaiki pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Namun, cache browser juga memiliki beberapa kelemahan. Terkadang, cache browser dapat memperlambat proses loading karena memuat file-file yang sudah kedaluwarsa atau tidak lagi valid. Oleh karena itu, cache browser perlu dibersihkan secara berkala untuk memastikan bahwa informasi yang tersimpan di dalamnya tetap relevan dan valid.

Beberapa browser web menyediakan area untuk menghapus cache browser. Misalnya, jika Anda menggunakan Google Chrome, Anda bisa menemukan area ini di menu “Setting” atau “History”. Ini berguna untuk memastikan bahwa cache browser tidak memperlambat proses loading dan memastikan pengalaman pengguna tetap optimal.

Untuk memperbaiki kinerja situs web dengan memastikan akses yang lebih besar dan andal, Cloud Hosting dari Lintasarta Cloudeka dapat membantu meredakan beban cache web dan mempercepat akses ke situs, termasuk bisnis Anda. Guna memilih layanan hosting Cloud terbaik, Anda dapat berkonsultasi dengan Cloudeka. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan hosting Cloud yang dibutuhkan oleh bisnis Anda.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.