Menu Close

Berita & Acara

Apa itu Tier? Seperti Apa Fungsinya dalam Data Center

apa itu tier
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Selama ini, perkembangan teknologi informasi makin pesat dan makin banyak organisasi yang mengandalkan infrastruktur data center untuk menyimpan dan mengelola data mereka. Dalam dunia data center, terdapat istilah yang sering digunakan yaitu “tier“. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan tier dalam konteks data center? Pada artikel ini, kita akan menjelaskan apa itu tier dalam data center dan tingkatan-tingkatannya.

Apa Itu Tier dalam Data Center?

Tier dalam konteks data center merujuk pada standar dan klasifikasi untuk menggambarkan tingkat keandalan dan ketersediaan infrastruktur data center. Tingkatan tier didasarkan pada sejauh mana data center tersebut mampu memberikan layanan yang tidak terputus dan memiliki redundansi untuk menjaga operasionalisasinya. Makin tinggi tingkatan tier, makin tinggi pula tingkat keandalan dan ketersediaan data center tersebut.

Standar tier pada data center pertama kali diperkenalkan oleh Uptime Institute, lembaga yang mengkhususkan diri dalam mengembangkan standar untuk data center. Standar ini telah diterima secara luas di industri data center dan digunakan sebagai panduan untuk merencanakan, membangun, dan mengoperasikan data center yang andal.

Fungsi tier dalam data center memiliki beberapa poin penting yang perlu dipahami. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai fungsi tier pada data center:

  • Menilai keandalan dan ketersediaan: Tier digunakan sebagai alat untuk menilai dan mengklasifikasikan tingkat keandalan dan ketersediaan infrastruktur data center. Dengan menggunakan sistem tier, organisasi dapat mengidentifikasi tingkat keandalan yang diinginkan untuk menjalankan operasional bisnis mereka. Tier membantu dalam menentukan level redundansi dan toleransi terhadap gangguan yang dibutuhkan.
  • Merencanakan infrastruktur yang sesuai: Tier membantu organisasi dalam merencanakan infrastruktur data center yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan memilih tingkatan tier yang tepat, organisasi dapat memastikan bahwa infrastruktur mereka memiliki tingkat redundansi dan keandalan yang sesuai. Hal ini membantu mengurangi risiko downtime dan memastikan ketersediaan layanan yang tinggi.
  • Menentukan tingkat investasi: Tier juga berfungsi sebagai acuan dalam menentukan tingkat investasi yang diperlukan untuk membangun dan mengoperasikan data center. Tingkatan tier yang lebih tinggi umumnya membutuhkan investasi yang lebih besar dalam hal infrastruktur dan teknologi. Dengan memahami kebutuhan dan prioritas bisnis, organisasi dapat membuat keputusan yang tepat mengenai tingkatan tier yang paling sesuai dengan anggaran dan kebutuhan mereka.
  • Mengukur keandalan layanan: Fungsi tier juga membantu dalam mengukur keandalan layanan yang dapat diberikan oleh data center. Tingkatan tier yang lebih tinggi menunjukkan tingkat keandalan yang lebih tinggi, yang berarti risiko downtime yang lebih rendah. Organisasi dapat menggunakan tingkatan tier sebagai indikator untuk menilai dan membandingkan data center yang berbeda dan memilih penyedia layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • Meningkatkan kepercayaan pelanggan: Dengan memiliki infrastruktur data center yang sesuai dengan tingkatan tier yang tepat, organisasi dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Tingkat keandalan yang tinggi dan ketersediaan layanan yang baik membantu membangun reputasi yang kuat dan memastikan kepuasan pelanggan. Pelanggan akan merasa lebih yakin dan nyaman dalam menggunakan layanan yang disediakan oleh data center dengan tingkat tier yang tinggi.
  • Membantu dalam pemulihan bencana: Tier juga memiliki peran penting dalam pemulihan bencana. Tingkatan tier yang lebih tinggi biasanya melibatkan pemulihan yang lebih cepat dan efisien dari gangguan atau bencana. Infrastruktur data center yang dirancang sesuai dengan tingkatan tier yang tinggi memiliki redundansi yang lebih baik, sehingga mampu menghadapi situasi darurat dengan lebih baik dan memulihkan operasional lebih cepat.

Baca juga: Apa Itu DRP? Seperti Apa Fungsinya dan Jenisnya?

Tingkatan Tier Data Center

Berikut adalah empat tingkatan tier pada data center:

1. Basic Site Infrastructure (Tier 1)

Tingkatan tier 1 adalah tingkatan yang paling dasar dari data center. Pada tingkatan ini, data center hanya memiliki satu jalur untuk daya dan pendinginan. Ini berarti bahwa jika terjadi pemadaman listrik atau gangguan pada sistem pendingin, data center akan mengalami downtime. Tingkatan ini biasanya digunakan oleh bisnis kecil yang tidak memiliki kebutuhan yang sangat kritis terhadap ketersediaan data.

2. Redundant Site Infrastructure Capacity Components (Tier 2)

Tingkatan tier 2 memiliki tingkat keandalan yang sedikit lebih tinggi daripada tier 1. Pada tingkatan ini, data center memiliki beberapa jalur untuk daya dan pendinginan, tetapi hanya satu yang aktif. Ketika jalur utama mengalami pemadaman, sistem akan beralih ke jalur cadangan, meskipun dengan beberapa waktu henti. Meskipun masih mungkin terjadi downtime pada tingkatan ini, data center tier 2 memberikan tingkat ketersediaan yang lebih baik daripada tier 1.

3. Concurrently Maintainable Site Infrastructure (Tier 3)

Tingkatan tier 3 adalah tingkatan yang lebih tinggi dari tier 2. Pada tingkatan ini, data center memiliki lebih dari satu jalur untuk daya dan pendinginan yang aktif secara bersamaan. Ini berarti bahwa jika terjadi pemadaman pada satu jalur, data center akan tetap beroperasi dengan menggunakan jalur lainnya tanpa mengalami downtime. Tingkatan ini menyediakan tingkat ketersediaan yang sangat baik dan sering digunakan oleh organisasi yang mengandalkan data center untuk operasional bisnis mereka.

4. Fault Tolerant Site Infrastructure (Tier 4)

Tingkatan tier 4 adalah tingkatan yang paling tinggi dari semua tingkatan. Pada tingkatan ini, data center memiliki redundansi yang sepenuhnya terintegrasi dan dapat mentolerir satu atau lebih kegagalan tanpa mengalami downtime. Data center tier 4 memiliki beberapa jalur yang aktif secara bersamaan dan sistem yang dirancang untuk mengatasi semua jenis kegagalan, baik itu dalam hal listrik, pendinginan, maupun perangkat keras. Tingkatan ini memberikan tingkat keandalan tertinggi dan sering digunakan oleh organisasi yang membutuhkan ketersediaan data center yang sangat tinggi, seperti perusahaan teknologi besar dan lembaga keuangan.

Membangun dan mengoperasikan data center sesuai dengan tingkatan tier yang tepat, dapat membantu organisasi atau perusahaan meningkatkan ketersediaan layanan, menjaga integritas data, dan menghindari kerugian akibat downtime. Oleh karena itu, memahami konsep dan tingkatan tier dalam data center sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan yang mengandalkan infrastruktur data center untuk menjalankan bisnis dengan efisien dan efektif.

Baca juga: Kenapa Anda Butuh Cloud Backup?

Infrastruktur data center yang telah Anda bangun tentu harus dijaga dengan sistem keamanan yang optimal. Hal ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan sistem yang rentan atau memiliki kelemahan dalam pengelolaan lalu lintas. Anda dapat memanfaatkan layanan Load Balancer Server dari Cloudeka untuk meningkatkan keamanan sistem secara efektif. Load Balancer Server memiliki kemampuan untuk mendeteksi serangan tersebut dan mengarahkan lalu lintas mencurigakan ke server yang berbeda, sehingga server utama tetap aman dari serangan yang berpotensi merugikan.

Selain itu, penggunaan Load Balancer Server juga dapat meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan. Jika terjadi lonjakan lalu lintas yang melebihi kapasitas satu server, Load Balancer Server akan secara cerdas mendistribusikan beban kerja ke server lain yang tersedia. Dengan demikian, sistem dapat menjaga kecepatan dan ketersediaan yang optimal, menghindari penurunan performa yang dapat dimanfaatkan oleh hacker.

Cloudeka sebagai penyedia layanan Load Balancer Server, menawarkan solusi andal dan tepercaya. Fitur-fitur seperti pemantauan lalu lintas, manajemen beban kerja, dan otomatisasi distribusi lalu lintas, hadir untuk memaksimalkan keamanan dan performa sistem Anda.

Hubungi kami sekarang untuk menemukan lebih banyak solusi digital yang dapat mempercepat pertumbuhan bisnis Anda. Dapatkan solusi jaringan dan pengelolaan data yang aman dan nyaman bersama Cloudeka!

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.