Menu Close

Berita & Acara

Business Plan: Pengertian, Jenis, Tahapan beserta Contohnya

Business Plan Adalah
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Business plan adalah hal yang dibutuhkan oleh semua pebisnis ketika hendak memulai atau mengembangkan bisnisnya. Business plan sendiri merupakan sebuah rancangan yang berisikan penjelasan mengenai jenis bisnis, hasil riset pasar, strategi penjualan, hingga tujuan perusahaan yang ingin dicapai dari bisnis tersebut.

Ketika ingin mencari investor buat bisnis Anda, atau ketika ingin melakukan pinjaman untuk bisnis kepada bank atau pihak peminjam lainnya, business plan adalah salah satu hal yang perlu Anda siapkan dan tunjukkan agar mereka percaya terhadap bisnis yang dijalankan. Jangan sampai Anda datang dengan tangan kosong ke hadapan investor atau pihak peminjam.

Agar Anda lebih mengerti mengenai apa itu business plan, mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. 

Apa yang Dimaksud dengan Business Plan?

Bisnis Plan adalah

Business plan, atau rencana bisnis, adalah sebuah dokumen tertulis yang berisi keseluruhan bagian dari bisnis dan juga berfungsi sebagai sebuah panduan. Bagi Anda yang ingin memulai bisnis, atau bahkan ingin mengembangkan bisnis yang sudah ada, sebaiknya Anda membuat business plan dengan matang agar memiliki tujuan dan alur yang jelas, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Semua hal yang ditulis di dalam sebuah business plan harus terperinci dan juga realistis. Data dan informasi dalam sebuah bisnis plan mesti memuat penjabaran mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi, jenis bisnis, hasil riset pasar, strategi penjualan, hingga kondisi keuangan perusahaan.

Dokumen ini akan menjadi pegangan dan pedoman bagi seluruh elemen yang bekerja ketika sedang menjalankan bisnis tersebut.

Selain itu, business plan juga harus jelas dan mudah dimengerti oleh orang lain, seperti karyawan, mitra bisnis, hingga pihak lain yang kemungkinan akan terlibat seperti calon investor atau pihak peminjam.

Baca juga: Memahami Apa Itu Big Data dan Manfaatnya untuk Bisnis

Sebuah business plan dapat membantu seorang pebisnis untuk menentukan langkah yang tepat dalam menjalankan sebuah bisnis. Mulai dari mencari pendanaan, menentukan pasar, memperkirakan keuntungan dan pengeluaran, hingga menganalisis risiko yang kemungkinan akan terjadi.

Setiap tahapan yang dilalui ketika melakukan bisnis harus diproses dengan bijak dan tepat. Dalam membuat kebijakan, business plan merupakan salah satu faktor pendukung yang penting agar apa yang sedang dijalankan sesuai dengan visi dan misi serta tidak salah arah.

Jadi, secara garis besar, business plan adalah panduan bagi seorang pebisnis dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya, baik secara pribadi maupun untuk perusahaan.

Jenis-Jenis Business Plan

Business Plan, Jenis dan Cara Membuatnya

Setiap jenis business plan memiliki tujuan dan format yang berbeda-beda. Akan tetapi, semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membantu pebisnis menghadapi tantangan dan mengejar keberhasilannya.

Secara umum, ada berbagai jenis business plan yang dapat dibuat, di antaranya:

1. Start-Up Business Plan

Startup Business Plan merupakan jenis rencana bisnis yang digunakan oleh perusahaan yang baru didirikan atau perusahaan yang berusaha untuk memulai bisnis baru.

Adapun perencanaannya difokuskan pada aspek-aspek yang penting dalam mengawali suatu bisnis, seperti ide bisnis, sumber daya yang dibutuhkan, target pasar, dan rencana keuangan.

2. Internal Business Plan

Jenis business plan yang kedua adalah internal business plan. Jenis ini difokuskan untukmenargetkan audiens spesifik dalam bisnis.

Adapun yang dijelaskan yaitu kondisi perusahaan saat ini termasuk profitabilitas dan operasional. Di sini juga dihitung bagaimana suatu bisnis dapat mengembalikan modal yang dibutuhkan. Selain itu, Rencana internal harus menyediakan informasi mengenai strategi pemasaran, perekrutan, dan biaya teknologi dalam proyek yang dijalankan.

3. Operations Business Plan

Operations business plan adalah jenis rencana bisnis yang berfokus untuk menjelaskan sistem atau kegiatan operasional dari suatu bisnis yang dijalankan.

Mencakup bagaimana suatu bisnis beroperasi sehari-hari. Hal ini termasuk sistem informasi, sumber daya manusia, proses produksi, logistik, standar operasional prosedur, serta aspek-aspek operasional lainnya.

4. Strategic Business Plan

Strategic business plan dapat dikatakan sebagai jenis rencana bisnis yang paling rumit dibanding rencan bisnis lainnya, karena berfokus untuk menjelaskan strategi jangka panjang yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya.

Komponen dari rencana bisinis ini meliputi visi dan misi perusahaan, analisis pasar, analisis internal perusahaan, perencanaan dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang, serta jadwal untuk merealisasikan rencana tersebut.

5. Development Business Plan

Berikutnya Development Business Plan yaitu jenis rencana bisnis yang dibuat untuk menjelaskan rencana pengembangan perusahaan, baik dari segi teknologi, dan maupun sumber daya manusia.

Komponen penting dari rencana bisnis ini yaitu analisis pasar yang potensial, rencana produk atau jasa baru, rencana pengembangan sumber daya manusia dan teknologi.

6. Growth Business Plan

Jenis business plan yang terakhir adalah growth business plan. Jenis rencana bisnis ini akan menjelaskan seperti apa rencana pertumbuhan bisnis selanjutnya. Rencana bisnis ini dapat digunakan untuk kepentingan internal maupun eksternal. Contohnya, untuk mendapatkan suntikan modal dari para calon investor.

Jika akan digunakan untuk kepentingan eksternal, maka rencana bisnis ini harus dijelaskan lebih rinci. Komponen yang termasuk di dalamnya yaitu deskripsi rinci mengenai profil perusahaan, struktur organisasi perusahaan, termasuk kondisi keuangan.

Apa Saja Tahapan Penyusunan Business Plan?

Dalam menyusun business plan, ada beberapa analisis dan tahapan yang harus Anda lalui terlebih dahulu, antara lain:

  • Melakukan riset bisnis
  • Membuat profil perusahaan
  • Menentukan visi, misi, dan tujuan bisnis
  • Menyiapkan segala dokumen yang dibutuhkan
  • Menjelaskan produk secara rinci
  • Menjelaskan strategi yang akan digunakan
  • Membuat analisis keuangan

Mari simak penjelasan yang lebih lengkapnya di bawah ini.

1. Melakukan Riset Bisnis

Ada berbagai analisis yang harus dilakukan untuk membuat sebuah rencana bisnis. Oleh karena itu, tahapan pertama yang harus Anda lalui untuk membuat sebuah business plan adalah dengan melakukan riset, baik itu mengenai pasar, kompetitor, dan lain sebagainya. Anda dapat melakukan riset ini sendiri atau menggunakan jasa dari pihak ketiga.

Riset yang Anda lakukan harus relevan dengan bisnis yang Anda jalankan. Pikirkan pertanyaan apa saja yang mungkin akan muncul ketika nanti menjalankan bisnis. Pada tahap ini juga, Anda sudah bisa memulai mencari tahu produk seperti apa yang dibutuhkan oleh orang-orang dan bagaimana cara menjualnya. Bagian ini semua termasuk ke dalam perencanaan bisnis.

Baca juga: Pentingnya Transformasi Digital Bagi Perusahaan

2. Membuat Profil Perusahaan

Tahap selanjutnya dalam membuat business plan adalah dengan membuat profil perusahaan atau company profile. Profil perusahaan yang dimaksud adalah sebuah ringkasan yang memperkenalkan perusahaan Anda ke berbagai kalangan. Sebagai contoh, Anda dapat memasukkan bagaimana sejarah perusahaan didirikan, produk apa yang disediakan, target pasar, dan kepemilikan sumber daya perusahaan.

3. Menentukan Visi, Misi, dan Tujuan Bisnis

Visi, misi, dan tujuan dari sebuah bisnis merupakan hal yang penting dan harus dimiliki oleh setiap perusahaan dan ada di dalam business plan. Ketiga poin ini kemudian akan menjadi pedoman bagi setiap orang yang terlibat dalam perusahaan ketika mereka bekerja. Jadi Anda harus memastikan untuk membuat visi, misi, dan tujuan bisnis yang jelas.

4. Menyiapkan Segala Dokumen yang Dibutuhkan

Untuk mendukung semua hal yang dituliskan di dalam sebuah business plan, Anda harus menyiapkan semua dokumen-dokumen yang berhubungan dengan data tersebut. Jangan sampai Anda hanya menulis asal-asalan tanpa adanya bukti konkret dari apa yang dituliskan.

Sebagai contoh, ketika sedang mencari pendanaan, kemungkinan pihak-pihak yang Anda kunjungi akan meminta semua dokumen pendukung dari business plan Anda untuk memastikan apakah yang dituliskan ini legit atau tidak.

Baca juga: Tipe-Tipe Cloud Computing untuk Bisnis Anda

5. Menjelaskan Produk Secara Rinci

Pada tahap ini, Anda perlu menjelaskan produk yang akan disediakan dan ditawarkan secara rinci. Anda perlu menjelaskan mulai dari bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan produk tersebut, bagaimana produk tersebut dibuat, cara kerja produk tersebut, model penetapan harga, hingga mengapa Anda memilih model penetapan harga itu.

Pastikan juga untuk menuliskan siapa saja target pasar Anda, siapa yang akan tertarik untuk membeli produk tersebut. Jelaskan juga mengapa produk tersebut lebih unggul dibandingkan dengan produk serupa dari kompetitor. Anda harus ‘menjual’ produk ini sebaik mungkin di dalam business plan.

6. Menjelaskan Strategi yang Akan Digunakan

Setelah menjelaskan mengenai produk yang disediakan dan ditawarkan, selanjutnya Anda harus menjelaskan strategi bisnis yang akan digunakan. Bagaimana Anda akan menjalankan bisnis tersebut, bagaimana Anda akan menjual produk-produk yang ada, dan bagaimana Anda mengatasi pasar yang berubah-ubah.

Baca juga: Contoh Artificial Intelligence dalam Dunia Bisnis

7. Membuat Analisis Keuangan

Terakhir, Anda harus membuat analisis mengenai keuangan dari bisnis tersebut. Sebagai contoh, berapa banyak kemungkinan pengeluaran dan pemasukan yang akan terjadi, hingga neraca aset dan utang perusahaan.

Contoh Business Plan

contoh bisnis plan

Contoh business plan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis bisnis dan industri yang digunakan. Namun, secara umum, contoh business plan akan mencakup elemen-elemen seperti:

1.Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)

Memberikan gambaran singkat tentang bisnis, termasuk tujuan, produk atau jasa yang ditawarkan, target pasar, dan strategi pemasaran.

2. Deskripsi Perusahaan

Memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan sumber daya yang tersedia.

3. Analisis Pasar

Memberikan analisis yang mendalam tentang pasar yang akan dituju, termasuk ukuran pasar, tren pasar, pesaing, dan segmentasi pasar.

4. Rencana Produk atau Jasa

Memberikan deskripsi rinci tentang produk atau layanan yang ditawarkan, termasuk fitur, keunggulan, dan manfaat.

5. Rencana Pemasaran dan Penjualan

Memberikan gambaran tentang strategi pemasaran dan penjualan yang akan digunakan, termasuk target pasar, saluran distribusi, promosi, harga dan target penjualan.

6. Rencana Keuangan Perusahaan

Memberikan proyeksi keuangan dalam jangka panjang dan jangka pendek, termasuk proyeksi laba/rugi, pernyataan arus kas, dan proyeksi neraca.

7. Rencana Manajemen

Memberikan gambaran tentang struktur organisasi, posisi manajemen, dan kualifikasi karyawan yang dibutuhkan.

Baca juga: Pentingnya Transformasi Digital Bagi Perusahaan

Jadi, Business Plan adalah …

Business plan adalah rancangan yang berisikan penjelasan mengenai jenis bisnis, hasil riset pasar, strategi bisnis, hingga tujuan yang ingin dicapai dari bisnis tersebut.

Sekarang Anda sudah mengerti apa itu business plan dan tahapan pembuatannya. Kini selanjutnya Anda hanya perlu melakukannya. Jika Anda sudah mulai berbisnis dan membutuhkan layanan Cloud Computing untuk bisnis tersebut, langsung saja kunjungi Cloudeka. Pastikan business plan yang dibuat dapat berjalan dengan lancar, ya!

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.