Menu Close

Berita & Acara

Mengenal Apa itu URL? Pengertian, Fungsi, dan Contoh Strukturnya

apa itu url
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Masih banyak pengguna internet yang belum mengenal apa itu URL secara lengkap meski sering mendengarnya saat browsing. Mereka hanya mengetahui bahwa URL merupakan alamat sebuah website, tetapi tidak memahami fungsinya. Pengguna pun salah kaprah dalam membedakan alamat URL dan domain website sehingga sering terjadi kesalahan saat mengetiknya.

Apakah sebenarnya URL itu dan mengapa setiap website harus memilikinya? Bagaimana kaidah penulisan URL secara tepat sesuai strukturnya? Simak artikel berikut ini untuk menjawab semua pertanyaan tersebut.

Pengertian URL

Uniform Resource Locator atau URL merupakan rangkaian karakter huruf atau angka yang disusun berdasarkan strukturnya untuk menunjukkan alamat sumber data seperti website. URL ditulis di kolom address bar sebuah browser dan mengarah pada halaman website. URL juga menunjukkan lokasi penyimpanan file online berupa foto, video, audio atau software dari suatu website dalam sebuah server.

Istilah URL tidak hanya digunakan dalam dunia internet dan website, tetapi juga penelusuran data secara offline di komputer atau smartphone. Ketika Anda membuka file PDF yang sudah diunduh pada browser, address bar menunjukkan URL atau lokasi penyimpanan datanya. Namun, URL juga merujuk pada alamat website apabila disertai protokol HTTP atau HTTPS di depannya.

Baca juga: 5 Perbedaan Internet dan Intranet yang Wajib Diketahui

Apakah URL dan Domain Sama?

URL tidak sama seperti domain atau alamat website. Alasannya, domain tidak menunjukkan lokasi lengkap sebuah website atau file seperti URL. Ibaratnya, URL adalah alamat lengkap website, sementara domain hanya menunjukkan nomor atau pemilik website-nya. Jadi, Anda memerlukan alamat URL agar bisa mengakses sebuah website atau file-nya. Walaupun hanya menuliskan domain di address bar, browser secara otomatis mengubahnya ke bentuk HTTP.

Baca juga: Yuk, Kenali Perbedaan HTTP dan HTTPS!

Apa Fungsi URL dalam Browsing?

Ilustrasi URL ditulis di kolom address bar dan mengarah pada halaman web

Berikut ini fungsi dari URL yang perlu diketahui, yakni:

1. Mengidentifikasi Alamat Website

Anda sejatinya membutuhkan alamat IP (IP address) website agar bisa mengunjunginya. Cara ini kurang efektif digunakan karena alamat IP terdiri kombinasi angka yang susah dihafal. Kehadiran URL membuat kegiatan browsing menjadi lebih mudah, apalagi domain website-nya unik dan mudah diingat.

2. Memudahkan Identifikasi File

Tidak hanya alamat website, URL membuat proses identifikasi file lebih mudah. File seperti dokumen, gambar, video, atau audio yang tersimpan di server lebih cepat diakses apabila Anda menyimpan alamat URL-nya.

3. Menamai dan Memberikan Alamat File Website

Fungsi ini berkaitan dengan poin sebelumnya. URL juga berguna untuk menamai file yang tersimpan di server website. Penamaan file ini membuat data di website lebih mudah diakses. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan URL untuk memberikan alamat atau direktori file website.

Baca juga: Memahami Kode err_too_many_redirects dan Cara Mengatasinya

Apa Saja Struktur URL?

Banyak orang beranggapan bahwa URL hanya terdiri dari domain website saja. Anggapan tersebut tidak benar karena URL memiliki beberapa komponen dalam strukturnya. Informasi ini wajib disimak jika Anda berencana membangun website bisnis yang terdiri dari beberapa kategori di halamannya.

Apa saja bagian-bagian penting yang membentuk alamat URL?

1. Scheme

Umumnya, kita sering melihat HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure di bagian awal alamat website. HTTPS merupakan scheme atau bagian awal sebuah URL yang menunjukkan fungsi spesifik saat beraktivitas di internet dan protokol yang digunakan untuk mengacak data pribadi.

Selain HTTPS, scheme juga bisa berupa ‘MAILTO’ ketika mengirim e-mail langsung di website, ‘JDBC’ ketika mengakses database, dan sebagainya.

2. Subdomain

Ilustrasi subdomain dari uniform resource locator

Subdomain merupakan bagian dari domain utama dan berdiri sendiri. Meski terpisah dari domain utama, subdomain tidak akan ada apabila domain utama tidak tersedia di internet. Contohnya bisa dilihat di salah satu alamat URL Cloudeka, yaitu: https://docs.cloudeka.id/. Bagian ‘docs’ setelah HTTPS menunjukkan subdomain URL. Subdomain dibuat sebagai pemisah antar kategori dalam sebuah website agar lebih efektif.

3. Second Level Domain

Contoh URL pada Second Level Domain

Bagian URL ini menunjukkan nama atau domain utama website. Anda bisa mengetahui identitas website yang dikunjungi dengan membaca Second Level Domain (SLD). Contohnya di URL ini: https://docs.cloudeka.id/, di mana ‘cloudeka’ merupakan SLD-nya. Saat membuat website, Anda harus memastikan SLD-nya sesuai citra merek (brand image) yang ingin dibawakan, selain memberikan nama yang unik dan mudah diingat.

4. Top Level Domain

Top Level Domain

Bagian URL ini terletak setelah SLD atau nama domain dan menunjukkan jenis organisasi atau basis negara pemilik website.

Sederhananya, Top Level Domain adalah ekstensi pada alamat website. Contohnya, URL Cloudeka berekstensi .id yang menunjukkan website tersebut berbasis di Indonesia. Ada pula ekstensi berbasis jenis organisasi, seperti .com untuk website komersial, .org untuk organisasi, dan .edu untuk pendidikan.

5. Subdirectory

Subdirektori mengarahkan pengguna ke salah satu halaman dalam situs

Bagian terakhir ini berguna untuk menunjukkan halaman spesifik yang ditampilkan di browser. Subdirectory bisa diibaratkan sebagai ruang khusus dalam sebuah rumah. Contoh subdirectory adalah kata ‘berita/teknologi/perbedaan-http-dan-https’ pada https://www.cloudeka.id/id/berita/teknologi/perbedaan-http-dan-https yang menampilkan artikel dari Cloudeka. Subdirectory pada satu domain berbeda-beda, tergantung halaman mana yang sedang dikunjungi. Bisa dikatakan, subdirectory menunjukkan topik atau bagian khusus dalam sebuah website.

Apakah Anda sudah memahami apa itu URL beserta fungsi dan strukturnya setelah membaca artikel di atas? Intinya, URL merupakan komponen penting karena berfungsi untuk mengidentifikasi website bisnis Anda. Ketika membuat website, Anda harus memerhatikan struktur URL di atas dan menciptakan domain yang lebih mudah diingat pelanggan.

Selain membuat website bisnis, Anda juga memerlukan cloud computing untuk menyimpan dan mengolah database perusahaan. Cloud computing lebih menguntungkan karena database perusahaan tidak lagi memakan kapasitas komputer yang cukup besar. Selain itu, karyawan Anda lebih mudah mengakses database di perangkat komputer, laptop, bahkan smartphone. Gunakan layanan cloud dari Lintasarta Cloudeka dan hubungi kami untuk mendapatkan free trial-nya.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apakah URL dan Link Itu Sama?

URL (Uniform Resource Locator) dan link tidak sama, meskipun keduanya terkait erat dalam konteks internet dan teknologi informasi. URL adalah alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu sumber daya di internet, seperti halaman web, gambar, atau berkas lainnya.

URL terdiri dari beberapa komponen seperti protokol (seperti HTTP atau HTTPS), nama domain, jalur, dan mungkin juga parameter. Sementara itu, link merujuk pada elemen yang dapat di-klik atau diakses pada suatu halaman web atau dokumen elektronik. Link biasanya mengandung URL sebagai alamat tujuan yang mengarahkan pengguna ke sumber daya tertentu ketika di-klik. Dengan demikian, URL adalah alamat fisik yang mengarahkan pada sumber daya, sedangkan link adalah elemen interaktif yang memungkinkan navigasi antara berbagai sumber daya tersebut.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.