Menu Close

Berita & Acara

Apa Itu PPC? Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu PPC
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Sudahkah Anda memahami apa itu PPC? Strategi iklan ini sering menjadi andalan perusahaan besar pada era serba digital ini. Model iklan Pay per Click (PPC) memiliki segudang keuntungan yang bisa meningkatkan visibilitas bisnis di dunia maya. Beberapa perusahaan Indonesia pun berhasil meningkatkan angka penjualannya dengan memasang iklan PPC di mesin pencarian seperti Google.

Apakah Anda ingin merasakan keuntungan di atas? Anda perlu memahami dahulu seluk-beluk PPC serta cara kerjanya agar makin familier dengan strategi ini. Langsung simak saja artikel ini untuk mempelajari lebih dalam tentang PPC.

Apa Itu PPC (Pay-per-Click)?

Pay-per-click atau sering disingkat sebagai PPC merupakan salah satu strategi periklanan digital (digital marketing). Dalam metode ini, pengiklan menayangkan iklan bisnis atau perusahaannya di platform periklanan digital dan hanya mengeluarkan biaya setiap kali ada audiens yang mengeklik iklan tersebut.

Sudah banyak bisnis yang menggunakan PPC sebagai metode iklan mereka. PPC dapat meningkatkan lalu lintas (traffic) ke website atau landing page dan menaikkan angka penjualan. Beberapa platform PPC seperti mesin pencarian dan media sosial dapat menargetkan pengguna internet secara detail sehingga iklannya muncul sesuai target audiens yang Anda inginkan.

Baca juga: 7 Perbedaan Internet dan Intranet yang Wajib Diketahui

Bagaimana Cara Kerja Pay Per Click?

Lebih baik Anda mengetahui cara kerja PPC terlebih dahulu sebelum menerapkan strategi iklan ini. PPC bekerja tergantung platform iklan yang digunakan. Contohnya, Anda memasang iklan produk di mesin pencarian (search engine), jadi produknya bisa ditemukan menggunakan kata kunci tertentu.

Anda perlu melakukan riset kata kunci terlebih dahulu agar strategi ini berhasil. Memilih kata kunci yang relevan akan membuat iklan Anda lebih berpotensi muncul dalam mesin pencarian. Apabila iklannya menarik, audiens pun mulai mengeklik iklan tersebut. Anda harus membayar iklan berdasarkan jumlah klik yang telah diperoleh. Perlu diketahui bahwa satu pengguna bisa melakukan klik berkali-kali sehingga meningkatkan potensi keuntungan iklan Anda.

Baca juga: Apa itu Keyword? Fungsi dan Cara Keyword Research yang Tepat

Mengapa Harus Menggunakan Iklan PPC?

PPC merupakan strategi iklan yang cukup efektif pada masa kini. Tentunya ada banyak alasan Anda harus menggunakan PPC, mulai dari menghasilkan ROI yang besar hingga mampu meningkatkan traffic website. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Meningkatkan Traffic Website dengan Cepat

Website Anda akan berada pada posisi teratas ketika memasang iklan PPC di mesin pencarian. Posisi ini tentunya sangat strategis dan bisa mengundang pengguna internet untuk mengeklik iklan Anda. Traffic website akan meningkat drastis dan Anda berpeluang menghasilkan angka konversi penjualan yang lebih besar.

2. Bisa Melacak Perkembangan Iklan

Platform PPC menyediakan data atau metrik yang berguna untuk melacak perkembangan iklan yang sedang berjalan. Anda bisa memantau metrik tersebut secara real-time serta menilai tingkat efektivitas iklannya. Metrik ini juga berguna sebagai bahan evaluasi agar Anda bisa menjalankan strategi periklanan yang lebih baik pada masa depan.

3. Menargetkan Audiens Lebih Detail

Selain menyediakan metrik, platform PPC juga memiliki setelan target audiens yang detail. Anda bisa menargetkan audiens berdasarkan kondisi demografis, minat, dan perilakunya. Iklan Anda akan muncul di layar target audiens apabila setelannya sudah tepat. Artinya, audiens yang melihat iklan Anda adalah orang yang memang tertarik dengan jenis produk atau layanan yang ditawarkan dalam iklan tersebut.

4. Menghemat Biaya Periklanan

PPC dinilai lebih efektif dari segi biaya dibandingkan strategi periklanan digital lainnya. Alasannya, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya setiap kali ada audiens yang mengeklik iklan tersebut. Tentu saja biayanya akan meningkat apabila jumlah kliknya bertambah, tetapi metode ini lebih efektif daripada membayar iklan di awal. Perkiraan anggaran iklan pun lebih efektif sehingga Anda tidak perlu khawatir mengenai kerugiannya.

5. Meningkatkan Return on Investment (ROI)

PPC sangat efektif dalam meningkatkan ROI iklan Anda. Pasalnya, iklan PPC bekerja secara efektif dan mampu menargetkan audiens sesuai kebutuhan atau keinginan mereka. Apabila audiens tertarik dengan iklan Anda, mereka akan langsung mengekliknya dan melakukan konversi pembelian.

6. Berpengaruh terhadap Performa SEO

PPC juga bisa diterapkan sebagai metode pelengkap strategi Search Engine Optimization (SEO). Ketika membuat iklan, Anda menggunakan kata kunci yang potensial untuk meningkatkan peringkat (ranking) website di Search Engine Result Page (SERP). Hasil iklan pun berada pada posisi teratas SERP sehingga performa SEO pun meningkat lantaran banyak orang yang mengekliknya.

Baca juga: Mengenal Cara Kerja Search Engine dan Algoritmanya

Apa Saja Jenis-Jenis PPC?

Anda perlu mempertimbangkan jenis PPC yang akan digunakan sesuai strategi pemasaran yang telah dipilih. Ada lima jenis PPC berdasarkan platformnya. Apa saja?

1. Search Advertising

Search advertising merupakan jenis iklan PPC yang digunakan dalam mesin pencarian seperti Google. Iklan akan muncul ketika pengguna mengetik kata kunci (keyword) yang relevan

Posisi iklannya berada pada bagian atas SERP dan ditandai dengan tulisan ‘Ad’ di sebelah tautannya. Biasanya, search advertising (google ads) digunakan oleh perusahaan ternama di Indonesia maupun luar negeri 

2. Display Advertising

Display advertising menggunakan Google Display Network sebagai platform periklanannya. Bedanya, jenis PPC ini menampilkan iklan dalam bentuk visual seperti gambar atau video. Anda bisa memilih display advertising untuk mengiklankan produk di YouTube.

3. Social Advertising

Social advertising merupakan jenis iklan PPC yang muncul di media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan LinkedIn. Setiap media sosial mempunyai platform periklanan yang berbeda. Contohnya, iklan di Facebook dan Instagram dikelola oleh Facebook Ads, sementara Anda harus menggunakan LinkedIn Ads untuk beriklan di website media sosial profesional tersebut.

Baca juga: Apa Itu User Generated Content? Ini Tips Menjalankan Strateginya

4. Google Shopping

Pernahkah Anda melihat tab ‘Shopping’ ketika melakukan pencarian di Google? Itulah fitur Google Shopping. Semua konten dalam tab tersebut merupakan iklan PPC yang berasal dari beragam website jual-beli (e-commerce). Google Shopping akan menampilkan nama produk, foto, dan harga produk pada SERP.

5. Re-marketing

Terakhir, ada jenis PPC remarketing yang berarti pemasaran kembali. Jenis iklan ini menyasar audiens yang pernah mengunjungi website atau mengeklik suatu iklan maupun yang pernah melakukan transaksi. Jenis PPC ini sangat efektif karena target audiensnya sudah pasti berasal dari orang yang tertarik dengan iklan Anda. Tidak hanya itu, PPC juga bisa menjadi sarana untuk membangun loyalitas pelanggan serta kesadaran merek (brand awareness).

Apakah Anda makin tertarik untuk mencoba PPC setelah membaca artikel ini? Anda perlu melakukan riset pasar terlebih dahulu agar bisa menentukan strategi dan konten iklan yang optimal. Riset pasar bukanlah hal yang mudah, apalagi jika Anda harus melakukan survei mengenai minat mereka.

Kini, riset pasar menjadi lebih mudah dengan Deka Sense. Aplikasi ini berbasis social intelligence sehingga bisa memberikan laporan terkini mengenai tren dan isu yang bisa Anda manfaatkan sebagai strategi pemasaran. Pengelolaannya tidak rumit karena Anda dapat melihat semua laporan tersebut hanya dalam satu dashboard. Aplikasi yang memudahkan pekerjaan, bukan? Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut tentang Deka Sense!

Semoga artikel mengenai apa itu PPC berguna sebagai panduan bagi Anda yang ingin beriklan secara digital.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa Saja Kekurangan PPC?

Terdapat beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan saat menggunakan Pay Per Click (PPC), diantaranya:

1. Biaya Jangka Panjang yang Tinggi

Strategi pemasaran PPC memerlukan investasi berkelanjutan. Jika digunakan sebagai strategi bisnis jangka panjang, perusahaan harus tetap mengalokasikan anggaran khusus untuk PPC. Ketika perusahaan berhenti mengeluarkan dana untuk iklan PPC, iklan tersebut juga akan berhenti muncul di mesin pencari (SERP).

2. Hilangnya Visibilitas Setelah Berhenti Membayar

Salah satu kelemahan utama PPC adalah ketika perusahaan berhenti membayar iklan, iklan tersebut akan hilang dari posisi atas hasil pencarian. Berbeda dengan strategi pemasaran konten (content marketing), konten yang relevan dapat tetap muncul dalam hasil pencarian meskipun tanpa biaya tambahan.

3. Tidak Cocok untuk Membangun Brand Awareness

PPC dirancang untuk tujuan penjualan yang cepat. Karena perusahaan membayar untuk eksposur, PPC kurang cocok untuk membangun brand awareness yang lebih mendalam. Untuk itu, perusahaan masih perlu mengadopsi strategi konten seperti media sosial atau blog untuk meningkatkan brand awareness untuk calon pelanggannya.

4. Potensi ROI Rendah

PPC cenderung menghasilkan Return on Investment (ROI) yang rendah. ROI dari PPC diukur dalam jangka pendek dengan menghitung pendapatan penjualan bersih dikurangi biaya PPC. Ini berarti bahwa begitu perusahaan berhenti beriklan, ROI juga tidak akan terus berkembang dalam jangka panjang.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.